Keluhan nyeri dan bengkak di area lutut pada pasien leukimia yang sedang menjalani kemoterapi - Diskusi Dokter

general_alomedika

Assalamualaikum dokter, mau tanya ada pasien saya yang sedang menjalani kemoterapi karena leukimia, kemudian sekarang mengeluhkan lututnya bengkak dan nyeri...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Keluhan nyeri dan bengkak di area lutut pada pasien leukimia yang sedang menjalani kemoterapi

    Dibalas 15 Februari 2020, 14:44

    Assalamualaikum dokter, mau tanya ada pasien saya yang sedang menjalani kemoterapi karena leukimia, kemudian sekarang mengeluhkan lututnya bengkak dan nyeri stelah pulang dari kemoterapi, apakah ada obat yang bisa dia konsumsi tanpa kembali lagi ke rs tempat dia kemoterapi? terimakasih banyak

11 Februari 2020, 11:59

Alo dokter!

Membaca pasien saat ini dalam terapi kemoterapi, ada dugaan saya mengarah ke tumor lisis sindrome. Kemoterapi yang agresif sering kali menyebabkan adanya bi-product dari nukleosida purin adinin dan guanin. Hal ini meningkatkan asam urat dan perlu dipikirkan adanya gout artritis. Pada keadaan Tumor lisis sindrom perlu diperiksa fungsi ginjal pasien dan asam urat pasien. Keadaan ini pun membutuhkan terapi lain untuk tata laksana ini. 

Hal lainnya adalah kecurigaan adanya septik arthritis oleh karena fase anaplasia pada pasien yang dapat  menimbulkan infeksi pada pasien. 

menurut saya nyeri pada pasien pasca kemoterapi harus dilagi lebih lagi, selain memberikan terapi obat-obatan. Bila dokter merasa pasien perlu diperiksa ke RS untuk pemeriksaan  lebih lanjut, menurut saya berikan pasien informasi mengenai komplikasi pasca kemoterapi dan anjurna untuki memeriksakan lagi ke dokter. 

 

13 Februari 2020, 23:01
Nyeri dan bengkak di sendi lutut pada pasien ALL yang menjalani kemoterapi perlu mendapat perhatian penting. Penyebabnya bisa dari leukemianya, kemoterapinya, maupun infeksi.

Pertama, dari Leukemianya.
(a) Patut diwaspadai adanya infiltrasi ke tulang-tulang di sekitar sendi lutut. Sebaiknya dilakukan pencitraan untuk menilai apakah ada bone infiltration, (b) ada secondary malignancy (jarang), (c)Tumor lisis sindrom juga bisa meningkatkan kadar purin dalam darah, yang nantinya membentuk kristal gout, namun sendi yang diserang umumnya sendi kecil.

Kedua, dari kemoterapinya L-Asp*rgin*se kadang menimbulkan ESO nyeri sendi, targeted therapy seperti Rit*xim*b juga bisa, pemakaian steroid jangka panjang bisa menimbulkan osteoporosis, golongan biphosponate, G-CSF (Granulosit Coloni Stimulating Factor) seperti Filgrastim juga bisa memiliki ESO berupa nyeri sendi.

Ketiga,patut diwaspadai jika terdapat tanda-tanda arthritis septik pada lutut (umumnya pada monoartikular nyeri, teraba hangat, bengkak, efusi sendi, kaku, nyeri saat digerakkan).

Perlu diperiksa lebih teliti dari anamnesis, kaji ulang ESO, pemeriksaan fisik, hingga pencitraan untuk menentukan penyebabnya sehingga mendapat terapi yang holistik.

Semoga jawaban ini bermanfaat.

Salam. Putu Aditya
15 Februari 2020, 14:44
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Temukan juga kecurigaan adanya deep vein thrombosis dengan USG doppler.
Salam.
11 Februari 2020, 10:29
dr. Andre
dr. Andre
Dokter Umum

Tergantung derajat nyerinya Dok. Jika ringan-sedang, bisa diberikan obat antiinflamasi nonsteroid seperti diklofenak Dok.

11 Februari 2020, 11:33
iya Dokter, silakan digunakan manajemen anti nyeri sesuai WHO Step Ladder👍👍
13 Februari 2020, 11:14

Alodok, izin bantu menjawab sekaligus diskusi ya dok

Saya masih penasaran dok apakah lutuh bengkaka dan nyeri ini mengarah kepada artritis? atau ada klinis lain? Karena dari beberapa jurnal yangs aya baca, beebrapa agen kemoterapi memang memiliki efek samping artritis terlepas dari lokasi artritisnya. Namun, untuk tatalaksana OAINS merupakan pilihan ideal untuk pasien dengan gejala diatas. Mungkin sumber ini bisa membantu dok :

