Hubungan Defisiensi Vitamin D dengan Tension Type Headache

Oleh :
Rainey Ahmad Fajri Putranta

Penelitian yang ada mengindikasikan adanya hubungan antara defisiensi vitamin D dengan sakit kepala tegang atau tension type headache. Penelitian menunjukkan bahwa insufisiensi vitamin D dapat mempengaruhi hampir seluruh tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara nyeri kronik dengan serum vitamin D yang rendah, dan beberapa case series kecil melaporkan kemungkinan adanya hubungan vitamin D dengan nyeri kepala.[1,2]

Suatu meta-analisis melaporkan bahwa prevalensi sakit kepala berhubungan dengan letak lintang suatu negara, hal ini memunculkan pertanyaan mengenai adanya hubungan kausal antara defisiensi vitamin D dengan sakit kepala tegang, ataukah hanya berupa korelasi saja.

Defisiensi Vitamin D Dan Efeknya Pada Tubuh

Vitamin D atau kalsiferol merupakan vitamin yang larut dalam lemak. Dengan paparan sinar matahari yang cukup, vitamin D akan berubah menjadi bentuk teraktivasi. Fungsi vitamin D yang paling utama adalah dalam pertumbuhan tulang. [4]

Sebuah review literatur menyebutkan bahwa warna kulit yang gelap, pemberian ASI tanpa suplementasi, pemakaian tabir surya, polusi udara, serta kurangnya paparan sinar matahari merupakan faktor risiko kekurangan vitamin D. Osteoporosis, osteomalasia, dan riketsia merupakan manifestasi penyakit yang sering muncul akibat defisiensi vitamin D.[4,5]

Selain hal-hal diatas, kekurangan vitamin D juga berhubungan dengan nyeri kronik. Kekurangan vitamin D berhubungan dengan nyeri pada sistem muskuloskeletal, nyeri tekan pada tulang, serta kelemahan otot. Walaupun begitu, belum diketahui patogenesis dan patofisiologi dari hal tersebut.[6]

Pemberian susu dengan tambahan vitamin D, mentega, sereal, jus, daging sapi, kuning telur, hati, dan minyak ikan dapat menjadi suplemen vitamin D bagi orang-orang yang kurang terpapar sinar matahari.[4]

Pada suatu randomized controlled trial (RCT) mengenai suplementasi vitamin D serta kalsium  terhadap pasien dengan migrain menunjukkan adanya pengurangan gejala, frekuensi, serta durasi yang signifikan pada pasien migrain. Disebutkan pula bahwa hal ini dapat terjadi mungkin dikarenakan kalsium dan vitamin D dapat memodulasi mekanisme balik secara hormonal dan fisiologis yang mengontrol respon somatis. [7]

Suatu laporan kasus menyebutkan bahwa pemberian vitamin D dan kalsium pada wanita dengan sindroma premenstrual yang memiliki migrain juga mengurangi gejala dari migrain. Pada nyeri kronik, suplementasi vitamin D juga dilaporkan dapat mengurangi nyeri. Suatu RCT menunjukkan adanya perubahan yang signifikan pada mood, waktu tidur, tingkat nyeri, dan kesejahteraan pasien dengan nyeri kronik yang diberikan vitamin D.[8,9]

Walaupun begitu, suatu metaanalisis melaporkan bahwa tidak terdapat hubungan antara vitamin D dan nyeri kronik. Hal ini dikarenakan penelitian yang menyatakan terdapat hubungan antara keduanya memiliki banyak keterbatasan studi.[10]

Sakit Kepala Tegang Masih Belum Diketahui Penyebabnya

Sakit kepala tegang (tension type headache) merupakan bagian dari sakit kepala primer, yaitu sakit kepala yang penyebabnya belum diketahui. Nitrit oksida dikatakan merupakan penyebab dari sakit kepala tegang. Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan inhibitor nitrit oksida meringankan gejala sakit kepala tegang.[11]

Selain nitrit oksida, vitamin D juga dikatakan berhubungan dengan sakit kepala tegang kronik. Hal tersebut didukung oleh sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2017. Studi kasus kontrol yang dilakukan pada 200 orang ini, menunjukkan bahwa pasien dengan sakit kepala tegang kronik memiliki jumlah serum 25(OH)D yang rendah, yaitu dibawah 20mg/mL.[12]

Pada 2009, peneliti yang sama juga mempublikasikan case series mengenai kemungkinan adanya hubungan serum vitamin D yang kurang dengan sakit kepala. Pada anekdot ini, peneliti melaporkan delapan kasus pasien dengan sakit kepala tegang yang diberikan suplementasi vitamin D. Dikarenakan meningkatnya kondisi pasien dengan suplementasi vitamin D, peneliti berspekulasi bahwa vitamin D berhubungan dengan sakit kepala tegang. [2]

headache

Defisiensi Vitamin D Diduga Berhubungan Dengan Sakit Kepala Tegang

Penelitian yang menunjukkan adanya hubungan defisiensi vitamin D dengan sakit kepala tegang (tension type headache) sebenarnya masih sangat sedikit, dimana lebih banyak penelitian yang meneliti efek vitamin D pada nyeri kronis.

