Hai dok, menurut saya kewenang memberikan surat sakit tetap ditangan dokter yg memeriksa pasien. Dilihat dari keluhan dan hasil pemeriksaan saja. Bila menurut dokter pasien memerlukan bed rest atau jenis penyakit yg perlu pembatasan aktivitas bisa saja diberikan surat sakit dengan keterangan jangka waktu istirahatnya. Misal pada pasien diare akut dgn dehidrasi ringan bisa saja diberi waktu 2 hari istirahat, atau pasien post hecting bisa diberi 2-3 hari istirahat. Bila keluhan ringan atau penyakit yg dirasa pasien masih mampu melakukan aktivitas bisa saja diberikan surat keterangan berobat saja. Sudah rahasia umum terkadang pasien datang berobat tp tidak jujur dgn keluhan demi mendapatkan surat sakit tsb.

Mwmang blum ada standar. Hanya saja bila memang pasien vulnus yg mobilitasnya terganggu dan perlu kontrol selanjutnya bisa diberikan 3 hari. Untuk penyit infeksi seperti ispa/diare/febris liat KU dan ttv nya dok, bs diberikan 1-2 hari tergantung kondisinya saat kita periksa.