Obat progesteron untuk pasien telat haid - Diskusi Dokter

general_alomedika

Halo dok izin bertanya, saya punya pasien udah 42 hari gak haid, saya kasih Obat progesteron Microgest 100mg tapi ternyata ada riw. FAM tapi katanya jinak,...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Obat progesteron untuk pasien telat haid

    Dibalas 13 September 2024, 11:52
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Halo dok izin bertanya, saya punya pasien udah 42 hari gak haid, saya kasih Obat progesteron Microgest 100mg tapi ternyata ada riw. FAM tapi katanya jinak, apa itu aman yah dok? Jika aman berapa lama Microgest bisa dikonsumsi? Terima kasih sebelumnya

04 Juni 2024, 08:47

ALO Dokter, pemberian progesteron pada pasien telat haid sebaiknya telah diketahui bahwa endometrium telah menebal. Diketahui juga bahwa reseptor progesteron dapat memodulasi tindakan reseptor estrogen pada kanker payudara, jadi pemberian hormon progesteron harus dengan kewaspadaan pada pasien risiko tinggi kanker payudara. 

https://www.dovepress.com/the-role-of-progesterone-receptors-in-breast-cancer-peer-reviewed-fulltext-article-DDDT

Menurut saya, sebaiknya pasien dilakukan pemeriksaan mendalam terkait alat reproduksinya, untuk mengetahui penyebab tidak haid lebih dari 35 hari. Awali dengan edukasi untuk mengubah gaya hidup terlebih dahulu, dan jika keluhan tetap ada setelah 3 siklus baru rujuk ke SpOG untuk pemeriksaan lebih lanjut.

13 September 2024, 11:52

Untuk pasien dengan amenorrhea sekunder dan riwayat fibroadenoma mamae jinak, pemberian Progesteron Microgest 100 mcg umumnya aman, tetapi penting untuk mempertimbangkan beberapa hal:

Cara Pemberian: Microgest dapat diberikan per oral, Durasi Penggunaan: Microgest diberikan selama 10-14 hari. Waktu Menstruasi: Setelah menghentikan terapi progesteron, haid biasanya akan datang dalam 3-7 hari.

 Pemeriksaan Penunjang Sebelum Pemberian Obat

1. Pemeriksaan Hormon (untuk evaluasi apakah pasien masih dalam reproduksi aktif ataukah sudah pre/menopause) :

   - Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone): Untuk mengevaluasi fungsi ovarium.

   - Hormon LH (Luteinizing Hormone): Untuk mengetahui siklus ovulasi.

   - Estrogen dan Progesteron: Untuk mengevaluasi status hormonal secara keseluruhan.

   - TSH (Thyroid Stimulating Hormone): Untuk memeriksa fungsi tiroid yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi.

2. USG Transvaginal:

   - Menilai Endometrium: Untuk mengetahui ketebalan dan kemungkinan adanya hiperplasia endometrium.

   - Memeriksa Ovarium: Untuk melihat apakah ada kista ovarium atau folikel dominan.

   - Memeriksa uterus: Untuk mengevaluasi adanya mioma, polip, atau kelainan struktural.

 Tindakan Sebelum Terapi:

- Kaji Riwayat Medis: Pastikan tidak ada kontraindikasi untuk pemberian progesteron, seperti adanya risiko kanker payudara yang tidak terdeteksi.

- Konfirmasi Kehamilan: Lakukan tes kehamilan (urine atau darah) untuk memastikan pasien tidak hamil sebelum memulai terapi progesteron.

 Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat memastikan bahwa pemberian Progesteron dilakukan dengan aman dan efektif untuk memancing haid pada pasien Anda.