Pasien Hipotimia di Faskes Tingkat Pertama - Jiwa Ask the Expert - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dr Irwan SpKJ, bila kita menemukan pada pasien dengan hipotimia, sebenarnya kapan ya Dok kita mulai melakukan intervensi? Dan intervensi apa yang bisa...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pasien Hipotimia di Faskes Tingkat Pertama - Jiwa Ask the Expert

    Dibalas 15 November 2022, 09:40
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Alo dr Irwan SpKJ, bila kita menemukan pada pasien dengan hipotimia, sebenarnya kapan ya Dok kita mulai melakukan intervensi? Dan intervensi apa yang bisa kita berikan pada faskes tingkat pertama? Lalu apabila observasi selama 2 minggu tidak ada perbaikan, sebaiknya terapi apa yang kita bisa sarankan ya Dok? Terima kasih banyak 

15 November 2022, 09:40
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Terima kasih pertanyaannya.

Hipotimia disini, saya asumsikan yang anda maksud adalah afek depresif y? Berdasarkan kriteria diagnosis dalam PPDGJ 3 atau ICD 11 atau DSM 5, bila hanya ada afek depresif saja dan bila hal ini berlangsung sangat lama (lebih dari 2 tahun) maka akan masuk ke dalam diagnosis pervasive affective disorder atau distimia. Distimia biasanya tidak menimbulkan gangguan fungsi yang signifikan dan tidak membutuhkan obat. Manajemen awal adalah dengan psikoedukasi dan memperbaiki insight pasien tentang gangguannya. Obat SSRI bisa dipertimbangkan bila ada gangguan fungsi.

Bila afek depresif disertai dengan salah satu dari gejala anergia atau anhedonia, dan telah berlangsung selama minimal 2 minggu, maka depresi tegak. Sebaiknya ditegakkan masuk ke yang mana, depresi ringan, sedang atau berat. Bila depresi sedang dan berat, maka farmakoterapi sebaiknya diberikan. Obat lini pertama adalah SSRI (misalnya fluoxetine 20 mg/24 jam pagi), dievaluasi setelah 2 minggu, bila tidak ada perbaikan, maka dosis bisa dinaikkan dan dievaluasi setelah 2 minggu. Bila sudah dicoba 2 jenis antidepresan dan dilakukan peningkatan dosis sampai optimal, dan tidak menunjukkan respon, maka kasus ini masuk ke dalam kriteria treatment resistant depression. Hal ini merupakan salah satu indikasi untuk rujukan.

Semoga bisa menjawab pertanyaan