Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-05-12T13:28:17+07:00 2022-05-12T13:28:17+07:00
Morfin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Morfin

Oleh :
dr. Adrian Prasetio
Share To Social Media:

Morfin adalah analgesik golongan opioid yang digunakan untuk pengelolaan nyeri hebat, analgesia pra dan pasca operasi, serta kontrol nyeri dari angina pektoris atau infark miokard akut. Morfin adalah alkaloid morfinan yang merupakan obat psikoaktif analgesik opiat yang sangat poten. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat (SSP) untuk menghilangkan nyeri, tetapi memiliki potensi adiksi yang tinggi.[1,2]

Perlu diketahui bahwa obat golongan opioid, termasuk morfin, telah dihubungkan dengan berbagai risiko signifikan. Opioid dapat berinteraksi dengan obat serotonergik, sehingga mengakibatkan sindrom serotonin yang berpotensi fatal. Opioid juga telah dilaporkan menyebabkan gangguan kelenjar adrenal, penurunan kadar hormon seks, impotensi, dan infertilitas.

Penggunaan morfin juga berisiko menimbulkan toksisitas fatal, salah satunya akibat depresi pernapasan. Morfin telah dilaporkan menyebabkan kematian dalam pemberian 0,15-0,2 g subkutan ataupun 0,3-0,4 g oral pada orang dewasa. Populasi anak berisiko lebih tinggi, dimana kematian telah diamati pada dosis 30 mg.[3]

Penggunaan morphine yang berkepanjangan selama kehamilan dapat menyebabkan neonatal abstinence syndrome. Kondisi ini dapat mengancam nyawa jika tidak segera dikenali dan diatasi.[4]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Morfin

Perihal Deskripsi
Kelas Analgesik, antipiretik, antiinflamasi non steroid, antipirai[5]
Subkelas Analgesik narkotik[5]
Akses Resep
Wanita hamil

Kategori FDA: C[4]

Kategori TGA: C[6]

Wanita menyusui Dikeluarkan ke ASI[4]
Anak-anak Efikasi dan keamanan tidak diketahui[4]
Infant Efikasi dan keamanan tidak diketahui[4]
FDA

Approved[4]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Paulina Livia Tandijono

Referensi

1. Listos J, Łupina M, Talarek S, Mazur A, Orzelska-Górka J, Kotlińska J. The mechanisms involved in morphine addiction: An overview. Int J Mol Sci. 2019;20(17).
2. Liu DQ, Zhou YQ, Gao F. Targeting Cytokines for Morphine Tolerance: A Narrative Review. Curr Neuropharmacol. 2019;17(4):366-376. doi: 10.2174/1570159X15666171128144441. PMID: 29189168; PMCID: PMC6482476.
3. National Center for Biotechnology Information. Morphine | C17H19NO3 - PubChem. 2020. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5288826%0Ahttps://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Morphine
4. FDA. Morphine sulphate. 2016. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/204223s006lbl.pdf
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/707/2018 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor Hk.01.07/Menkes/659/2017 Tentang Formularium Nasional. 2018. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/KMK_No__HK_01_07-MENKES-707-2018_ttg_Formularium_Nasional1.pdf
6. TGA. Prescribing medicine in pregnancy database. 2021. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database

Farmakologi Morfin

Artikel Terkait

  • Bahaya Penggunaan Opioid Jangka Panjang Untuk Penatalaksanaan Nyeri Kronis Non-kanker
    Bahaya Penggunaan Opioid Jangka Panjang Untuk Penatalaksanaan Nyeri Kronis Non-kanker
  • Jangan Tunda Pemberian Analgesik pada Akut Abdomen
    Jangan Tunda Pemberian Analgesik pada Akut Abdomen
Diskusi Terbaru
dr. Gabriela Widjaja
Hari ini, 13:16
Keamanan dan Efikasi Obat Kedaluwarsa - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Pasien sering khawatir tentang keamanan dan efikasi obat yang mendekati atau telah melewati tanggal kedaluwarsa. Padahal, di lain pihak,...
Anonymous
Kemarin, 19:47
Kapan boleh minum air setelah operasi tumor karotis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter .. ijin bertanya,Utk pasien pasca operasi tumor karotis berapa jam pasca operasi baru d perbolehkan minum air ? Apakah harus menunggu pasien...
Anonymous
Kemarin, 15:01
Cara untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Ijin bertanya untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy bagaimana ya dok? Kapan diputuskan perlu dilakukan fisioterapi?Terima kasih.

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.