Pemilihan Tabung Sampel pada Pemeriksaan Patologi Klinik Darah

Oleh :
dr. Ardi Putranto Ari Supomo, Sp. PK

Saat melakukan pengambilan sampel darah dengan phlebotomi, pemilihan tabung pengumpulan sampel harus sesuai dengan jenis pemeriksaan patologi klinik yang akan dilakukan.

Mengetahui prinsip 'order of draw' atau urutan pengambilan sampel darah dan tabung yang digunakan, penting karena dapat meningkatkan efisiensi dari sampel darah yang diambil dan akurasi dari hasil sampel pasien tersebut.

Pemilihan Tabung Sampel pada Pemeriksaan Patologi Klinik Darah-min

Phlebotomi dalam Pemeriksaan Patologi Klinik

Pengambilan darah atau phlebotomy adalah tindakan prosedur medis yang bersifat invasif dan sudah dikerjakan sejak berabad lalu. Tiap prosesnya mempengaruhi kualitas dari sampel yang diambil, maka untuk menghindari kesalahan pada laboratorium, meningkatkan keselamatan pasien dan bahkan kematian, dibutuhkan ketelitian dan ketepatan dalam tindakan tersebut.[1]

Beberapa faktor yang memengaruhi suatu tindakan phlebotomy adalah perencanaan yang matang, lokasi pengambilan sampel yang tepat, kontrol kualitas alat, kualitas keseluruhan sampling laboratorium, dan standar dari kualitas pelayanan untuk pasien seperti Standar Prosedur Operasional (SPO), identifikasi pasien, transpor sampel yang aman dan penilaian kondisi sampel.[1]

Variasi Tabung Sampel Darah

Tiap tabung sampel dibuat khusus untuk menampung darah dengan tujuan pemeriksaan yang berbeda-beda. Umumnya tabung berisi zat aditif, yaitu zat tambahan yang disesuaikan dengan tujuan pemeriksaan dalam menganalisis kondisi pasien.

Zat aditif dapat meliputi kandungan antikoagulan yang mencegah penggumpalan darah, zat kimia yang dapat menggumpalkan darah lebih cepat yang disebut clot activator, zat pengawet dan zat lain dengan kegunaan tertentu.[3]

Terdapat beberapa jenis tabung sampel yang umum dipergunakan pada pengambilan sampel darah berdasarkan urutan baku pengambilan darah yang berlaku secara internasional.

Berbagai variasi tabung dibedakan menggunakan petunjuk warna tutup botol atau karet stopper penutup tabung. Selain itu, tabung juga dibedakan melalui keterangan lain berupa batas volume pengambilan sampel, batas maksimal volume tabung, merek dan rincian zat aditif yang terkandung.[2,3]

Gambar 1. Contoh Tabung Sampel

Gambar 1. Contoh Tabung Sampel-min

Sumber: dr. Ardi Putranto Ari Supomo, Sp.PK, 2022

Tabung memiliki tutup dengan warna berbeda sesuai dengan zat aditif yang terkandung di dalamnya. Semua pabrik produsen tabung menggunakan kode warna yang sama sesuai jenis kegunaan tabung.

Saat sampel darah telah dimasukkan ke dalam tabung yang mengandung zat aditif, perlu dilakukan sample mixing yaitu ​​proses homogenisasi atau pencampuran antara sampel dan zat aditif pada tabung dengan cara membolak-balikkan tabung secara perlahan.[1-4]

Urutan Pengambilan Sampel Darah

Teknik order of draw atau urutan pengambilan sampel darah sudah diperkenalkan sejak tahun 1982 oleh Calam dan Cooper, tujuannya adalah agar dapat meminimalisir bahkan menghilangkan risiko kontaminasi bahan aditif yang terkandung didalam tiap tabung sampel.

Berikut merupakan urutan pengambilan sampel beserta pilihan jenis tabung yang dapat digunakan sesuai tujuan pemeriksaannya.[1-4]

Tabel 1. Variasi Tabung Sampel Darah dan Order of Draw

Tabel 1. Variasi Tabung Sampel Darah dan Order of Draw-min

Sumber: dr. Ardi Putranto Ari Supomo, Sp.PK, 2022.

