Kolonoskopi pada Divertikulitis Akut

Oleh :
dr. Reren Ramanda

Kolonoskopi sering dilakukan pada pasien divertikulitis akut dengan tujuan untuk mengeksklusi kemungkinan kanker kolorektal. Namun, beberapa penelitian menyarankan kolonoskopi hanya dilakukan pada kelompok pasien tertentu.[1-4]

Divertikulitis akut adalah inflamasi pada kantung divertikula yang terbentuk akibat herniasi. Divertikulitis akut dianggap dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, sehingga kolonoskopi dianjurkan untuk dilakukan secara rutin pada pasien divertikulitis akut.[1-4]

diverticcomp

Pemeriksaan untuk Menegakkan Diagnosis Divertikulitis Akut

Computed tomography (CT) scan abdomen dengan kontras, disertai gambaran klinis khas divertikulitis akut, secara umum telah diterima sebagai standar baku emas penegakan diagnosa divertikulitis akut. Selain itu, CT scan dapat menilai derajat beratnya penyakit beserta komplikasi penyerta divertikulitis akut, seperti abses divertikular atau perforasi intestinal.[1-4]

Gambaran trias divertikulitis akut pada CT Scan abdomen adalah gambaran divertikel kolon, penebalan dinding usus besar terlokalisir >4 mm, dan peningkatan densitas jaringan lunak pada lemak abdomen yang berdekatan dengan lesi.[1-4]

Kolonoskopi untuk Mengeksklusi Kanker Kolorektal pada Divertikulitis Akut

Kolonoskopi oleh beberapa pedoman klinis direkomendasikan untuk dilakukan secara rutin pada divertikulitis akut. Hal ini disebabkan oleh gejala kanker kolorektal yang dapat menyerupai gejala divertikulitis akut. Selain itu, gambaran CT scan divertikulitis akut, seperti penebalan dinding kolon, juga dapat ditemukan pada gambaran CT scan kanker kolon.

Rekomendasi Asosiasi Amerika

American Society of Colon and Rectal Surgeons dan The American College of Gastroenterology merekomendasikan pasien divertikulitis akut untuk menjalani kolonoskopi, sebagai proses eksklusi kemungkinan kanker kolon pasca divertikulitis akut. Tindakan dilakukan dalam 6‒8 minggu setelah pasien pulang dari rumah sakit, untuk mencegah komplikasi perforasi bila kolonoskopi dilakukan lebih awal.[5,6]

Rekomendasi Asosiasi Belanda dan Dunia

Rekomendasi dari Netherlands Society of Surgery dan World Society of Emergency Surgery justru tidak menyarankan praktik kolonoskopi rutin. Kedua pedoman klinis ini tidak merekomendasikan kolonoskopi rutin pada pasien asimtomatik setelah episode divertikulitis akut, atau pada pasien divertikulitis akut tanpa komplikasi.[7,8]

Sanggahan Rekomendasi Kolonoskopi Rutin pada Divertikulitis Akut

Telah banyak penelitian yang mempelajari rekomendasi kolonoskopi rutin untuk eksklusi kanker kolorektal pada divertikulitis akut. Tinjauan sistematis oleh de Vries et al tahun 2014, yang melibatkan 2.490 pasien divertikulitis tanpa komplikasi, memberikan hasil bahwa kolonoskopi rutin pada pasien divertikulitis akut dinilai tidak didukung bukti ilmiah yang memadai.[10]

Studi ini menemukan rendahnya risiko kanker kolorektal pada pasien divertikulitis tanpa komplikasi. Selain itu, prevalensi kanker kolon pada divertikulitis juga tidak berbeda bermakna dengan populasi umum asimtomatik.[10]

Meta analisis oleh Rottier et al pada tahun 2019 juga menyatakan bahwa kolonoskopi tidak dilakukan secara rutin pada pasien divertikulitis akut. Kolonoskopi hanya direkomendasikan pada pasien divertikulitis akut komplikata atau pasien dengan gejala persisten setelah terapi.[1]

Penelitian Terkait Divertikulitis Akut akibat Kolonoskopi

Sebaliknya, prosedur kolonoskopi pada pasien divertikulum dapat menyebabkan divertikulitis akut. Studi oleh Gorgun, et al menemukan 68 pasien mengalami divertikulitis akut pasca kolonoskopi (0,029% atau 2,9 per 10,000 kolonoskopi), di mana jumlah subjek mencapai 236.377 pasien. Meskipun jarang terjadi, kemungkinan komplikasi ini harus diwaspadai.[11]

Indikasi Kolonoskopi pada Divertikulitis Akut

Kolonoskopi sebaiknya dilakukan hanya pada kondisi berikut:

  • Divertikulitis akut dengan komplikasi, misalnya abses atau fistula
  • Divertikulitis akut tanpa komplikasi dengan faktor risiko kanker kolorektal, seperti hasil tes feses darah okult positif atau riwayat saudara/orang tua dengan kanker kolorektal sebelum usia 55 tahun
  • Divertikulitis akut tanpa komplikasi pada pasien dengan usia >50 tahun [9,10]

Kesimpulan

Walaupun pedoman penanganan divertikulitis akut yang ada masih merekomendasikan tindakan kolonoskopi secara rutin pada pasien divertikulitis akut, data yang mendukung hal tersebut masih sangat sedikit.

Bukti ilmiah yang ada saat ini tidak lagi menyarankan kolonoskopi dilakukan secara rutin. Kolonoskopi sebaiknya hanya dilakukan pada divertikulitis akut dengan komplikasi, pasien dengan gejala persisten setelah terapi, pada pasien 50 tahun ke atas, atau pada divertikulitis akut tanpa komplikasi dengan adanya faktor risiko kanker kolorektal.

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi