Artikel Alomedika - Happy Hypoxemia pada COVID-19 - Diskusi Dokter

general_alomedika

ALO, Dokter!Belom lama ini, istilah happy hypoxia sering muncul dan dikaitkan dengan COVID-19. Beberapa peneliti juga telah mempresentasikan beberapa kasus...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Artikel Alomedika - Happy Hypoxemia pada COVID-19

    Dibalas 25 September 2020, 23:56

    ALO, Dokter!

    Belom lama ini, istilah happy hypoxia sering muncul dan dikaitkan dengan COVID-19. Beberapa peneliti juga telah mempresentasikan beberapa kasus happy hypoxia pada pasien COVID-19.

    Happy hypoxia atau happy/silent hypoxemia merupakan kondisi oksigenasi darah yang sangat rendah tetapi tidak ditemukan gejala sesak napas atau dispnea.

    Studi kohort di Wuhan melaporkan bahwa hanya 19% dari pasien COVID-19 dengan gejala berat yang mengeluh sesak napas. Sebanyak 62% dari kasus berat dan 46% dari pasien yang menjalani intubasi, ventilasi mekanik, atau meninggal tidak datang dengan keluhan sesak napas.

    Bagaimana kemungkinan mekanisme terjadinya happy hypoxia pada pasian COVID-19?

    Ayo kita pelajari lebih lanjut di artikel Alomedika ini!

    https://www.alomedika.com/cme/happy-hypoxemia-pada-covid19

    Jadi Dokter Andal dalam Genggaman! Salam Alomedika!

22 September 2020, 19:12
Wah, menarik sekali menyimak kemungkinan penyebab dari Happy Hipoxia ini, Dok. Terima kasih infonya.
25 September 2020, 23:56
dr.Grace
dr.Grace
Dokter Umum
sebenarnya di jurnal yg saya baca happy hypoxemia dok yg bisa dideteksi dengan pulse oxymeter utk deteksi kadar oksigendi darah. Sedangkan hypoxia adalah kekurangan oksigen di jaringan. Dari jurnal yg saya baca ternyata sensasi sesak napas ini tidak selalu berhubungan dgn keadaan hypoxemia pasien. 
Selain itu, pada awal terjangkit covid pusat napas awalnya masih bisa reserve, namun dlm waktu singkat bisa terjadi perburukan tiba2. Sehingga takipnea dan hiperpnea (ini berbeda) menjadi tanda yg patut dipantau. 
Pada pasien2 yg sudah merasa sesak napas kronis juga sudah "beradaptasi" sehingga ketika terjadi perburukan krn sesak akibat COVID yg bisa menciptakan badai sitokin, pasien yg ini belum aware akan apa yg dirasakannya. CMIIW