Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-12-07T10:34:27+07:00 2022-12-07T10:34:27+07:00
Faropenem
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Faropenem

Oleh :
dr. Andreas Michael Sihombing
Share To Social Media:

Faropenem adalah antibiotik spektrum luas yang telah diteliti untuk tata laksana berbagai penyakit, seperti tuberkulosis dan pneumonia komuniti. Faropenem adalah antibiotik beta laktam yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap banyak bakteri gram positif dan gram negatif, baik yang bersifat aerob dan anaerob.

Faropenem belum mendapatkan persetujuan dari FDA maupun TGA, namun digunakan secara luas di Jepang dengan indikasi untuk infeksi kulit dan jaringan penunjang, pneumonia, abses paru, sistitis, pyelonephritis, prostatitis, epididimitis, otitis media, dan sinusitis. Uji klinis juga telah dilakukan untuk beberapa kondisi lain seperti tuberkulosis, acne vulgaris, hingga infeksi H. pylori. Faropenem juga digunakan dalam bentuk sirup pada pasien anak dengan indikasi untuk infeksi kulit dan jaringan penunjang, limfangitis dan limfadenitis, pioderma kronis, faringitis, laringitis, tonsilitis, bronkitis akut, dan pertusis.

Faropenem bekerja dengan cara merusak dinding sel bakteri sehingga mengakibatkan efek inhibisi terhadap proliferasi bakteri. Formula molekular faropenem adalah     C12H15NO5S. [1-6]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Faropenem

Perihal Deskripsi
Kelas Antiinfeksi
Subkelas Antibiotik/antibakteri, Beta laktam
Akses Resep
Wanita hamil

Kategori FDA tidak tersedia;

Kategori TGA tidak tersedia

Wanita menyusui Terdapat data yang menunjukkan adanya sekresi faropenem ke dalam ASI
Anak-anak Faropenem dalam bentuk sirup kering aman digunakan untuk anak berusia di atas 3 tahun
Infant Keamanan dan efikasi faropenem pada infant belum diketahui pasti
FDA Not Approved

 

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Database. Faropenem, CID=65894, https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Faropenem
2. Schurek KN, Wiebe R, Karlowsky JA, Rubinstein E, Hoban DJ, Zhanel GG. Faropenem: review of a new oral penem. Expert Rev Anti Infect Ther. 2007 Apr;5(2):185-98. https://doi.org/10.1586/14787210.5.2.185
3. Murakami K, Sato R, Okimoto T, Watanabe K, Nasu M, Fujioka T, et al. Effectiveness of minocycline-based triple therapy for eradication of Helicobacter pylori infection. J Gastroenterol Hepatol. 2006 Jan;21(1 Pt 2):262-7. https://doi.org/10.1111/j.1440-1746.2006.04183.x
4. Hayashi N, Kawashima M. Efficacy of oral antibiotics on acne vulgaris and their effects on quality of life: a multicenter randomized controlled trial using minocycline, roxithromycin and faropenem. J Dermatol. 2011 Feb;38(2):111-9. https://doi.org/10.1111/j.1346-8138.2010.00969.x
5. Hamasuna R, Tanaka K, Hayami H, Yasuda M, Takahashi S, Kobayashi K, et al. Treatment of acute uncomplicated cystitis with faropenem for 3 days versus 7 days: multicentre, randomized, open-label, controlled trial. J Antimicrob Chemother. 2014 Jun;69(6):1675-80. https://doi.org/10.1093/jac/dku014
6. Ogura K, Mitsuno Y, Maeda S, Hirata Y, Yanai A, Shibata W, et al. Efficacy and safety of faropenem in eradication therapy of Helicobacter pylori. Helicobacter. 2007 Dec;12(6):618-22. https://doi.org/10.1111/j.1523-5378.2007.00551.x

Farmakologi Faropenem
Diskusi Terbaru
dr. Gabriela Widjaja
Hari ini, 13:16
Keamanan dan Efikasi Obat Kedaluwarsa - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Pasien sering khawatir tentang keamanan dan efikasi obat yang mendekati atau telah melewati tanggal kedaluwarsa. Padahal, di lain pihak,...
Anonymous
Kemarin, 19:47
Kapan boleh minum air setelah operasi tumor karotis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter .. ijin bertanya,Utk pasien pasca operasi tumor karotis berapa jam pasca operasi baru d perbolehkan minum air ? Apakah harus menunggu pasien...
Anonymous
Kemarin, 15:01
Cara untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Ijin bertanya untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy bagaimana ya dok? Kapan diputuskan perlu dilakukan fisioterapi?Terima kasih.

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.