Pasien malaria dan demam tifoid - Diskusi Dokter

general_alomedika

Tn. X/34 tahun/LS: pasien datang ke IGD tanggal 10/9/2022 dengan keluhan muntah sejak 1 hari yll didahului oleh nyeri perut dan ulu hati. Sebelumnya sejak...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pasien malaria dan demam tifoid

    Dibalas 13 September 2022, 14:00
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Tn. X/34 tahun/L

    S: pasien datang ke IGD tanggal 10/9/2022 dengan keluhan muntah sejak 1 hari yll didahului oleh nyeri perut dan ulu hati. Sebelumnya sejak tanggal 1/9/2022, pasien mengeluhkan demam disertai menggigil, demam turun pada pagi hari dan naik pada malam hari, nafsu makan turun. Saat datang tanggal 10/9/22, pasien tidak bisa BAB selama 1 Minggu.

    Keluhan hari ini: nyeri perut dan demam naik turun, menggigil (+), BAB/BAK Normal.

    O:

    KU: tss

    Kes: CM, GCS E4M6V5

    TD: 90/60 mmHg

    N:90×/m

    RR: 20×/m

    S: 37.7 c

    SpO2: 98%

    *Status Generalis:*

    Kepala: Normocephal

    Mata: CA (-/-), SI (+/+), pupil isokor +/+, RCL/RCTL +/+

    Leher: Pembesaran KGB (-), pemb. thyroid (-/-)

    Pulmo: Ves +/+, rh -/-, wz -/-

    Cor: S1/S2 T/R , M (-), G (-)

    Abdomen: Supel, BU (+), NT (-)

    Ekstremitas: Akral Hangat, CRT <2 detik, edema -/-

    Kulit: Ikterik (+)

    Lab 12/09/2022

    Hb 12.3 g/dL

    Hct 34.5%

    Wbc 7600

    PLT 77000

    WIDAL

    Salmonella Typhi O: 1/320

    Salmonella Typhi H: 1/320

    Salmonella Paratyphi AO: 1/80

    Salmonella Paratyphi BO: 1/320

    DDR Malaria: Positif Falciparum

    A. Observasi Febris H-11 ec Malaria Falciparum

    Demam tifoid

    P.

    IVFD RL 20 TPM

    Inj. Ranitidin 2×50 mg Iv

    Pct 3×500 mg tab po jika suhu 38°c max @ 4 jam

    Dulcolax Supp 2 saat awal masuk

    DHP 3 tab (H1-3)

    Primakuin 1 tab (H1)

    Mohon advisnya dok, apakah saya juga bisa memberikan antibiotik kepada pasien untuk demam tifoidnya dan apakah saya harus merujuk pasien/ pasien bisa dirawat di Puskesmas saja?

13 September 2022, 12:58
dr. Felicia
dr. Felicia
Dokter Umum

ALO dokter

Ijin ikut berdiskusi dok

Mungkin untuk menjawab pertanyaan ini, perlu diperhatikan pula bahwa tes widal bisa memberikan false positive, misalnya riwayat infeksi sebelumnya atau riwayat paparan dengan antigen cross-reactive, seperti malaria, atau vaksinasi. Spesifisitas tes widal adalah 50-70%. Bila dapat dilakukan, sebaiknya dilakukan tes Tubex. Sebenarnya gold standard pemeriksaan untuk demam tifoid adalah kultur, tapi tidak selalu ada di semua faskes apalagi faskes primer. 

 

Kalo melihat dari diagnosisnya, pasien ini berarti sudah dirawat 4 hari ya dok. Berarti terapi malarianya sudah selesai yang DHP sama primakuin. Klinis yang mengarah ke malaria berat juga tidak ada walaupun pasiennya falciparum. Boleh dikoreksi mungkin saya salah, tapi kalau dari gambarannya mungkin ini tetap malaria saja. Mungkin bisa dipastikan kembali ada atau tidaknya tanda malaria berat, ini saya ambil dari buku saku Malaria 2020:

1. Penurunan kesadaran (GCS<11, Blantyre <3)

2. Kelemahan otot (tidak dapat duduk/berjalan)

3. Kejang berulang, yaitu lebih dari dua episode dalam 24 jam

4. Asidosis metabolik (bikarbonat plasma <15 mmol/L).

5. Edema paru (dari PF, gambaran radiologi atau saturasi oksigen <92% dan frekuensi pernafasan >30 kali/menit)

6. Tanda syok/gagal sirkulasi: pengisian kapiler > 3 detik, tekanan darah sistolik <80 mm Hg (pada anak: <70 mmHg)

7. Jaundice (bilirubin>3mg/dL dan kepadatan parasit >100.000/uL pada malaria falciparum, pada malaria knowlesi kepadatan parasit >20.000/uL)

8. Perdarahan spontan abnormal

9. Hipoglikemi 

10. Anemia berat pada anak <12 tahun : Hb <5 g/dl , Hematokrit <15% pada endemis tinggi dan ; Hb <7g/dl, Hematokrit <21% untuk endemis sedang-rendah; pada dewasa Hb<7g/dl atau hematokrit <21%

11. Hiperparasitemia (parasit >2 % eritrosit atau 100.000 parasit/uL di daerah endemis rendah atau parasit >5 % eritrosit atau 250.000 parasit/uL di daerah endemis tinggi)

12. Hiperlaktemia (asam laktat >5 mmol/L)

13. Gangguan fungsi ginjal (kreatinin serum >3 mg/dL) atau ureum darah >20 mmol/L

 

Selanjutnya, bila tidak ada, apabila keadaan umum dan kesadaran baik, telah bebas demam 3 hari tanpa obat penurun demam dan pemeriksaan parasit negatif 3 kali berturut-turut dengan jarak waktu 12-24 jam, pasien dapat dipulangkan dan berobat jalan.

 

Berikut artikel Alomedika mengenai malaria: https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/malaria

 

CMIIW

 

Semoga membantu

13 September 2022, 14:00
Anonymous
Anonymous
Dokter Umum
Baik, terima kasih dokter. Belum dok, karena keterbatasan alat, pasien baru mau diberikan obat malaria hari ini dok🙏