Perbandingan Tidak Langsung Efikasi Vonoprazan dengan Proton Pump Inhibitor dalam Terapi Rumatan GERD – Telaah Jurnal Alomedika

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM

Systematic Review With Network Meta-Analysis: Indirect Comparison Of The Efficacy Of Vonoprazan And Proton-Pump Inhibitors For Maintenance Treatment Of Gastroesophageal Reflux Disease.

Miwa H, Igarashi A, Teng L, Uda A, Deguchi H, Tango T. Systematic review with network meta-analysis: indirect comparison of the efficacy of vonoprazan and proton-pump inhibitors for maintenance treatment of gastroesophageal reflux disease. J Gastroenterol. 2019 Aug;54(8):718-729. doi: 10.1007/s00535-019-01572-y. PMID: 30919071

Abstrak

Latar Belakang: Terapi rumatan jangka panjang gastroesophageal reflux disease (GERD) penting untuk mencegah relaps. Proton pump inhibitor (PPI) telah digunakan, baik untuk terapi akut maupun rumatan GERD. Belum lama ini, suatu potassium-competitive acid blocker, vonoprazan telah diluncurkan di Jepang. Peneliti mengevaluasi perbandingan efikasi antara vonoprazan dengan PPI pada terapi rumatan GERD.

Metode: Pencarian literatur secara sistematis dilakukan pada database MEDLINE dan Cochrane Central Register of Controlled Trials. Percobaan acak kontrol plasebo buta-ganda (RCT) dari PPI, vonoprazan, dan plasebo untuk rumatan GERD yang dipublikasi dalam bahasa Inggris atau Jepang masuk dalam pencarian tersebut.

Di antara studi tersebut, studi yang dilakukan pada dosis yang direkomendasikan dan untuk penggunaan yang direkomendasikan, serta berisi informasi tentang tingkat pemeliharaan berdasarkan penilaian endoskopi dimasukkan dalam analisis. Efikasi komparatif perawatan diperkirakan dengan melakukan meta-analisis jaringan Bayesian, yang menilai asumsi konsistensi. Luaran yang dinilai adalah jumlah atau tingkat pasien yang mempertahankan remisi.

Hasil: Dari total 4001 artikel yang teridentifikasi, sebanyak 22 RCT memenuhi syarat analisis. Ada satu studi yang dipublikasi sebagai abstrak, ditambahkan  melalui pencarian manual. Hipotesis konsistensi tidak ditolak untuk analisis. Odds ratio (OR) 10 mg vonoprazan terhadap setiap PPI ialah 13,92 terhadap esomeprazole 10 mg; 5,75 terhadap rabeprazole 10 mg; 3,74 terhadap lansoprazole 15 mg; dan 9,23 terhadap omeprazole 10 mg.

Kesimpulan: Efikasi vonoprazan pada terapi rumatan GERD tampaknya lebih baik dari sejumlah PPI. Akan tetapi, masih dibutuhkan data perbandingan langsung antara vonoprazan dan PPI untuk mengkonfirmasi penilaian tersebut.

Perbandingan Tidak Langsung Efikasi Vonoprazan dengan Proton Pump Inhibitor dalam Terapi Rumatan GERD-min

Ulasan Alomedika

Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan salah satu penyakit gastrointestinal yang memerlukan terapi rumatan. Saat ini, terapi supresi asam lambung dengan menggunakan proton pump inhibitor (PPI), seperti omeprazole dan lansoprazole,  masih menjadi lini pertama. Namun, sekitar 50-80% pasien mengalami relaps dalam waktu 6 bulan hingga 1 tahun setelah terminasi terapi. Di sisi lain, sekitar setengah dari pasien yang diterapi dengan PPI masih mengalami nocturnal gastric acid breakthrough.

Belum lama ini, vonoprazan, suatu obat baru yang merupakan potassium-competitive acid blocker (P-CAB) dilaporkan memiliki efek inhibisi asam lambung yang noninferior terhadap lansoprazole. Namun, belum ada banyak data yang menunjukkan perbandingan efikasi antara vonoprazan dengan PPI lain pada terapi rumatan GERD.

Ulasan Metode Penelitian

Studi ini menerapkan meta-analisis jaringan Bayesian dengan mengikuti pedoman Cochrane Handbook for Systematic Reviews of Interventions maupun PRISMA. Ada pun pencarian data sistematis dilakukan pada basis data MEDLINE hingga tanggal publikasi 6 januari 2016 dan Cochrane Register of Controlled Trials hingga tanggal publikasi november 2015

Kriteria inklusi studi ini hanya mengikutsertakan penelitian RCT buta-ganda yang dipublikasi dalam bahasa Inggris atau Jepang, pada populasi pasien GERD dewasa, dengan intervensi terapi PPI, vonoprazan atau plasebo. Kriteria eksklusi meliputi studi yang tidak dilaksanakan dengan dosis yang direkomendasikan, yang tidak mencantumkan jumlah pasien, tidak menyertakan informasi efek rumatan menurut pemeriksaan endoskopi, atau yang hanya memberikan informasi angka relaps tanpa disertai jumlah pasien yang diterapi secara efektif.

