Cara Dokter dan Tenaga Kesehatan Mengantisipasi Stres saat Wabah COVID-19 - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo Dokter, tidak bisa dipungkiri wabah ini menimbulkan kecemasan yang tidak terbendung bagi hampir semua orang termasuk juga tenaga kesehatan. Bahkan memicu...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Cara Dokter dan Tenaga Kesehatan Mengantisipasi Stres saat Wabah COVID-19

    Dibalas 24 Maret 2020, 07:51

    Alo Dokter, tidak bisa dipungkiri wabah ini menimbulkan kecemasan yang tidak terbendung bagi hampir semua orang termasuk juga tenaga kesehatan. Bahkan memicu perilaku kompulsif seperti terus menerus cuci tangan dan lainnya, takut kalau kalau pasien yang dihadapi ternyata positif COVID-19 dengan situasi APD yang tidak memadai, dan cemas mengenai kapankah wabah ini berakhir.


    Adakah saran dari para psikolog dan dokter psikiater mengenai cara menghadapi stres ini? Sehingga dokter tetap dapat profesional dalam menjalankan tugasnya.


    Banyak terimakasih sebelumnya. 

23 Maret 2020, 08:29

Alo dr. Nurul!

Membantu untuk menjawab dok. Saya coba mencari  mengenai kesehatan mental dan pandemi. WHO telah mengeluarkan informasi mengenai ini. WHO menganjurkan untuk mencoba beristirahat (selama bekerja maupun selama shift), makan makanan sehat dan selalu berinteraksi dengan orang disekitar. 

Dokter bisa membaca lebih lanjut di sumber ini: 

https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/mental-health-considerations.pdf

23 Maret 2020, 10:26
Terimakasih atas infonya dr. Renate 
23 Maret 2020, 20:03
Terima kasih infonya dok 
23 Maret 2020, 09:57
Alo TS.
Saya akan bantu jawab berdasarkan bidang keilmuan saya, Psikologi. Agar tdk terjadi overload tugas, sebaiknya tmn2 dokter yg bertugas diberi shift dan menggunakan sistem bagi tugas. Jika diagnosa pasien mengarah pd psikosomatis, silahkan merujuk ke Psikolog. Jadi tggungjawab TS tdk semuanya berada di pundak dokter. Karena dgn keadaan pandemi (selama dan sesudah) spt ini, ada kemungkinan2 penyakit psikologis akan bermunculan spt psikosomatis, anxiety disorder, kompulsifitas dan PTSD yg mana dapat diberikan psikoterapi (spt terapi perilaku dan kognitif) dan kombinasi farmakoterapi.
Semoga dpt membantu.
23 Maret 2020, 10:27
Sangat membantu Pak, terimakasih infonya ya.
23 Maret 2020, 16:51
dr. Yoshua Viventius SpAk
dr. Yoshua Viventius SpAk
Dokter Spesialis Akupunktur Medik
Untuk psikolog apakah saat ini konsultasinya menjadi online atau tetap menerima pasien?
23 Maret 2020, 09:50

Alo dokter..

Saya pribadi mengalaminya, di tempat praktek yang periksa kebanyakan batuk pilek nyeri tenggorokan. Sampai rumah jadi ikutan batuk-batuk. Walaupun usaha sudah semaksimal mungkin, disertai doa, sepertinya stress masih bisa menyelinap muncul.. 

Ijin ikut menyimak ya dok.. 

23 Maret 2020, 10:26
Iya Dok, tetap semangat yaaa 
24 Maret 2020, 06:03
Alo Dok. Ikut Sharing ya. Sejauh ini hal oaling sederhana, mudah dan bisa dikakukan dimana saja untuk mengurangi stress dan juga kecemasan adalah metode relaksasi. Salah satunyabada deep breathing relaxation. Saya juga seringkali coba memberikan ini kepada user, karena memang step nya sederhana dan kalau dilakukan rutin akan lebih bermanfaat.
Ini ada link yang sedikit menjelaskan tentang relaksasi 

https://www.webmd.com/balance/stress-management/stress-relief-breathing-techniques

24 Maret 2020, 07:51

Terimakasih banyak pak