Keluhan Anosmia dalam Chat Bersama Dokter - Diskusi Dokter

general_alomedika

Masih dalam kondisi pandemi, tren pertanyaan mengenai berkurang/hilangnya sensasi penghidu menjadi meningkat. Tidak jarang ditemui, TS medical advisor kerap...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Keluhan Anosmia dalam Chat Bersama Dokter

    Dibalas 15 Januari 2021, 17:21

    Masih dalam kondisi pandemi, tren pertanyaan mengenai berkurang/hilangnya sensasi penghidu menjadi meningkat. Tidak jarang ditemui, TS medical advisor kerap menggunakan chatbot yang melingkupi topik hidung tersumbat dalam menjawab pertanyaan pasien. Namun, tepatkah penggunaan edukasi dengan topik tersebut?

    Seperti TS ketahui, kondisi anosmia/hiposmia merupakan gejala yang lumrah terjadi pada ISPA dan dari beberapa penelitian mengungkapkan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan kondisi tersebut. Oleh karena itu, anamnesis memegang peranan penting dalam konsultasi telemedis untuk menentukan penyebab.

    Anamnesis baiknya dilengkapi dengan ada/tidaknya kondisi batuk dan pilek, riwayat rekurensi, serta kemungkinan pajanan dengan COVID-19. Edukasi yang diberikan dapat melingkupi pengertian bahwa gejala bersifat sementara serta perlu diperhatikan tanda bahaya yang bisa terjadi. Apabila dimungkinkan, dokter juga dapat memberikan peresepan yang bersifat simptomatik pada gejala lain yang mendasari, misal keadaan batuk dan pilek.

    Tidak lupa, pada kasus ini dokter tetap dapat memberikan edukasi seputar pencegahan COVID-19. Dari pengalaman TS medical advisor, adakah kesulitan atau masukan dalam pemberian edukasi? Mari diskusikan ya dok.

20 November 2020, 18:34
Alo Dok, menurut saya, untuk keluhan anosmia bisa pakai chatbot hidung tersumbat atau COVID-19. Nantinya tinggal disesuaikan dengan konteks pertanyaan user. Sebagai contoh, misalnya saya pakai chatbot hidung tersumbat, akan saya anamnesis lagi untuk menentukan kemungkinan user terinfeksi COVID-19 atau tidak. Kalau ada kemungkinan mengarah ke infeksi COVID-19, bisa diberikan informasi sesuai pertanyaan dan kondisi user saat ini. Jadi penjelasan dari chatbot bisa disesuaikan dg hasil anamnesis yang kita lakukan.
01 Desember 2020, 18:57
Alo dr. Gloria!Iya cukup setuju dok, pada intinya, kesimpulan chatbot dapat diubah kembali sesuai keperluan sehingga dapat mencakup pertanyaan user mengenai anosmia/hiposmia. Karena, terkadang dokter kurang memilah kembali kesimpulan yang dikirimkan sehingga informasi atas pertanyaan utama justru terlewat.
15 Januari 2021, 17:13

Alo dr. Reynaldi terima kasih atas sharing-nya mengenai anosmia. Keluhan tersebut memang semakin sering ditanyakan dalam konsultasi chat dok, terlebih dalam masa pandemi ini anamnesis yang dilakukan perlu secara adekuat dalam identifikasi kemungkinan penyebabnya.

Kemudian sharing sedikit dok, berdasarkan Buku Pedoman Tatalaksana COVID-19 dari 5 organisasi profesi edisi 3 tahun 2020, anosmia juga sudah masuk dalam salah satu kriteria probable. Jadi pada pasien dengan gejala akut anosmia atau ageusia dengan tidak ada penyebab lain yang dapat diidentifikasi dan ada riwayat kontak erat dengan kasus probable atau terkonfirmasi atau berkaitan dengan cluster COVID-19 termasuk kriteria kasus probable.

15 Januari 2021, 17:21
Alo dr. Reynaldi, 


Alomedik juga pernah mengeluarkan artikel mengenai anosmia dan COVID-19. Berikut link-nya: 


https://www.alomedika.com/anosmia-sebagai-salah-sa