Akurasi Home Pregnancy Test untuk Menentukan Usia Gestasi

Oleh :
dr. Cipta Pramana SpOGK

Home pregnancy test atau tes kehamilan yang dilakukan di rumah, memiliki akurasi sampai >90% untuk mendeteksi kehamilan dan usia gestasi. Tes ini menggunakan antibodi untuk mendeteksi human chorionic gonadotropin (hCG) di urin, sebagai penanda kehamilan dengan sensitivitas sampai dengan kadar hCG urin sebanyak 25 mIU/ml.[1,5]

Metode yang sering digunakan dalam memperkirakan usia gestasi adalah hari pertama haid terakhir (HPHT)crown-rump length (CRL) dan rumus Hadlock dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG), dan home pregnancy test. Pemeriksaan dengan HPHT seringkali kurang akurat karena lebih banyak mengandalkan estimasi memori dan akan berubah bila siklus menstruasi berubah. Sedangkan USG baru dapat mendeteksi CRL pada usia kehamilan 6 sampai 18 minggu. Maka dari itu, home pregnancy test yang mengidentifikasi kadar hCG diharapkan mampu membantu estimasi usia kehamilan.[3,19]

Akurasi Home Pregnancy Test untuk Menentukan Usia Gestasi-min

Memperkirakan usia kehamilan sangat penting untuk merencanakan persalinan dan pemeriksaan tertentu, seperti amniocentesis, serta memperkirakan viabilitas bayi prematur dan kelahiran postterm. Selain itu, dengan mengetahui bahwa dirinya hamil dan memperkirakan usia kehamilan, tenaga kesehatan dapat membantu manajemen nutrisi, vitamin, dan mengontrol obat-obatan lainnya yang mungkin teratogenik, seperti lithium.[2,3,5,6]

Kalkulasi Usia Gestasi dengan Home Pregnancy Test

Home pregnancy test dapat membantu mengkalkulasi usia gestasi dengan cara memperkirakan kadar hCG di urin, kemudian melakukan estimasi usia kehamilan berdasarkan berapa minggu gestasi. Kategori ini didapat dengan membagi usia kehamilan menjadi 1 sampai 2 minggu, 2 sampai 3 minggu, dan 3 minggu atau lebih dari waktu ovulasi atau konsepsi.[1,3]

Ovulasi dan konsepsi ini diperkirakan terjadi setelah luteinizing hormone (LH) surge, dimana pada saat LH surge ini terjadi konsepsi. Hal ini diperkirakan berdasarkan teori, bahwa ovum memiliki umur yang pendek, yaitu kurang dari 1 hari.[3,6,8]

Kemungkinan Positif Palsu dan Negatif Palsu

Di luar dari akurasinya, home pregnancy test juga dapat memberikan hasil positif palsu dan negatif palsu pada keadaan tertentu.

Hasil Positif Palsu

Pada keadaan peri- dan postmenopause, terjadi peningkatan produksi hCG dari kelenjar hipofisis. Pada keadaan tertentu, peningkatan hCG ini dapat cukup signifikan sampai memberikan hasil positif palsu pada tes kehamilan.[1,6]

Keadaan lain seperti konsumsi obat tertentu seperti aspirincarbamazepin, dan metadon; kelainan genetik yang menyebabkan peningkatan hCG persisten, penyakit ginjal stadium akhirmola hidatidosa atau hamil anggur, dan keganasan nontrofoblastik lainnya juga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan hCG serum. Keadaan ini selanjutnya juga dapat menyebabkan peningkatan hCG di urine dan hasil positif palsu.[4,6]

Hasil Negatif Palsu

Hasil negatif palsu mungkin didapat apabila seseorang dalam masa kehamilannya terlalu cepat melakukan tes kehamilan. Pada keadaan ini, kadar hCG di urin belum cukup untuk memberikan gambaran positif hamil, sehingga tes mungkin akan menjadi negatif, sehingga pada keadaan ini sebaiknya pemeriksaan diulang 1 minggu kemudian.[1,6,7]

Hasil negatif palsu pada pemeriksaan home pregnancy test juga dapat ditemukan pada pasien yang mengalami keguguran, kehamilan ektopik, pH urin tinggi, dan spesimen urine encer. Pada keadaan ini, kadar hCG lebih rendah, sehingga tidak terdeteksi di urin pada pemeriksaan.[6]

Akurasi Home Pregnancy Test Dibandingkan dengan Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)

Berbagai studi mengenai perbandingan akurasi usia kehamilan berdasarkan pemeriksaan home pregnancy test dan ultrasonografi (USG), serta HPHT telah dilakukan. Secara keseluruhan, studi-studi tersebut setuju bahwa bila waktu konsepsi diketahui, kehamilan dan usia gestasi yang dihitung dengan home pregnancy test, sesuai dengan konfirmasi pemeriksaan crown-rump length (CRL) dan rumus Hadlock pada pemeriksaan USG di usia gestasi 6 sampai 18 minggu.[3,6-9]

Studi Kesesuaian Home Pregnancy Test dan HPHT dengan Pemeriksaan Ultrasonografi dalam Menentukan Usia Gestasi

Johnson et al., melakukan studi kesesuaian estimasi usia kehamilan dengan home pregnancy test dan hari pertama haid terakhir (HPHT) bila dibandingkan dengan pemeriksaan CRL pada usia kehamilan 12 minggu. Hasil studi menunjukkan bahwa dengan toleransi +/- 5 hari, estimasi usia kehamilan dengan home pregnancy test sesuai dengan CRL dengan persentase 98%.[1,3]