Luaran yang dinilai adalah jumlah pasien yang mampu mempertahankan remisi. Penilaian perbandingan tidak langsung antar agen menerapkan Network meta-analysis dengan model logistik hirarki Bayesian, dengan metode Markov Chain Monte Carlo yang dihitung dengan perangkat lunak WinBUGS. Untuk membandingkan efikasi terapi remisi antar agen (vonoprazan vs PPI), peneliti mengkalkulasi odds ratio (OR) dengan interval kepercayaan 95%. Untuk memeriksa isu inkonsistensi, peneliti menggunakan model dan mengkalkulasi global Wald test statistic untuk semua parameter inkonsistensi.

Ulasan Hasil Penelitian

Pencarian literatur sistematik mengidentifikasi 4001 studi, namun hanya 23 RCT yang memenuhi kriteria inklusi untuk analisis. Ada satu studi yang dipublikasi sebagai abstrak yang ditambahkan melalui pencarian manual.

Analisis untuk luaran utama menemukan bahwa perbandingan tidak langsung efikasi vonoprazan 10 mg terhadap esomeprazole 10 mg memiliki odds ratio (OR) sebesar 13,92. Perbandingan vonoprazan dengan rabeprazole 10 mg memiliki OR 5,75. Perbandingan vonoprazan dengan lansoprazole 15 mg memiliki OR 3,74. Perbandingan vonoprazan dengan omeprazole 10 mg memiliki OR 9,23.

Vonoprazan dosis 20 mg memiliki OR 38,71 terhadap esomeprazole 10 mg. Vonoprazan dosis 20 mg memiliki OR 16,93 terhadap rabeprazole 10 mg. Vonoprazan dosis 20 mg memiliki OR 10,55  terhadap lansoprazole 15 mg. Vonoprazan dosis 20 mg memiliki OR 27,11  terhadap omeprazole 10 mg.

Hasil tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan vonoprazan memiliki efikasi lebih baik sebagai terapi rumatan GERD dibandingkan PPI. Meski demikian, dalam analisis lanjutan, efek pemeliharaan GERD dengan vonoprazan 10 mg tidak signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan lansoprazole 15 mg, meskipun dosis lansoprazole tersebut adalah setengah dari dosis yang direkomendasikan. Sebaliknya, efek pemeliharaan GERD dengan vonoprazan 10 mg secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan esomeprazole 10 mg dan omeprazole 10 mg, yang juga diberikan pada setengah dosis yang direkomendasikan.

Kelebihan Penelitian

Kelebihan penelitian ini terletak pada penggunaan metode network meta-analysis yang sudah mengikuti pedoman Cochrane Handbook for Systematic Reviews of Interventions  maupun PRISMA. Hal positif lainnya terletak pada kriteria inklusi yang hanya menggunakan data RCT. Selain itu, dengan adanya heterogenitas antar data RCT yang dibandingkan, studi ini turut melakukan uji analisis sensitivitas terhadap luaran yang diuji.

Limitasi Penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah adanya heterogenitas dan bias antar data RCT yang dibandingkan. Metode pengukuran maintenance rate juga berbeda-beda antar RCT yang dianalisis.

Keterbatasan lain adalah pencarian data hanya dilakukan di dua basis data, yaitu MEDLINE dan CENTRAL, serta terdapat pembatasan bahasa.

Analisis subgrup pada studi ini juga tidak memeriksa pengaruh perbedaan ras pada hasil luaran. Data populasi Asia di studi ini kurang, padahal telah dilaporkan adanya peningkatan insidensi GERD pada populasi Asia.

Selain itu, hanya ada beberapa studi yang melakukan pemeriksaan endoskopi lengkap menurut skala Los Angeles dalam menilai grading GERD sebelum dan sesudah terapi. RCT yang dianalisis juga belum mengevaluasi dampak polimorfisme genetik terhadap efikasi agen vonoprazan dan PPI.

Aplikasi Hasil Penelitian di Indonesia

Aplikasi hasil penelitian ini dapat diterapkan di Indonesia karena vonoprazan sudah tersedia dan disetujui penggunaannya oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Namun, data perbandingan efikasi head-to-head antara vonoprazan dengan PPI juga masih sangat terbatas dan uji klinis lebih lanjut masih diperlukan sebelum rekomendasi yang lebih definitif dapat diberikan.

Referensi