Aspirin Dosis Rendah Tidak Mencegah Stroke pada Orang Sehat Usia Lanjut – Telaah Jurnal Alomedika

Oleh :
dr. Hendra Gunawan SpPD

Low-Dose Aspirin and the Risk of Stroke and Intracerebral Bleeding in Healthy Older People

Cloud GC, Williamson JD, Thao LTP, Tran C, Eaton CB, Wolfe R, Nelson MR, Reid CM, Newman AB, Lockery J, Fitzgerald SM, Murray AM, Shah RC, Woods RL, Donnan GA, McNeil JJ. Low-Dose Aspirin and the Risk of Stroke and Intracerebral Bleeding in Healthy Older People: Secondary Analysis of a Randomized Clinical Trial. JAMA Netw Open. 2023 Jul 3;6(7):e2325803. doi: 10.1001/jamanetworkopen.2023.25803. PMID: 37494038.

studiberkelas

Abstrak

Aspek Kepentingan: Aspirin dosis rendah telah digunakan secara luas untuk pencegahan stroke, baik pencegahan primer maupun sekunder. Walaupun demikian stratifikasi efikasi mengenai penurunan risiko terjadinya stroke iskemik dan meningkatnya risiko perdarahan intrakranial pada populasi usia lanjut masih belum diketahui.

Tujuan: Untuk menentukan risiko stroke iskemik dan perdarahan intrakranial pada orang sehat usia lanjut yang mendapatkan aspirin dosis rendah.

Metode: Penelitian ini merupakan analisis sekunder dari uji klinis “Aspirin in Reducing Events in the Elderly (ASPREE)” yang merupakan uji klinis acak ganda plasebo-perlakuan, dengan randomisasi menggunakan aspirin dosis rendah pada orang usia lanjut pada rumah komunitas di Australia dan Amerika Serikat.

Subjek penelitian ini adalah orang sehat usia lanjut yang tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular simtomatik. Rekrutmen subjek dilakukan pada tahun 2010-2014 dan median lama subjek diikuti adalah 4,7 (3,6-5,7) tahun. Analisis dilakukan mulai Agustus 2021 hingga Maret 2023.

Intervensi: Aspirin 100 mg atau plasebo.

Luaran Utama: Stroke dan etiologi stroke merupakan luaran sekunder dan fokus utama pada penelitian ini adalah pencegahan stroke episode pertama atau perdarahan intrakranial. Penilaian luaran dilakukan dengan penilaian dari rekam medis.

Hasil Penelitian: Penelitian ini melibatkan 19.114 populasi usia lanjut (10.782 perempuan [56.4%]; median usia 74 [71.6-77.7] tahun), 9.525 subjek mendapatkan aspirin dan 9.589 subjek mendapatkan plasebo.

Aspirin menurunkan risiko stroke iskemik yang tidak bermakna secara statistik (HR: 0,89; 95%CI 0,71-1,11). Walaupun demikian, didapatkan peningkatan insiden perdarahan intrakranial yang bermakna secara statistik pada subjek yang mendapatkan aspirin (108 [1,1%] orang) dibandingkan dengan plasebo (79 orang [0,8%]) (HR:1,38; 95%CI:1,03-1,84).

Hal ini terjadi akibat peningkatan insiden baik perdarahan subdural, ekstradural, maupun subarachnoid yang mana lebih tinggi dan bermakna secara statistik pada kelompok aspirin dibandingkan plasebo (59 [0,6%] vs 41 [0,4%]; HR:1,45; 95%CI 0,98-2,16). Stroke hemoragik ditemukan pada 49 subjek (0,5%) dalam kelompok aspirin dibandingkan 37 subjek (0,4%) dalam kelompok plasebo (HR 1,33; 95%CI 0,87-2,04).

Kesimpulan dan Relevansi: Studi ini menemukan peningkatan perdarahan intrakranial dengan aspirin dan tidak ada penurunan risiko stroke iskemik. Temuan ini mungkin memiliki relevansi terhadap populasi usia lanjut yang rentan mengalami perdarahan intrakranial pasca trauma kepala.