Sebuah studi kasus kontrol pada 200 subjek studi menyimpulkan adanya hubungan antara vitamin D dan sakit kepala tegang kronis, serta adanya hubungan yang kuat antara vitamin D dan skor nyeri otot dan skor nyeri tulang. Akan tetapi, penelitian tersebut dibatasi oleh beberapa hal, antara lain:

  • Penelitian dilaksanakan di satu pusat, sehingga dapat terjadi perbedaan hasil penelitian di tempat lain.
  • Pasien diambil dari klinik neurologi, sehingga pasien dengan sakit kepala tegang kronis yang diambil sebagai populasi merupakan pasien yang memiliki gejala yang lebih parah
  • Tidak diperhitungkan adanya perancu seperti konsumsi alkohol, durasi terkena sinar matahari, dan depresi.[12]

Penelitian lain oleh peneliti yang sama pada 71 pasien dengan nyeri kepala tegang kronis melaporkan kemungkinan adanya hubungan antara osteomalasia dengan sakit kepala dan nyeri kronis. Disimpulkan bahwa osteomalasia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin D diduga berhubungan dengan sakit kepala kronis. [13]

Suatu penelitian pada tahun 2012 menunjukkan adanya hubungan antara sakit kepala non-migrain dengan defisiensi Vitamin D, sedangkan tidak ada hubungan antara migrain dengan vitamin D. Penelitian tersebut memperhitungkan adanya faktor perancu seperti konsumsi alkohol, olahraga, penyakit kronis, jenis kelamin, konsumsi rokok, dan indeks massa tubuh.[14]

Patogenesis Sakit Kepala Tegang Yang Disebabkan Defisiensi Vitamin D

Patogenesis defisiensi vitamin D dalam menyebabkan sakit kepala tegang (tension type headache) belum diketahui sampai saat ini. Penelitian pada tahun 2005, menyebutkan bahwa terdapat banyaknya reseptor vitamin D dan enzim 1-alfa-hidroksilase pada korteks prefrontal, hipokampus, girus singulat, thalamus, dan hipotalamus.

Pada penelitian tersebut, disebutkan bahwa enzim 1 alfa hidroksilase dan reseptor vitamin D paling banyak terdapat di hipotalamus.[15] Fungsi dari reseptor vitamin D pada beberapa bagian pada otak belum diketahui. Tetapi, banyaknya reseptor vitamin D dan enzim 1-alfa-hidroksilase memunculkan dugaan adanya hubungan antara vitamin D dengan patofisiologi sakit kepala tegang. [3]

Selain patofisiologi diatas, terdapat teori lain yang menyebutkan bahwa vitamin D menyebabkan sakit kepala karena adanya hipomagnesia. Defisiensi vitamin D dapat mengurangi absorpsi magnesium. Hipomagnesia dikatakan turut ambil andil dalam mekanisme sakit kepala tegang, tetapi penelitian lain harus dilakukan untuk mengkonfirmasi hubungan keduanya. [2]

Walaupun begitu, mekanisme bagaimana sakit kepala tegang dapat disebabkan oleh defisiensi vitamin D masih menjadi perdebatan. Penelitian lebih lanjut, seperti studi intervensi, diperlukan dalam menentukan hubungan antara defisiensi vitamin D dengan sakit kepala tegang kronis.

Kesimpulan

Belakangan ini, banyak penelitian yang meyakini adanya manfaat suplementasi vitamin D terhadap berbagai penyakit, salah satunya adalah sakit kepala tegang (tension type headache). Penelitian mengenai hubungan antara vitamin D dengan sakit kepala tegang masih sedikit. Dari berbagai penelitian yang ada, dapat disimpulkan bahwa hubungan yang pasti antara defisiensi vitamin D dan sakit kepala tegang kronis masih belum jelas. Sehingga, masih diperlukan studi klinis lebih lanjut mengenai hal tersebut sebelum praktisi dapat menggunakan vitamin D sebagai bagian dari penatalaksanaan sakit kepala tegang.

Referensi