Pengambilan darah mengikuti order of draw diawali dengan pengambilan sampel untuk pemeriksaan kultur darah menggunakan tabel Sodium Polyanethol Sulfonate (SPS). Selanjutnya, tabung yang digunakan ialah tabung bertutup biru muda yang berfungsi untuk pemeriksaan koagulasi darah.

Selanjutnya, dalam melakukan pemeriksaan biokimia darah dapat digunakan tabung bertutup warna merah, serum separator tube, atau tabung bertutup hijau. Setelah itu pemeriksaan hematologi lengkap dan rutin dapat dilakukan menggunakan tabung berwarna ungu atau pink. Terakhir, penggunaan tabung yang mengandung zat antiglikolitik dilakukan pada pemeriksaan glukosa darah atau asam laktat.

Tabung dengan Tutup Merah

Tabung berwarna merah yang tidak mengandung zat aditif sehingga darah akan menggumpal dan serum dapat digunakan. Tabung ini umumnya digunakan untuk pemeriksaan biokimia darah, imunoserologi, serta bank darah atau cross match.

Serum separator tube (SST)

Serum separator tube merupakan tabung yang memiliki gel separator untuk memisahkan serum. Umumnya tabung ini digunakan untuk pemeriksaan biokimia darah seperti pemeriksaan glukosa darah, fungsi hati, fungsi ginjal serum lipid, fungsi ginjal, elektrolit darah, fungsi tiroid, serologi dan sebagainya. Tabung ini juga dapat digunakan dalam pemantauan obat rutin.

Tabung dengan Tutup Hijau

Pemeriksaan biokimia darah juga bisa digunakan dengan menggunakan tabung bertutup hijau yang mana mengandung heparin sebagai antikoagulannya. Bedanya, tabung ini menggunakan plasma sebagai sampel uji pemeriksaan.

Tabung Ethylenediaminetetraacetic Acid (EDTA)

Urutan tabung selanjutnya adalah tabung yang mengandung EDTA atau Natrium Ethylenediaminetetraacetic acid (Na2EDTA) atau Kalium Ethylenediaminetetraacetic acid (K2EDTA).

Tabung untuk pemeriksaan ini bertutup warna ungu atau pink. Tabung ini umum digunakan untuk pemeriksaan hematologi klinik lengkap dan rutin serta imunoserologi.

Tabung Inhibitor Glikolitik

Setelah pemeriksaan di atas telah dilakukan, dapat digunakan tabung berwarna abu-abu yang mengandung zat inhibitor glikolitik untuk pemeriksaan glukosa darah dan asam laktat.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Memilih Tabung Sampel

Beberapa variasi tutup botol atau disebut stopper pada tabung sampel dapat mempersulit tenaga medis di lapangan karena kadang beberapa penutup menunjukkan warna yang hampir sama.

Hal tersebut dapat terjadi karena kualitas warna dari tabung sampel tidak seragam antar produksi suatu pabrik dengan pabrik lainnya. Selain itu, kualitas penutup yang buruk pada produk pabrik tertentu menyebabkan warna tabung menjadi pudar sehingga sulit diidentifikasi.

Untuk menghindari hal diatas, seorang tenaga kesehatan perlu mengkonfirmasi dengan cara mengecek label tabung. Umumnya, label pada tabung berisi keterangan mengenai zat aditif yang terkandung serta volume tabung.

Tenaga kesehatan juga disarankan untuk tidak menggunakan tabung yang bagian luar atau penutupnya rusak karena ada kemungkinan tabung tersebut juga sudah mengalami kerusakan pada bagian dalam tabung.[3,4]

Kesimpulan

Tindakan phlebotomy yang sesuai prosedur serta penggunaan order of draw secara baik dapat meningkatkan efisiensi dalam pengambilan darah, sehingga sampel darah dapat tepat guna dan sesuai komposisinya. Komposisi yang sesuai antara sampel dan zat aditif juga dapat meningkatkan akurasi dari pemeriksaan laboratorium.

Untuk itu, tenaga kesehatan perlu mengetahui jenis tabung beserta kandungan zat aditif yang terkandung di dalamnya. Jenis tabung dapat dibedakan melalui warna dari penutup tabung dan informasi yang tertera pada label tabung.

Pemilihan tabung yang sesuai dapat meningkatkan efisiensi kerja laboratorium di fase pra analitik, yang merupakan fase yang penting dalam keseluruhan proses kerja laboratorium klinik.

Referensi