Sedangkan untuk HPHT, akurasi estimasi usia gestasi bila dibandingkan dengan CRL, maka kesesuaiannya hanya 76.9%. Hal ini terutama karena kesalahan dalam mengingat waktu HPHT serta adanya variabilitas siklus menstruasi dan waktu ovulasi, sehingga kalkulasi usia kehamilan menjadi salah. Waktu ovulasi biasanya terjadi pada hari ke 15 sampai 17 siklus menstruasi, sedangkan perhitungan usia kehamilan mengestimasi waktu ovulasi di hari ke 14.[1,3]

Studi Kesesuaian Home Pregnancy Test dan HPHT dengan Pemeriksaan Ultrasonografi dan Waktu Ovulasi dalam Menentukan Usia Gestasi

Studi lainnya yang dilakukan oleh Johnson et al juga mendukung adanya kesesuaian estimasi usia kehamilan dengan perhitungan rumus Hadlock dari USG. Angka kesesuaian pada studi ini mencapai 99% dengan toleransi variabilitas +/- 5 hari dan bila disesuaikan dengan pemeriksaan LH saat ovulasi menjadi 93%. Sedangkan untuk HPHT, kesesuaian dengan rumus Hadlock hanya 78% dan dengan ovulasi hanya 82%.[8]

Studi ini mengkonfirmasi bahwa home pregnancy test lebih akurat untuk menentukan usia kehamilan bila dibandingkan dengan HPHT terutama pada awal kehamilan sebelum USG dapat dilakukan. Hal ini menguntungkan karena ibu hamil dapat lebih cepat mendapatkan layanan kesehatan karena deteksi kehamilan yang lebih dini.[8]

Selain itu, berdasarkan studi ini, home pregnancy test yang mengukur kadar hCG dalam urine dapat mengestimasi sampai usia kehamilan sedini 1 sampai 2 minggu. Hal ini karena, berdasarkan studi yang dilakukan, peningkatan titer hCG pada wanita dengan kehamilan yang viabel hampir sama.[8]

Studi Meta-analisis Mengenai Penggunaan Home Pregnancy Test

Studi meta-analisis yang dilakukan oleh Kennedy et al. menunjukkan bahwa penggunaan home pregnancy test dinilai lebih nyaman dari sudut pandang wanita yang menggunakan. Hal ini karena home pregnancy test mudah didapat, hasil yang cepat dan akurat, membantu menjaga privasi, serta cost-effective. Akan tetapi, cost effective ini adalah berdasarkan kuesioner, dan bukan merupakan pengamatan langsung.[5]

Akan tetapi, alat home pregnancy test ini angka penggunaannya di negara dengan penghasilan menengah ke bawah lebih jarang dan tidak selalu available. Selain itu, akurasinya menurun menjadi 75% pada penggunaan sehari-hari oleh pasien sendiri. Padahal terdapat bukti bahwa dengan memperluas penggunaan home pregnancy test, mungkin memberikan benefit, seperti adanya early antenatal care sehingga outcome kehamilan untuk ibu dan anak lebih baik.[5,10]

Alat Penentu Kehamilan yang Direkomendasikan di Indonesia

Di Indonesia, alat penentu kehamilan yang digunakan saat ini adalah lateks aglutinasi dan imunokromatografi (ICT) atau strip test. Akan tetapi, yang banyak digunakan di praktik klinik sehari-hari dan yang paling tersedia adalah ICT. Hal ini karena ICT dapat mendeteksi sampai kadar hCG urine 25 mIU/ml atau lebih sensitif dan lebih praktis. Alat ini hanya menentukan ada atau tidaknya kehamilan, tetapi tidak mendeteksi usia gestasi.[11,12]

Alat home pregnancy test untuk membantu menentukan usia gestasi di Indonesia masih belum banyak digunakan. Hal ini karena harga yang lebih mahal dan baru mulai tersebar di Indonesia. Meskipun berbagai studi akurasi home pregnancy test untuk menentukan usia kehamilan di awal kehamilan sudah dilakukan, penentuan usia gestasi di Indonesia masih dilakukan berdasarkan HPHT dan USG sekaligus mengkonfirmasi kehamilan, sedangkan home pregnancy test dilakukan oleh pasien sendiri atau tenaga kesehatan saat terlambat haid.[11,12]

Kesimpulan

Home pregnancy test merupakan alat yang dapat membantu mengestimasi usia gestasi dengan akurasi sampai 98% pada kadar hCG urine minimal 25 mIU/ml dan variabilitas +/- 5 hari. Hal ini karena kadar hCG akan meningkat dengan cepat di awal kehamilan. Berdasarkan hal ini, maka home pregnancy test dapat menjadi alternatif yang lebih baik untuk estimasi usia kehamilan dibandingkan dengan HPHT dan USG.

Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa akurasi usia gestasi mencapai >90% bila waktu konsepsi diketahui. Selain itu, akurasi estimasi usia gestasi ini berkurang pada praktik sendiri oleh pasien di rumah, sehingga edukasi mengenai penggunaan home pregnancy test ini diperlukan, mengingat early antenatal care dapat meningkatkan outcome kehamilan.

Referensi