Konsul kuku pasien mengeras dan berwarna kusam - Diskusi Dokter

general_alomedika

Pasien datang ke poli dengan keluhan kuku tampak mengeras dan berwarna kusam. Gejala dialami pada kedua tangan dan hampir pada semua (sepuluh) jari tangan....

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Konsul kuku pasien mengeras dan berwarna kusam

    Dibalas 15 Februari 2019, 22:09

    Pasien datang ke poli dengan keluhan kuku tampak mengeras dan berwarna kusam. Gejala dialami pada kedua tangan dan hampir pada semua (sepuluh) jari tangan. Namun tidak ada keluhan lain seperti nyeri atau gatal. Oleh dokter-dokter sebelumnya sudah dicoba dengan dx Tinea Unguium. Namun beberapa kali sudah kontrol gejala tetap tidak berkurang. Apakah kemungkinan diagnosisnya ya dok ? Mungkinkah Psoriasis atau semacam defisiensi suatu vitamin ? Pasien tidak ada tanda anemia juga

13 Februari 2019, 12:45
dr. Dinar Witasari, SpKK
dr. Dinar Witasari, SpKK
Dokter Spesialis Kulit
Alodokter

Untuk penyakit kelainan kuku, bisa ada berbagai macam diagnosa jadi masih perlu digali riwayat penyakit untuk menyingkirkan dd nya.
Misal : usia pasien (semakin lanjut usia, pertumbuhan kuku akan semakin lambat sehingga mempengaruhi respon terapi), riwayat pekerjaan, riwayat penyakit kulit dan sistemik lain yang diderita, riwayat obat-obatan yang rutin diminum sebelumnya, adakah trauma atau kebiasaan menggigit kuku. Juga riwayat pengobatan kuku sebelumnya bagaimana. 
Untuk pengobatan jamur kuku sendiri ada bermacam-macam dan memang untuk jamur kuku akan membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh, bisa berbulan-bulan. Lalu apakah menggunakan obat oral atau topikal, berapa lama sudah melakukan pengobatan, dan bagaimana dengan dosis obat sebelumnya. 

Semoga membantu
13 Februari 2019, 13:32
Apakah tinea dpt mengenai kedua tangan secara bersamaan dok ?
13 Februari 2019, 09:59

ALo dokter!

Untuk diagnosis banding dari kuku yang kuning dan rapuh sendiri ada beberapa, DOk, bisa dari tinea unguium berulang (atau pengobatan tidak adekuat), psoriasis kuku, liken planus, dermatitis kontak iritan, dan yellow nail syndrome

Mungkin dapat lebih digali dulu sebelumnya mengenai riwayat kepatuhan pengobatan, karena seperti kita tahu memang jamur kuku memerlukan ketelatenan pengobatan dan waktu yang lebih lama untuk dapat sembuh; ada tidaknya kontak rutin dengan bahan-bahan iritan atau bahan kimia lainnya, dan mungkin pemeriksan fisik lainnya yang dapat mendukung penegakan diagnosis banding lainnya... terima kasih Dok... 

14 Februari 2019, 19:10
Alo dokter,
Pada pemeriksaan kuku yang dinilai adalah warna, konsistensi, keadaan kulit di sekitar kuku apa ada peradangan atau tidak, dan gejala penyerta lain seperti apa ada penyakit sistemik lainnya atau tdk. Dari riwayat sosial jg sebaiknya ditanyakan apakah pekerjaannya sering terkena air, suka manicure, dsb.
Diagnosis banding yg memungkinkan antara lain tinea unguium, onikomikosis kandida, dan psoriasis.
Sedangkan untuk kelainan kuku pd psoriasis biasanya terjadi hiperkeratosis subungual dan ada salmon patches, selain dari ada gejala khas pd kulitnya.
14 Februari 2019, 20:19
dr.Anwar
dr.Anwar
Dokter Umum
 Mau tanya gimana caranya ulasan  gambar yang di atas  supaya  kuku yang keras bisa normal kembali  dok terima kasih 
15 Februari 2019, 20:54
dr. Sofa Inayatullah, SpKK
dr. Sofa Inayatullah, SpKK
Dokter Spesialis Kulit

Alo Dokter..untuk pasien dengan keluhan kuku rapuh, tipis, kusam, dan permukaan tidak rata; yang terjadi secara bersamaan pada kesepuluh kuku atau bahkan pada kedua puluh kuku (twenty nail distrophy, bagaimana dengan kuku kaki pasien Dok?), maka kemungkinan yang dapat dipertimbangkan antara lain: Lichen planus, nail psoriasis, brittle nails, senile nails.

Pada lichen planus, dapat dijumpai destruksi matriks kuku dan nail plate sehingga dapat terjadi anonikia (pada foto kuku jari pasien Dokter, nampaknya ada destruksi kuku jari IV dan V ya Dok?)

Untuk kasus onikodistrofi-onikolisis dan paronikia kronik yang terjadi akibat dermatitis kontak alergi/iritan kronik, maka biasanya akan kita jumpai terbentuknya poket pada proximal nail fold, dan tidak tampak kutikel lagi Dok. Tapi tentunya hal ini bisa kita gali melalui anamnesis ya Dok mengenai kebiasaan dan pekerjaan pasien.

Pada foto kuku pasien Dokter, tampak kelainan terjadi pada bagian proksimal ya Dok, sehingga apabila penyebabnya jamur dermatofita, maka merupakan onikomikosis subungual proksimal. Onikomikosis subungual proksimal jarang dijumpai Dok dan biasanya terjadi pada pasien immunokompromise (AIDS), sehingga apabila Dokter ada kecurigaan ke arah sana, saat pasien kontrol mungkin Dokter bisa gali lebih dalam mengenai status imun pasien.

Semoga bermanfaat ya Dok..

15 Februari 2019, 22:09
dr. Rudi Hermanto Sinaga, Sp.B
dr. Rudi Hermanto Sinaga, Sp.B
Dokter Spesialis Bedah
Informasi yg sgt bermanfaat. 
🙏