Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Tes Narkoba general_alomedika 2022-11-17T10:41:51+07:00 2022-11-17T10:41:51+07:00
Tes Narkoba
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Tes Narkoba

Oleh :
dr. Adrian Prasetio
Share To Social Media:

Tes narkoba atau drug abuse screening test adalah adalah pemeriksaan terhadap obat, bahan kimia, atau produk tumbuhan yang bisa disalahgunakan untuk kepentingan non medis. Secara umum, panel tes narkoba dasar meliputi amphetamine, kokain (cocaine), marijuana, opioid, dan phencyclidine (PCP). Zat lain yang bisa dimasukkan dalam tes narkoba adalah benzodiazepine, barbiturat, metadon, ekstasi, oksikodon, dan antidepresan trisiklik, misalnya amitriptilin.[1,2]

Indikasi dari tes narkoba umumnya adalah untuk terapi penyalahgunaan obat, pemantauan kepatuhan dan untuk keperluan forensik. Tes narkoba jarang digunakan dengan penanganan klinis akut pasien karena manfaat klinis yang sedikit.[1,12,13]

Tes Narkoba-min

Hasil dari tes narkoba, meskipun mudah diinterpretasi, namun dapat menyesatkan apabila tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Ada kemungkinan hasil positif palsu dan negatif palsu dari tes ini, misalnya penggunaan pseudoefedrine berpotensi menyebabkan hasil positif pada tes amphetamin, dan dilusi urine dengan air mungkin menghasilkan negatif palsu.[1,3]

Tes narkoba umumnya menggunakan sampel urine. Beberapa sampel lain bisa diambil seperti darah, saliva, rambut, kuku, dan keringat. Keunggulan dari urine adalah pengambilan sampel yang mudah, murah, dan non invasif. Namun pemeriksaan urine sendiri tidak menunjukkan konsentrasi zat dalam darah sehingga tidak bisa digunakan untuk menentukan kondisi intoksikasi.[1,5]

Tes narkoba bertujuan untuk menghalangi penggunaan zat adiksi seperti amphetamine dan kokain untuk keperluan non medis, memulai terapi, dan memantau kepatuhan terhadap terapi. Tes narkoba juga memiliki peran pada keperluan hukum. Terdapat kontroversi dalam menggunakan tes narkoba sebagai dasar pengambilan keputusan tindakan kedokteran, karena banyak penelitian yang menyatakan tidak ada manfaat klinis dari skrining tersebut.[1,12,13]

Beberapa komplikasi dari tes narkoba adalah terkait dengan prosedur invasif dengan pengambilan darah. Meskipun jarang terjadi, namun prosedur pengambilan darah yang kurang tepat bisa menyebabkan penyebaran kuman patogen, cedera pada anatomi tubuh, hematoma, reaksi vasovagal, hingga kejang dan penurunan kesadaran.[6]

Referensi

1. Hoffman RJ. Testing for drugs of abuse (DOAs). UpToDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/testing-for-drugs-of-abuse-doas?search=cheat%20urine%20drug%20tests&source=search_result&selectedTitle=5~150&usage_type=default&display_rank=5
2. Food and Drug Administration. Drugs of Abuse Home Use Test. 2018. https://www.fda.gov/medical-devices/drugs-abuse-tests/drugs-abuse-home-use-test
3. Broussard L. Challenges in confirmation testing for drugs of abuse. Accurate Results in the Clinical Laboratory, 2nd Edition. 2019. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-813776-5.00015-7
5. Garg U, Cooley C. Testing of Drugs of Abuse in Oral Fluid, Sweat, Hair, and Nail: Analytical, Interpretative, and Specimen Adulteration Issues. Critical Issues in Alcohol and Drugs of Abuse Testing. 2019. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-815607-0.00028-9
6. World Health Organization. WHO guidelines on drawing blood: best practices in phlebotomy. 2010. https://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0005/268790/WHO-guidelines-on-drawing-blood-best-practices-in-phlebotomy-Eng.pdf
12. Hadland SE, Levy S. Objective testing – urine and other drug tests. Child Adolesc Psychiatr Clin N Am. 2016.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4920965/
13. Christian MR, Lowry JA, Algren DA, Thornton SL, Deng S, Garg U. Do rapid comprehensive urine drug screens change clinical management in children? Clin Toxicol (Phila). 2017;55(9):977. Epub 2017 Jun 8.

Indikasi Tes Narkoba

Artikel Terkait

  • Deteksi dan Manajemen Dini Substance Use Disorder oleh Dokter Layanan Primer
    Deteksi dan Manajemen Dini Substance Use Disorder oleh Dokter Layanan Primer
  • Bahaya Penggunaan Opioid Jangka Panjang Untuk Penatalaksanaan Nyeri Kronis Non-kanker
    Bahaya Penggunaan Opioid Jangka Panjang Untuk Penatalaksanaan Nyeri Kronis Non-kanker
  • Telekonsultasi pada Rehabilitasi Adiksi
    Telekonsultasi pada Rehabilitasi Adiksi
  • Mengenali Neonatal Abstinence Syndrome: Morbiditas dan Mortalitas
    Mengenali Neonatal Abstinence Syndrome: Morbiditas dan Mortalitas
Diskusi Terkait
Anonymous
19 Oktober 2022
Alur rehabilitasi narkoba
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien yang menurut pacarnya dicurigai memakai narkoba. Tetapi sejauh ini belum pernah memorgoki pacarnya tersebut sedang memakai. Itu...
Anonymous
31 Mei 2022
Antinyeri untuk pasien opioid use disorder - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Irwan Supriyanto, Sp.KJ, Ph.DMohon bertanya dok. Untuk pasien dengan riwayat pernah mengalami opioid use disorder, apakah semua antinyeri golongan...
drg. Annisa Widiandini
27 Januari 2022
Live Webinar Alomedika-Penggunaan Opioid dalam Kasus Klinis Neurologi. Sabtu-Minggu 29-30 Januari 2022 (10.00 - 11.30 WIB)
Oleh: drg. Annisa Widiandini
0 Balasan
ALO, Dokter!Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Penggunaan Opioid dalam Kasus Klinis Neurologi".Narasumber: dr. Mursyid Bustami, Sp.S(K), KIC, MARS -...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.