Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar

Oleh :
dr. YA Laksmita, SpM

Edukasi cara penggunaan obat tetes mata dengan benar menjadi sangat penting dalam praktek sehari-hari. Penggunaan obat tetes mata dengan benar merupakan salah satu kunci utama dalam keberhasilan pengobatan berbagai penyakit pada mata. Efektivitas obat hanya akan bermanfaat bagi pasien bila digunakan dengan cara yang benar.[1,2]

Seringkali pasien saat konsultasi tidak mendapatkan edukasi cara penggunaan obat tetes mata tersebut, sehingga keberhasilan terapi menurun. Sebagai contoh, studi dengan populasi penderita glaukoma menunjukkan 9 dari 10 pasien tidak menggunakan obat tetesnya dengan benar.[1,2]

shutterstock_1506027203-min

Kesalahan Penggunaan Obat Tetes Mata

Obat tetes mata seringkali dibutuhkan oleh pasien penyakit mata, seperti mata merah, konjungtivitis, dan glaukoma. Penggunaan obat tetes mata yang tidak benar dapat menyebabkan terapi tidak efisien, seperti kegagalan meneteskan obat pada area bola mata atau meneteskan obat lebih dari satu tetes setiap kali penggunaan.[3,4]

Kesalahan lain yang dapat menimbulkan efek samping adalah menyentuh permukaan bola mata atau area adneksa mata oleh ujung kemasan obat sehingga berisiko mengkontaminasi mata.  Tidak menutup mata dan tidak melakukan oklusi nasolakrimal setelah meneteskan obat dapat menyebabkan efek samping sistemik obat tidak diminimalisasi[3,4]

Terdapat sejumlah penyebab terjadinya kesalahan dalam penggunaan obat tetes, antara lain:

  • Kurangnya pengetahuan akan cara penggunaan obat tetes dengan benar
  • Ketidaksadaran akan adanya kemungkinan kesalahan dalam penetesan obat mata
  • Keterbatasan kapasitas fisik pasien, seperti kelemahan jari atau genggaman tangan, maupun gangguan penglihatan akibat faktor usia atau karena kondisi penyakit yang diderita pasien[2]

Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata

Pendekatan dalam edukasi pada pasien perlu diawali dengan evaluasi berbagai faktor yang dapat menyebabkan kesalahan dalam penetesan obat pada pasien. Langkah-langkah penggunaan obat tetes yang perlu diperhatikan terdiri dari:

  1. Mencuci tangan sebelum menggunakan obat tetes mata
  2. Melepaskan lensa kontak pada mata bila ada, kecuali bila terdapat instruksi khusus dari dokter untuk tidak perlu melepaskan lensa kontak
  3. Membuka tutup botol obat tetes mata dan tidak menyentuh ujung kemasan obat tetes (dropper tip)
  4. Menengadah dengan cara memiringkan kepala sedikit ke arah belakang
  5. Tarik kelopak mata bawah menjauhi permukaan bola mata hingga membentuk “kantung”
  6. Teteskan satu tetes obat ke area “kantung” tersebut, dengan tetap tidak menyentuh dropper tip pada permukaan bola mata
  7. Menutup mata setelah obat diteteskan
  8. Menekan area nasolakrimal selama minimal 1 menit
  9. Menutup botol obat tetes mata kembali
  10. Memberi interval waktu selama minimal 5 menit sebelum penggunaan obat tetes mata berikutnya, jika pasien menggunakan lebih dari satu obat tetes mata[4]

Media Pendukung untuk Edukasi

Dokter dapat menggunakan media pendukung untuk edukasi seperti video demonstrasi penggunaan obat tetes, untuk membantu pasien memahami dan mengingat cara penggunaan obat tetes yang tepat. Keluarga atau pendamping pasien juga dapat dimintakan partisipasinya untuk mengevaluasi pasien selama di rumah terkait penggunaan obat tetesnya.[4]

Bila pasien mengalami kesulitan dalam memegang kemasan obat tetes mata yang kecil dan relatif licin, dapat dianjurkan untuk menggunakan lipatan kertas tissue untuk membantu memegang botol obat tetes. Pada pasien yang tetap mengalami kesulitan meskipun sudah dilakukan edukasi dan evaluasi, sebaiknya dianjurkan untuk tidak meneteskan obatnya dengan bantuan keluarga atau pengasuhnya.[4]

Kesimpulan

Penggunaan obat tetes mata yang benar akan menjamin peningkatan efektivitas dan efisiensi terapi penyakit pada mata. Selain itu, risiko kontaminasi serta efek samping penggunaan obat tetes mata dapat diminimalisasi. Edukasi cara penggunaan obat tetes mata harus memperhatikan kesalahan yang biasa terjadi, kemampuan individual pasien dalam meneteskan obat, dan harus diikuti dengan evaluasi yang terperinci. Saat konsultasi, dokter harus memberikan edukasi dengan sejelas-jelasnya. Bila perlu, gunakan media pendukung, seperti video demonstrasi, untuk membantu pasien memahami dan mengingat cara penggunaan obat tetes mata yang benar.

Referensi