Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kateterisasi Uretra Pada Pria general_alomedika 2022-05-25T10:36:06+07:00 2022-05-25T10:36:06+07:00
Kateterisasi Uretra Pada Pria
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Kateterisasi Uretra Pada Pria

Oleh :
dr. Wendy Damar Aprilano
Share To Social Media:

Kateterisasi uretra merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengeluarkan isi urin dari dalam kandung kemih. Tujuan tindakan ini dapat berupa keperluan diagnostik, misalnya mencari etiologi dari gangguan sistem urin, atau keperluan terapi, seperti untuk mengurangi retensi urin atau irigasi.[1,2]

Pemasangan kateter dapat dilakukan dalam jangka waktu pendek, seperti saat prosedur operasi, atau dalam jangka panjang, seperti pada kondisi retensi urin kronis. Pemasangan kateter biasanya menimbulkan rasa tidak nyaman, sehingga diperlukan gel anestetik, misalnya lidokain, pada saat prosedur dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri.[1,2]

Sumber: Broome, Wikimedia commons, 2003. Sumber: Broome, Wikimedia commons, 2003.

Jenis yang paling sering digunakan adalah indwelling catheter atau dikenal sebagai kateter Foley, yang terbuat dari plastik atau karet lembut, berbentuk tabung, yang dimasukan hingga mencapai kandung kemih untuk mengeluarkan urin. Pasien dewasa umumnya menggunakan kateter berukuran 16–18 French (Fr), sedangkan ukuran kateter untuk pasien anak disesuaikan dengan usia.[3,4]

Kontraindikasi kateterisasi uretra adalah apabila terjadi trauma pada traktus urinarius bawah, misalnya pada fraktur pelvis atau straddle-type injury. Pada kondisi-kondisi tersebut dapat dilakukan kateterisasi suprapubik.[1]

Di rumah sakit, masih sering ditemukan pemasangan kateter yang tidak sesuai indikasi, dan durasi terpasangnya kateter lebih lama dari seharusnya. Padahal, kateterisasi uretra harus dilakukan sesuai indikasi medis, dengan durasi pemasangan seminimal/ sesingkat mungkin. Hal ini penting, untuk mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi akibat pemasangan kateter, seperti infeksi saluran kemih yang berhubungan dengan pemasangan kateter.[1,3]

Saat mengedukasi pasien, dokter perlu menjelaskan tentang cara perawatan kateter di rumah, mencegah kateter tertekuk, dan cara mengganti kantong urin. Dokter juga harus menjelaskan tentang tanda dan gejala yang menandakan masalah pada kateter, misalnya kateter tersumbat, nyeri suprapubik, demam, atau adanya bengkak di uretra. Jika terjadi hal-hal tersebut, pasien perlu mengunjungi fasilitas kesehatan.[2,3]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Shlamovitz GZ. Urethral Catheterization in Men. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/80716-overview
2. Sobol J, Zieve D, et al. Urinary Catheters. Updated 2 Mei 2017. https://medlineplus.gov/ency/article/003981.htm.
3. Gilbert B, Naidoo TL, Redwig F. Ins and outs of urinary catheters. Australian Journal of General Practitioner. 2018. 47(30); 132-136.
4. Veluswarny AT, Thangavelu D, Shiel Jr WC. Foley Catheter. Updated 20 November 2017. https://www.emedicinehealth.com/foley_catheter/article_em.htm.

Indikasi Kateterisasi Uretra Pad...

Artikel Terkait

  • Tinjauan Ulang Golden Period pada Torsio Testis
    Tinjauan Ulang Golden Period pada Torsio Testis
  • Penggunaan Kateter Uretra Pasca Operasi Histerektomi Radikal
    Penggunaan Kateter Uretra Pasca Operasi Histerektomi Radikal
  • Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
    Solusi Masalah Kateterisasi Uretra secara Blind
  • Red Flag Retensi Urine
    Red Flag Retensi Urine
Diskusi Terkait
Anonymous
05 Januari 2023
Pemasangan kateter pada pasien kanker kandung kemih
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya, bila pasien dgn riw kanker kandung kemih lalu tidak kontrol rutin, datang dengan keluhan tidak bisa BAK, BAK hanya sedikit-sedikit, pada...
Anonymous
14 April 2022
Tanda bahaya retensi urine - Urologi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Dian, Sp.UIzin bertanya, Dok. Untuk pasien retensi urine, apakah tanda-tanda bahaya yang menandakan pasien harus segera dirujuk ke dokter spesialis...
Anonymous
31 Maret 2022
Penyebab retensi urin jika prostat tidak teraba pada rectal toucher
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izi bertanya pada pasien dengan retensio urin apakah dapat di sebabkan oleh BPH sementara pada rectal toucher tidak terdapat benjolan prostat .?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.