Alo dok,Memang jika mengacu pada kondisi "kesurupan" sebenarnya sebelum pemberian obat perlu terlebih dahulu:1. Dinilai dan dilihat baik-baik apakah ini memang "kesurupan" atau bagian dari psikotik atau gangguan medis lainnya misalnya delirium dan lainnya. Tak jarang kondisi psikotik atau gangguan kesadaran lain dikenali sebagai " kesurupan" di masyarakat awam. Ciri utama untuk kondisi kesurupan yang dapat menjadi pembeda adalah: berubahnya suara asal (misalnya dari perempuan menjadi laki-laki), terjadi tiba-tiba. Sementara untuk psikotik biasanya didahulu gejala prodormal, seperti ada konflik. Untuk gangguan medis umum seperti delirium tentu didahului adanya gangguan kondisi medis umum (termasuk diantaranya terdapat penyakit kronis, atau gangguan akut lainnya). Selain itu juga perlu dipastikan apakah ada zat atau obat tertentu yang dikonsumsi sebelum gejala "kesurupan timbul", intoksikasi beberapa zat bisa juga menimbulkan gejala psikotik ataupun kejang yang bisa salah dikenali sebagai gejala "kesurupan"
Perlu diingat ada beberapa jenis kejang yang berbentuk tidak khas, dan kadang pasien tampak seperti "orang yang sadar". 2. Jika memang lebih ke arah "kesurupan", maka pengobatan medis lebih ke arah simptomatis. Pemberian diazepam injeksi dapat dilakukan jika terdapat ketegangan otot, gelisah hebat, ataupun kejang.
Selain penanganan medis juga diperlukan penanganan spiritual.Semoga dapat bermanfaat.