Terapi untuk pasien burn out - Jiwa Ask The Expert - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dr. Soeklola Muliady, Sp.KJ, ijin bertanya dok. Pada pasien dengan gangguan cemas menyeluruh ec burn out. Pilihan terapi nya apa saja ya dok? dan...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Terapi untuk pasien burn out - Jiwa Ask The Expert

    Dibalas 17 November 2021, 10:58

    Alo dr. Soeklola Muliady, Sp.KJ, ijin bertanya dok. Pada pasien dengan gangguan cemas menyeluruh ec burn out. Pilihan terapi nya apa saja ya dok? dan bagaimana pendapat dokter mengenai "mindfullness terapi" pada gangguan cemas ec burn out ini? 

    Terima kasih

17 November 2021, 10:20
dr. Soeklola SpKJ MSi
dr. Soeklola SpKJ MSi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Alo dr. Astrid,Burn out sendiri suatu kondisi pasien sudah mengalami kelelahan yang luar biasa, walaupun mungkin masih dapat menjalankan fungsi dan aktivitas sehari-hari termasuk fungsi berelasi.Sedangkan gangguan cemas menyeluruh lebih kepada gangguan cemas yang sangat intens dan dirasakan terus menerus sepanjang hari, bahkan pasien sudah mengalami disfungsi dan hendaya yang bermakna dalam keseharian, pekerjaan dan relasi.Tentu jika burn out saja yang dapat dilakukan berupa lebih mengenali kapan pasien mengalami burn out, melakukan tindakan-tindakan (salah satunya rileksasi, meditasi, olah raga) yang membuat dirinya merasa nyaman, menjalankan hobi, memberikan me time, dan beberapa pasien pun dianjurkan berlibur agar merasa kembali nyaman.Namun berbeda dengan gangguan cemas menyeluruh, perlu dilakukan:
1. Beratnya gejala dan apakah membutuhkan bantuan medikamentosa, adapun medikamentosa yang diberikan dapat berupa antidepresan dan kadang-kadang membutuhkan tambahan benzodiazepin pada kondisi tertentu. (jika memberikan benzodiazepin, pertimbangkan durasi pemberian tidak lebih dari 2 minggu untuk mencegah berkembangnya risiko adiksi benzodiazepin)
2. Faktor pencetus dan faktor pendukung, termasuk jenis rileksasi yang nyaman bagi pasien. Perlu diingat walaupun mindfulness terbukti efektif untuk mengatasi gangguan kecemasan, namun preferensi subjektif dari pasien perlu dipertimbangkan. Tidak selalu semua pasien nyaman melakukan mindfulness. Pasien bisa saja memilih jenis rileksasi lainnya.
3. Beberapa latihan keterampilan tertentu berdasarkan gangguan perilaku yang ia alami terkait kecemasan. (behavior therapy ataupun terapi lain yang sesuai dengan kasus pasien).Semoga membantu
17 November 2021, 10:24

Baik dokter, terima kasih atas penjelasannya dok.

17 November 2021, 10:58
dr. Soeklola SpKJ MSi
dr. Soeklola SpKJ MSi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
17 November 2021, 10:24

Baik dokter, terima kasih atas penjelasannya dok.

Sama-sama dr. Astrid.