Indikasi dan Dosis Piperacillin
Indikasi piperacillin adalah untuk menangani infeksi bakteri dengan derajat sedang-berat pada kasus, seperti:
- Infeksi muskuloskeletal
- Infeksi genitalia pada perempuan (penyakit radang panggul dan endometritis puerperal)
- Infeksi gonorrhea
- Infeksi pada kulit dan jaringan subkutan
- Infeksi pada abdomen, peritonitis, dan appendicitis
- Infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia yang berhubungan dengan rumah sakit onset lambat, penumonia yag berkaitan dengan tenaga kesehatan, pneumonia yang berkaitan dengan ventilator, dan pneumonia komunitas yang dicurigai disebabkan infeksi aeruginosa (biasanya ditemukan pada pasien bronkiektasis, pengguna steroid jangka panjang, atau HIV stadium lanjut)
- Infeksi pasca operasi
- Infeksi saluran kemih
Sepsis dan syok sepsis
- Demam neutropenia [13-15]
Piperacillin biasanya diberikan secara kombinasi dengan tazobaktam dan aminoglikosida (amikasin atau gentamicin) untuk menangani infeksi polimikrobial yang terdiri dari bakteri gram positif, gram negatif, aerob, dan anaerob. [8,9]
Dewasa
Dosis yang diberikan pada pasien dewasa berbeda-beda bergantung dari indikasinya. Misalnya, pada sepsis, piperacillin dapat diberikan dalam dosis 200-300 mg/kg/hari. Pada infeksi saluran kemih komplikata, piperacillin dapat diberikan 125-200 mg/kg/hari. Sedangkan pada gonorrhea, piperacillin dapat diberikan 2 gram intramuskular dosis tunggal. Berikut adalah dosis piperacillin yang digunakan. [4,10]
Tabel 3. Dosis Piperacillin untuk Dewasa
Jenis infeksi | Dosis |
Infeksi sistemik berat (sepsis, pneumonia nosokomial, infeksi intra-abdomen, infeksi ginekologi, infeksi kulit dan jaringan subkutan) | 200–300 mg/kg/hari atau 12–18 gram/hari diberikan setiap 4–6 jam secara intravena |
Infeksi saluran kemih komplikata | 125–200 mg/kg/hari atau 8–16 gram/hari, diberikan setiap 6–8 jam secara intravena atau intramuskular |
Infeksi saluran kemih non-komplikata atau pneumonia komunitas | 100–125 mg/kg/hari atau 6–8 gram/hari, diberikan setiap 6–12 jam secara intravena atau intramuskular |
Gonore tanpa komplikasi | 2 gram IM dosis tunggal |
Piperacillin biasanya diberikan selama 7–10 hari pada kasus dengan infeksi berat, 3–10 hari pada kasus infeksi ginekologi, atau minimal 10 hari pada kasus infeksi S. pyogenes (untuk mengurangi risiko terjadinya demam reumatik). Penghitungan durasi terapi perlu melihat respon klinis, parameter laboratorium, dan hasil kultur. Pemberhentian piperacillin dapat dilakukan 48–72 jam setelah pasien asimtomatik. [4,10,11]
Piperacillin juga dapat digunakan sebagai profilaksis pada kasus pembedahan abdomen. Umumnya, piperacillin diberikan sebanyan 2 gram intravena sebanyak 3 dosis. Berikut adalah dosis yang dapat digunakan. [10]
Tabel 4. Dosis Piperacillin untuk Profilaksis Pembedahan
Jenis Pembedahan | Dosis Pertama | Dosis Kedua | Dosis Ketiga |
Pembedahan intra-abdomen | 2 gram IV sesaat sebelum operasi | 2 gram IV saat operasi | 2 gram IV setiap 6 jam pasca operasi selama maksimal 24 jam |
Histerektomi vaginal | 2 gram IV sesaat sebelum operasi | 2 gram IV, diberikan 6 jam setelah dosis pertama | 2 gram IV, diberikan 12 jam setelah dosis pertama |
Seksio sesaria | 2 gram IV setelah tali pusat diklem | 2 gram IV, dberikan 4 jam setelah dosis pertama | 2 gram IV, diberikan 8 jam setelah dosis pertama |
Histerektomi abdominal | 2 gram IV sesaat sebelum operasi | 2 gram IV saat masuk ke ruang pemulihan | 2 gram IV, diberikan 6 jam setelah dosis pertama |
Anak-anak
Penggunaan piperacillin pada anak di bawah 12 tahun tidak dilakukan secara rutin karena studi yang ada belum adekuat untuk menentukan dosis yang sesuai.
Pada sediaan piperacillin yang dikombinasikan dengan tazobaktam, dosis piperacillin yang dapat diberikan pada anak usia 9 bulan – 12 tahun adalah 100 mg piperacillin/12,5 mg tazobaktam/kg dan diberikan setiap 8 jam.
Untuk anak usia 2 – 9 bulan dosis yang diberikan adalah 80 mg piperacillin/10 mg tazobaktam/kg dan diberikan setiap 8 jam.
Piperacillin hanya dapat diberikan pada anak dengan berat badan maksimal 40 kg dan memiliki fungsi ginjal yang baik. Sampai saat ini belum ada panduan dosis untuk anak dengan gangguan ginjal. Anak dengan berat badan lebih dari 40 kg disarankan menggunakan dosis dewasa. [11]
Penyesuaian dosis
Pasien dengan gangguan ginjal perlu mendapatkan penyesuaian dosis jika klirens kreatinin (CrCl) di bawah 40 mL/menit. Pasien dengan CrCl sebesar 20 – 40 mL/menit dapat diberikan piperacillin sebanyak 3 gram per 8 jam untuk kasus infeksi saluran kemih komplikata dan 4 gram setiap 8 jam untuk kasus infeksi sistemik berat.
Pasien dengan CrCl kurang dari 20 mL/menit dapat diberikan piperacillin 3 gram setiap 12 jam untuk kasus infeksi saluran kemih komplikata dan non-komplikata, atau 4 gram setiap 12 jam untuk kasus infeksi sistemik berat.
Pasien yang sedang menggunakan hemodialisis dapat diberikan piperacillin dengan dosis maksimal 2 gram per 8 jam dan 1 gram setelah sesi dialisis. Hemodialisis dapat mengeluarkan obat sebesar 30 – 40%.
Pasien dengan gangguan hepar atau pasien geriatri (di atas 65 tahun) tidak membutuhkan penyesuaian dosis. [4,10]