Kegunaan Foto Polos Abdomen untuk Mendiagnosis Obstruksi Usus Halus

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK

Foto polos abdomen hingga saat ini masih digunakan untuk membantu mendiagnosis kasus obstruksi usus halus. Walaupun memiliki sensitivitas dan spesifitas yang terbatas, tetapi pemeriksaan foto polos abdomen masih dilakukan secara luas karena metode ini tidak mahal, tersedia di hampir semua fasilitas kesehatan, serta mudah untuk dipergunakan.  Selain itu, foto polos abdomen dapat memonitor perkembangan penyakit sehingga diperlukan dalam upaya evaluasi dalam penegakan diagnosis obstruksi usus halus.[1-3,5,6]

Sekilas tentang Obstruksi Usus Halus

Obstruksi usus halus tersering disebabkan oleh adhesi usus, neoplasma, dan hernia strangulata. Selain itu, juga dapat disebabkan oleh inflammatory bowel disease, intususepsi, volvulus, fistula, kolelitiasis, kumpulan parasit, hingga bolus makanan.

shutterstock_1606938736-min

Keluhan utama pasien obstruksi usus halus adalah obstipasi, mual hingga muntah, kaku otot perut yang hilang timbul, dan kehilangan nafsu makan. Pada pemeriksaan fisik abdomen dapat ditemukan distensi abdomen.

Berbagai metode pencitraan seperti CT scan, foto polos abdomen, serta USG dapat dipertimbangkan untuk mendiagnosis obstruksi usus. Untuk diagnosis pasti, hasil pemeriksaan penunjang pencitraan abdomen terlihat gambaran air fluid level, string of pearls,  dan dilatasi usus distal.[1,3,4,7,8]

Sensitivitas dan Spesifitas Foto Polos Abdomen pada Diagnosis Obstruksi Usus Halus

Terdapat sebuah studi pada tahun 2017 yang melibatkan sekitar 216 pasien di unit gawat darurat dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan foto polos abdomen dalam mendeteksi obstruksi usus halus dan ileus usus halus. Hasil dari penelitian menyebutkan bahwa foto polos abdomen memiliki sensitivitas dan spesifisitas dalam pendeteksian obstruksi usus halus sebesar 82% dan 92,4 %.[4]

Gambaran Foto Polos Abdomen pada Obstruksi Usus Halus

Foto polos abdomen dapat memberikan tanda untuk mengonfirmasi dugaan diagnosis obstruksi usus halus. Gambaran foto polos abdomen pada obstruksi usus halus di antaranya adalah:

  1. Usus besar yang kolaps serta dilatasi usus halus dengan ukuran lebih dari 3 cm
  2. Terdapat lebih dari dua air fluid level

  3. Terdapat bentuk string of pearls yang terjadi karena jumlah gas yang tertahan di dalam usus halus tersisa lebih sedikit jika dibandingkan dengan  jumlah cairan[4-8]

Kekurangan Foto Polos Abdomen

Beberapa keterbatasan foto polos abdomen dalam mendeteksi obstruksi usus halus adalah sebagai berikut:

  • Tidak dapat mendiagnosis penyebab pada banyak kasus obstruksi usus halus
  • Tidak mampu mendeteksi adanya komplikasi akibat proses iskemik
  • Dapat terjadi kesalahan dalam mendeteksi obstruksi usus halus terutama jika derajat ringan
  • Kesulitan membedakan obstruksi usus halus dengan kondisi ileus paralitik
  • Kesulitan mengidentifikasi derajat obstruksi jika terjadi pada area ileocaecal[3-6]

Pemeriksaan CT Scan Abdomen pada Obstruksi Usus Halus

CT scan merupakan pemeriksaan radiologis yang lebih disukai untuk mengkonfirmasi dan mengevaluasi kasus obstruksi usus, baik usus halus maupun usus besar. Metode ini memiliki sensitivitas sekitar 90–96% dalam mendeteksi obstruksi usus halus dengan derajat berat yang bersifat akut, dengan spesifitas sekitar 96–100%.[5,6,8]

CT scan merupakan pemeriksaan penunjang radiologis yang bermanfaat untuk keadaan seperti berikut:

  • Pada kasus kegawatdaruratan, CT scan akan mendeteksi beberapa tanda yang mengindikasikan pasien perlu tindakan operasi
  • Pada hasil foto polos abdomen yang belum jelas gambaran obstruksi usus halus, CT scan dapat mengeksklusi kasus pseudo obstruksi
  • CT scan dapat mengidentifikasi penyebab obstruksi usus halus (sensitivitas 73–95%)
  • CT scan dapat mengidentifikasi penyebab lain dari nyeri abdomen selain obstruksi usus halus
  • CT scan dapat mengkonfirmasi adanya iskemia maupun perforasi pada usus halus[5,6,8]

Keterbatasan dari CT scan adalah sensitivitas yang rendah (sekitar 50%) untuk mendeteksi obstruksi usus halus derajat rendah, serta lokasi obstruksi usus halus derajat rendah. Selain itu, paparan radiasi yang bersifat ionisasi lebih berbahaya bagi pasien. CT scan dengan metode kontras dapat menjadi kontraindikasi pada pasien dengan alergi ataupun gangguan ginjal.[5,6,8]

Kesimpulan

Akurasi foto polos abdomen hampir sama dengan CT scan abdomen sebagai pemeriksaan penunjang kasus obstruksi usus halus. Selain itu, harganya yang murah dan dapat dilakukan di semua rumah sakit sehingga menjadikan foto polos abdomen sebagai metode yang wajib dilakukan di unit gawat darurat saat menangani kasus obstruksi usus halus.

Foto polos abdomen dapat dilakukan berulang kali, karena itu pemeriksaan ini dapat digunakan dalam memonitor perkembangan penyakit dan dalam pengambilan keputusan tindakan yang dibutuhkan.

Penggunaan CT scan perlu dilakukan pada kasus dimana foto polos abdomen tidak dapat mengidentifikasi secara jelas adanya obstruksi usus halus, serta untuk mengonfirmasi adanya iskemia maupun perforasi pada usus halus.

Pada kasus nyeri abdomen non traumatik dengan gejala klinis tidak jelas,  CT scan abdomen memiliki keunggulan untuk dapat mendiagnosis obstruksi usus halus, dan juga untuk mendiagnosa banding lainnya, seperti apendisitis, pankreatitis, urolitiasis dan divertikulitis.[1-6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi