Membedakan pasien dengan gangguan somatoform vs malingering - Diskusi Dokter

general_alomedika

Izin dokter, saya memiliki pasien yang datang ke poli dengan keluhan nyeri perut kiri bawah sejak 3 hari lalu, katanya karena sering tekat makan, nyeri...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Membedakan pasien dengan gangguan somatoform vs malingering

    Dibalas 01 Juni 2023, 20:08

    Izin dokter, saya memiliki pasien yang datang ke poli dengan keluhan nyeri perut kiri bawah sejak 3 hari lalu, katanya karena sering tekat makan, nyeri kepala seperti diikat serta batuk kering sejak kemarin.

    Dalam pemeriksaan fisik faring dbn, pemeriksaan abdomen pasien mengatakan sakit dan mengernyit sakit saat ditekan di perut kiri bagian bawah dan atas, thoraks dbn, saya sengaja menekan perut kiri atas dengan stetoskop saat auskultasi thoraks dan mukanya tidak mengernyit sakit, lain-lain dbn. Saat saya tanyai stres pekerjaan memang bercerita bahwa jam kerjanya berat. Dari pk 7 pagi dan baru pulang jam 1 malam. Setelah saya memberikan resep obat, pasien meminta surat keterangan sakit.


    Saya merasa memang saya anamnesis pasien terlihat berhati-hati dan berpikir dulu saat saya tanyai. Kadang baru menjawab saat saya berikan pilihan contoh, apakah seperti diikat, apakah berdenyut dsb.

    Dalam menghadapi situasi seperti ini bagaimana kita bisa membedakan gangguan somatoform vs malingering? Cara menyikapi permintaan surat sakit ini bagaimana? Terimakasih sebelumnya 🙏

31 Mei 2023, 13:11
dr.Sutantri, SpKJ
dr.Sutantri, SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Memang tdk. mudah membedakan Malingering dan Gg. somatoform (somatisasi, hipokondiasis, histeri konversi). Intinya malingering adalah berbohong dengan keluhannya, sedangkan somatoform betul2 merasakan (secara subyektif , pada somatisasi; berkeyakinan punya penyakit tertentu, pada hipokondriasis, dan gangguan pada otot atau pancaindera pada histeri konversi). Jadi pada malingering, diupayakan mengungkap kebohongan, caranya terserah dengan sebi masing2. Sedangkan pada somatoform dari wawancara kita bisa menandai, bahwa pasien benar2 menderita dan sering sdh. berpindah pindah berobat (doctor shoping).
01 Juni 2023, 20:07
Terimakasih banyak dokter masukannya. Izin bertanya sedikit lagi dok, apakah bijak untuk mengkonfrontasi pasien bahwa pasien tersebut bahwa pasien berbohong? Takutnya malah jadi konflik. Sebaiknya tetap diresepkan obat simptomatis sesuai gejala yg disebutkan atau tidak perlu?Terimakasih 🙏
31 Mei 2023, 11:44
dr. Gabriela
dr. Gabriela
Dokter Umum

Alo dr. Aulia, 

Menurut saya, kalau memang saat anamnesis dan pemeriksaan fisik ternyata pasien inilai tidak ada kelainan, lalu pasien meminta surat ijin sakit; kita bisa menolak ya Dok (karena ada UU-nya juga tentang pemalsuan surat sakit), cuman memang ini dilema juga buat saya, kadang ada atau bahkan banyak pasien yang gak terima.. 

Mungkin setidaknya kita berikan surat keterangan berobat saja, jadi pasien memang ada bukti kalau dia pergi berobat pada hari itu..

Setau saya, kalau untuk kelainan somatoform, harusnya temuan pada pf itu benar adanya ya, dan kalau malingering pasien sebenarnya selain berusaha untuk mengelabui nakes, dia juga berusaha mengelabui dirinya sendiri agar terlihat sakit. Jadi bisa saja, waktu anamnesis dan PF biasanya pasien lebih exaggerating atau malah tidak konsisten

31 Mei 2023, 12:37
Kalau menurut saya jika kita mau tegas seperti ini kita juga harus tegas dengan peran advokasi UU ketenagaan kerjaan, untuk Kesehatan Kerja. Misal jika ada kantor yang jam kerja di luar jam yang direkomendasikan tujuh jam satu hari dan 40 jam satu minggu untuk 6 hari kerja dalam satu minggu, atau delapan jam satu hari dan 40 jam satu minggu untuk 5 hari kerja dalam satu minggu, dokter berhak melapor ke puskesmas lalu kantor di inspeksi oleh puskesmas dan puskesmas memberi surat rekomendasi ke dinas ketenagakerjaan misalnya? Yale University baru baru ini memiliki kebijakan baru terkait mahasiswa yang mengalami mental health issue. Mahasiswa yang memiliki menyal health issue diijinkan mengambil cuti ketika memiliki mental health issue alih alih diberhentikan. Burnout is not currently characterized as a mental disorder or medical condition in the DSM-5 [80]. However, the World Health Organization recognizes burnout as an important occupational phenomenon under the category of “factors influencing health status or contact with health services” in the ICD-11.
01 Juni 2023, 20:08
Terimakasih masukannya dokter Gabriela dan dr Putu 🙏
31 Mei 2023, 11:38
Alo Dok, mungkin saat pemeriksaan bisa ditambahkan asesmen berupa alat ukur kecemasan. Baik itu Pervasisve Stress Scale, Anxiety Scale, atau bahkan BDI untuk melihat tingkat stress atau kecemasan pasien.Bisa juga dilakukan wawancara klinis terkait sudah berapa lama mengalami kondisi tersebut, dan apakah sudah pernah mengalami hal yang sama sebelumnya.
31 Mei 2023, 11:47
Terimakasih masukannya Pak 🙏