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5460656/pdf/oarrr-9-111.pdf

13 Februari 2020, 22:11
dr. Nindya Putri Permata Risadayu, Sp.PD
dr. Nindya Putri Permata Risadayu, Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Alo dokter!
Mohon izin ikut berdiskusi ya, 50% pasien leukemia akut khususnya leukemia limfositik akut (ALL) seringkali mengeluh nyeri tulang. Nyeri sendi lebih sering terjadi daripada nyeri tulang pada pasien leukemia dan dimungkinkan karena adanya hiperurisemia, leukemic joint ilnfiltration, dan yang paling jarang adalah karena AVN (Avascular Necrosis). Penelitian pada pasien ALL, UKALLXII/ECOG2993, menunjukkan faktor resiko yang signifikan untuk terjadinya AVN adalah usia dan pemberian kemoterapi, pasien yang mendapat kemoterapi tanpa transplantasi stem cell memiliki resiko lebih besar terjadi AVN daripada yang hanya dengan transplantasi stem cell saja. AVN  pada tulang terjadi akibat komplikasi kemoterapi dengan atau tanpa steroid. Pasien ALL memiliki banyak faktor yang berimplikasi pada pathogenesis AVN seperti kondisi malignansi itu sendiri, kondisi prokoagulans, dan obat yang sitotoksik. Kortikosteroid dianggap sebagai faktor etiologi paling utama, karena adanya hipertrofi adiposit di sumsum tulang yang meningkatkan tekanan intraosseus dan diikuti penurunan aliran darah intrameduler, menyebabkan iskemik dan akhirnya menjadi nekrosis. AVN pada tulang seringkali menyerang sendi penyangga tubuh, seperti hip joint, tetapi tidak menyingkirkan kemungkinan menyerang persendian lainnya. 

Tatalaksana AVN tergantung pada kondisi kesehatan secara umum, usia, lokasi dan tingkat keparahan penyakit. Langkah-langkah konservatif termasuk penggunaan alat penyangga tubuh, seperti crutches dan pemberian obat pereda nyeri seperti ibuprofen, naproxen dan aspirin cukup bermanfaat pada AVN. Pemberian bifosfonat seperti alendronate dikatakan memiliki efikasi jangka pendek mengurangi nyeri, memperlama progesifitas dan menunda perlunya total hip arthroplasty pada pasien AVN dewasa. Pemberian iloprost, sebuah analog prostaglandin vasoaktif dan extracorporeal shockwave therapy (ESWT) juga bermanfaat secara klinis pada AVN stadium awal. Statin juga dikatakan bisa mencegah AVN imbas dari kortikosteroid

Sekian, semoga bermanfaat
13 Februari 2020, 23:01
Nyeri dan bengkak di sendi lutut pada pasien ALL yang menjalani kemoterapi perlu mendapat perhatian penting. Penyebabnya bisa dari leukemianya, kemoterapinya, maupun infeksi.

Pertama, dari Leukemianya.
(a) Patut diwaspadai adanya infiltrasi ke tulang-tulang di sekitar sendi lutut. Sebaiknya dilakukan pencitraan untuk menilai apakah ada bone infiltration, (b) ada secondary malignancy (jarang), (c)Tumor lisis sindrom juga bisa meningkatkan kadar purin dalam darah, yang nantinya membentuk kristal gout, namun sendi yang diserang umumnya sendi kecil.

Kedua, dari kemoterapinya L-Asp*rgin*se kadang menimbulkan ESO nyeri sendi, targeted therapy seperti Rit*xim*b juga bisa, pemakaian steroid jangka panjang bisa menimbulkan osteoporosis, golongan biphosponate, G-CSF (Granulosit Coloni Stimulating Factor) seperti Filgrastim juga bisa memiliki ESO berupa nyeri sendi.

Ketiga,patut diwaspadai jika terdapat tanda-tanda arthritis septik pada lutut (umumnya pada monoartikular nyeri, teraba hangat, bengkak, efusi sendi, kaku, nyeri saat digerakkan).

Perlu diperiksa lebih teliti dari anamnesis, kaji ulang ESO, pemeriksaan fisik, hingga pencitraan untuk menentukan penyebabnya sehingga mendapat terapi yang holistik.

Semoga jawaban ini bermanfaat.

Salam. Putu Aditya
13 Februari 2020, 23:01
Nyeri dan bengkak di sendi lutut pada pasien ALL yang menjalani kemoterapi perlu mendapat perhatian penting. Penyebabnya bisa dari leukemianya, kemoterapinya, maupun infeksi.

Pertama, dari Leukemianya.
(a) Patut diwaspadai adanya infiltrasi ke tulang-tulang di sekitar sendi lutut. Sebaiknya dilakukan pencitraan untuk menilai apakah ada bone infiltration, (b) ada secondary malignancy (jarang), (c)Tumor lisis sindrom juga bisa meningkatkan kadar purin dalam darah, yang nantinya membentuk kristal gout, namun sendi yang diserang umumnya sendi kecil.

Kedua, dari kemoterapinya L-Asp*rgin*se kadang menimbulkan ESO nyeri sendi, targeted therapy seperti Rit*xim*b juga bisa, pemakaian steroid jangka panjang bisa menimbulkan osteoporosis, golongan biphosponate, G-CSF (Granulosit Coloni Stimulating Factor) seperti Filgrastim juga bisa memiliki ESO berupa nyeri sendi.

Ketiga,patut diwaspadai jika terdapat tanda-tanda arthritis septik pada lutut (umumnya pada monoartikular nyeri, teraba hangat, bengkak, efusi sendi, kaku, nyeri saat digerakkan).

Perlu diperiksa lebih teliti dari anamnesis, kaji ulang ESO, pemeriksaan fisik, hingga pencitraan untuk menentukan penyebabnya sehingga mendapat terapi yang holistik.

Semoga jawaban ini bermanfaat.

Salam. Putu Aditya
14 Februari 2020, 22:01
Terimakasih banyak ya dokter dokter.
14 Februari 2020, 22:01
Terimakasih banyak ya dokter dokter