Young,Doctor,Examining,Senior,Patient,At,Home,Visit,,Senior,Man

Ulasan Alomedika

Pemberian dosis rendah aspirin 75-100 mg/hari telah diteliti dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Studi sebelumnya telah melaporkan manfaat aspirin untuk pencegahan primer dan sekunder penyakit kardiovaskular. Studi terdahulu menunjukkan bahwa semakin meningkat penggunaan aspirin, semakin meningkat pula risiko perdarahan akibat aspirin. Mayoritas uji klinis yang ada menggunakan populasi <70 tahun sehingga bukti efikasi aspirin pada populasi usia lanjut masih belum sahih.

Ulasan Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan bagian dari uji klinis ASPREE yang merupakan uji klinis acak ganda dengan menggunakan aspirin dosis rendah atau plasebo. Penilaian stroke dilakukan oleh minimal 2 orang; dengan diagnosis dari rekam medis dan analisis dari data penunjang, seperti laporan pemeriksaan imaging pada otak, pembuluh darah, maupun pemeriksaan kardiologi.

Ulasan Hasil penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 19.114 subjek dengan 56,4% pesertanya adalah perempuan; median usia 74 tahun dan mayoritas subjek (91.3%) adalah ras Kaukasia. Alokasi aspirin dilakukan pada 9.525 subjek penelitian dan 9.589 subjek mendapatkan plasebo.

Saat periode follow-up, insiden terjadinya penyakit serebrovaskular adalah 5,8:1.000 person-years of follow-up. Stroke episode pertama terjadi pada 203 orang pada kelompok plasebo dan 195 orang pada kelompok aspirin (HR: 0,97; 95%CI: 0,79-1,18). Angka kematian pada penelitian ini adalah 91 orang pada kelompok aspirin dan 112 orang pada kelompok plasebo.

Jika dilihat dari stroke iskemik sebagai luaran klinis, aspirin menurunkan risiko stroke iskemik yang tidak bermakna secara statistik (HR: 0,89; 95%CI 0,71-1,11). Namun, pada kelompok usia ≥85 tahun, aspirin menurunkan risiko stroke iskemik yang bermakna secara statistik (HR: 0,51; 95%CI: 0,25-0,99).

Jika dilihat dari stroke hemoragik sebagai luaran klinis, maka risiko stroke perdarahan tidak berbeda antara pemberian aspirin dengan plasebo (HR 1,33; 95%CI 0,87-2,04). Pada perdarahan intrakranial tipe lain, aspirin juga tidak meningkatkan risiko perdarahan yang bermakna secara statistik (HR: 1,45; 95%CI 0,98-2,16).

Namun, jika luaran klinis yang digunakan adalah total perdarahan intrakranial, maka aspirin meningkatkan risiko perdarahan intrakranial yang bermakna secara statistik (HR:1,38; 95%CI 1,03-1,84).

Kelebihan Penelitian

Kelebihan penelitian ini adalah metode penelitiannya, yang menggunakan metode uji klinis acak ganda. Selain itu, penelitian juga dilakukan pada populasi usia lanjut.

Kekurangan Penelitian

Mayoritas subjek penelitian merupakan ras Kaukasia sehingga hasil studi tidak representatif terhadap populasi lainnya. Selain itu, penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada populasi yang diketahui telah memiliki risiko stroke lebih tinggi dibandingkan populasi sehat.

Aplikasi Penelitian di Indonesia

Penelitian ini memberikan gambaran bahwa aspirin dosis rendah tidak bermanfaat untuk mencegah kejadian stroke pada orang sehat usia lanjut tanpa riwayat penyakit kardiovaskular.

Aplikasi penelitian ini di Indonesia dapat bermanfaat untuk orang usia lanjut yang memiliki risiko kardiovaskular yang tinggi. Meski demikian, diperlukan penelitian menggunakan subjek yang lebih representatif terhadap populasi di Indonesia.

Referensi