Berhenti Meresepkan Kortikosteroid untuk Otitis Media pada Anak

Oleh :
dr. Reren Ramanda

Kortikosteroid oral dan topikal sering diresepkan sebagai terapi tambahan pada kasus otitis media efusi. Otitis media efusi (OME) sendiri merupakan suatu kondisi terjadinya akumulasi cairan di ruang telinga tengah yang umum ditemukan pada anak. Penumpukan cairan ini dapat menyebabkan kehilangan pendengaran.[1,2]

Kebanyakan kasus OME terjadi pasca otitis media akut, yang mana sekitar 67% kasus otitis media akut pada anak akan berkembang menjadi OME. Rerata durasi terjadinya efusi adalah 23 hari, namun pada banyak kasus efusi dapat bertahan jauh lebih lama walaupun pada akhirnya dapat teresolusi secara spontan dalam beberapa bulan.[3]

Mother,Dripping,Medication,Into,Daughter's,Ear,On,Blurred,Background,,Closeup

Karena sering terjadi pada anak, OME persisten dapat menimbulkan efek berupa masalah tingkah laku dan keterlambatan perkembangan bahasa anak. Hal ini dapat terjadi karena efusi pada OME dapat menyebabkan kehilangan pendengaran. Kebanyakan kasus OME kronik berhubungan dengan tuli konduktif dengan rata-rata 25 dB. Atas dasar itu, kortikosteroid digunakan karena dianggap dapat mempercepat penyembuhan OME dan meringankan gejalanya, tetapi hal ini tidak didukung bukti ilmiah.[1,2]

Penggunaan Steroid Oral pada Otitis Media Efusi

Dari hasil 3 placebo-controlled randomized clinical trials, pemberian steroid oral tunggal tanpa pemberian terapi lainnya tidak meningkatkan perbaikan klinis pada pasien otitis media efusi dalam 2 minggu masa pengobatan. Saat steroid oral dikombinasikan dengan antibiotik, angka perbaikan klinis pasien yang mendapat steroid tidak lebih baik daripada anak yang hanya menerima antibiotik saja.[2]

Dalam beberapa studi lain, penggunaan steroid oral tampaknya tidak menurunkan jumlah penderita OME secara bermakna bila dibandingkan dengan anak yang tidak diberikan apapun (watchful waiting). Belum lagi pertimbangan bahwa pemberian steroid oral akan membawa risiko komplikasi pada anak yang mengonsumsinya, seperti gangguan gastrointestinal, peningkatan kadar gula darah, dan peningkatan risiko infeksi.[1,4,5]

Dalam sebuah tinjauan sistematik, bahkan setelah 12 bulan pemantauan, jumlah anak yang pendengarannya kembali normal setelah pemberian steroid oral dan plasebo hampir tidak berbeda, yakni 69,7% pada anak dengan tambahan steroid berbanding 61,1% pada anak yang hanya menerima plasebo. Bila dibandingkan berdasarkan kualitas hidup kedua kelompok tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam kualitas hidup anak yang mendapat steroid dengan yang mendapat plasebo.[1,4]

Penggunaan Steroid Topikal Pada Otitis Media Efusi

Beberapa studi terdahulu mengindikasikan bahwa pengobatan dengan steroid topikal dapat meningkatkan luaran pasien OME. Beberapa studi kecil juga menyimpulkan bahwa semprot steroid nasal topikal dapat menurunkan derajat efusi dalam 4 dan 8 minggu masa pengobatan serta memperbaiki tekanan telinga tengah dalam 12 minggu bila dibandingkan plasebo. Meski begitu, analisis statistik menunjukkan bahwa perbedaan yang dihasilkan tidak signifikan.[2,5]

Dalam sebuah tinjauan sistematik Cochrane, pemberian kortikosteroid topikal tidak mempengaruhi kualitas hidup pasien OME secara signifikan bahkan setelah 9 bulan masa pengobatan. Bukti manfaat kortikosteroid topikal juga semakin tidak jelas setelah 1 tahun pengobatan, yang mana ada studi kecil yang berkesimpulan steroid topikal bermanfaat apabila diberikan tetapi ada juga studi yang berkesimpulan bahwa watchful waiting lebih bermanfaat. Intinya, tidak ada basis bukti yang kuat untuk mendukung pemberian kortikosteroid topikal pada OME.

Bukti yang ada juga tidak dapat menunjukkan seberapa aman pemberian steroid topikal pada anak. Aspek keamanan perlu menjadi perhatian khusus terutama pada penggunaan kortikosteroid topikal jangka panjang.[1]

Kesimpulan

Kortikosteroid sering diberikan pada anak yang mengalami otitis media efusi (OME) meskipun tidak ada basis bukti adekuat yang mendukung penggunaannya. Efikasi dan keamanan dari penggunaan kortikosteroid oral dan topikal pada OME belum didukung oleh bukti ilmiah yang meyakinkan. Ditambah lagi, OME umumnya dapat mengalami resolusi spontan dan penggunaan kortikosteroid membawa risiko efek samping bermakna bagi anak, seperti gangguan gastrointestinal, peningkatan kadar gula darah, dan peningkatan risiko infeksi.

Referensi