Dampak Beta-blocker Terhadap Mortalitas Pasien Diabetes dengan Penyakit Jantung Koroner – Telaah Jurnal Alomedika

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM

Effects of β-blockers on all-cause mortality in patients with diabetes and coronary heart disease: A systematic review and meta-analysis

Chen S, Tian P, Estau D, Li Z. Front Cell Dev Biol. 2023 Jan 27;11:1076107. doi: 10.3389/fcell.2023.1076107. PMID: 36776555; PMCID: PMC9911879.

studiberkelas

Abstrak

Latar Belakang: Beta-blocker telah diterima sebagai terapi efektif untuk pencegahan sekunder penyakit jantung koroner (CHD). Namun, masih ada perdebatan apakah beta-blocker dapat meningkatkan all-cause mortality pada pasien penyakit jantung koroner dengan diabetes mellitus (DM). Tinjauan sistematis dan meta-analisis ini ditujukan untuk memeriksa dampak beta-bloker terhadap all-cause mortality pada pasien diabetes dengan penyakit jantung koroner.

Metode: Empat basis data (PubMed, Embase,Cochrane Library, dan Web of Science) dan sumber lainnya digunakan untuk mengumpulkan uji klinis acak terkontrol (RCT) maupun kohort yang berkaitan dengan terapi beta-blocker pada pasien diabetes dengan penyakit jantung koroner. Peneliti kemudian mengevaluasi kualitas bukti dengan menggunakan pendekatan grading of recommendation assessment, development, and evaluation (GRADE).

Hasil: Dari 16,188 laporan yang teridentifikasi, ada empat studi RCT dan enam studi kohort (205.490 pasien) yang diikutsertakan pada analisis. Random effect analysis menunjukkan bahwa beta-blocker yang dikombinasikan pada terapi rutin mampu menurunkan all-cause mortality secara signifikan pada pasien diabetes dengan penyakit jantung koroner jika dibandingkan dengan terapi rutin pada grup kontrol.

Analisis subgrup terhadap all-cause mortality menurut subtipe diabetes melitus dengan pasien definite MI (RR 0,54; 95%CI 0,45-0,65; p<0,00001; I2=29%) maupun dari subtipe RCT (RR 0.49; 95% CI 0,32-0,76; p=0,001; I2=0%), masing-masing mengindikasikan heterogenitas yang relatif kecil dan hasil yang konsisten. Pemberian beta-blocker juga secara signifikan mampu mengurangi kematian kardiovaskuler.

Kesimpulan: Meta-analisis ini menyajikan bukti kritis mengenai dampak terapi beta-blocker pada pasien penyakit jantung koroner dengan diabetes, sekaligus menerangkan keuntungan maupun risiko metabolik potensial dari penggunaan klinis beta-blocker. Studi ini menunjukkan bahwa aplikasi beta-blocker dapat mengurangi all-cause mortality maupun kematian kardiovaskuler pada pasien diabetes dengan penyakit jantung koroner. Akan tetapi, dengan jumlah studi yang minim, kesimpulan yang disebutkan di atas masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut melalui percobaan skala besar, multisenter, yang didesain dengan baik.

Prescription,Heart,Medication

Ulasan Alomedika

Diabetes mellitus merupakan komorbid utama yang berkaitan erat dengan timbulnya maupun progresi penyakit jantung koroner. Pasien diabetes mempunyai risiko penyakit jantung koroner sebesar 2-4 kali lipat. Oleh sebab itu, diperlukan terapi preventif terhadap hal tersebut.

Beta-blocker banyak digunakan dalam terapi penyakit jantung koroner dan telah dilaporkan mampu memperbaiki prognosis pasien penyakit jantung koroner. Namun bukti klinis yang mengevaluasi dampak terapi beta-blocker jangka panjang pada pasien diabetes dengan penyakit jantung koroner masih minim. Bahkan, ada studi observasi yang mengindikasikan bahwa terapi beta-blocker dapat meningkatkan risiko all-cause mortality pada pasien diabetes dengan penyakit jantung koroner.

Ulasan Metode Penelitian

Studi ini merupakan tinjauan sistematik dengan meta-analisis terhadap publikasi terkait yang bersumber dari basis data PubMed, Embase, Cochrane Library, dan Web of Science atau sumber publikasi lain dengan tanggal publikasi artikel hingga 25 september 2022.

Studi yang diikutsertakan berupa uji klinis acak terkontrol (RCT) ataupun studi kohort yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris. Kualitas bukti studi RCT dinilai dengan GRADE. Sedangkan untuk studi kohort dinilai dengan skala Newcastle-Ottawa. Risiko bias dinilai dengan Cochrane collaboration tool.

Data dikotomi untuk luaran dihitung sebagai risk ratio (RR) dengan interval kepercayaan 95%. p<0,005 dianggap bermakna secara statistik. Data analisis menggunakan perangkat lunak Review Manager 5,3. Heterogenitas studi dinilai dengan tes X2.

Ulasan Hasil Penelitian

Hasil penelusuran pada basis data terkait membuahkan 16,188 laporan, namun hanya empat studi RCT dan enam studi kohort dengan total 205.490 pasien yang memenuhi syarat untuk analisis. Karena heterogenitas yang cukup besar (I2=72%), model random effect digunakan untuk meta-analisis.

Kombinasi beta-blocker dengan terapi rutin ditemukan mampu menurunkan all-cause mortality secara signifikan pada pasien diabetes dengan penyakit jantung koroner jika dibandingkan dengan terapi rutin saja di grup kontrol.

Analisis subgrup terhadap all-cause mortality menunjukkan manfaat pemberian beta-blocker pada subtipe pasien diabetes dengan infark miokard (MI) definitif. Namun, tidak bermakna secara statistik pada pasien diabetes dan penyakit jantung koroner yang not specific MI. Pemberian beta-blocker berkaitan pula dengan penurunan kematian kardiovaskuler.

Kelebihan Penelitian

Kelebihan penelitian ini terletak pada penggunaan sumber basis data valid dengan analisis yang sudah melibatkan penilaian kualitas, heterogenitas antar studi hingga analisis sensitivitas hasil luaran dan uji bias publikasi.

Limitasi Penelitian

Jumlah studi yang diikutsertakan untuk meta-analisis masih terlalu sedikit. Heterogenitas antar studi yang dilibatkan juga cukup besar. Dengan jumlah studi hanya 10 penelitian saja, hasil uji bias publikasi mungkin not stable. Selain itu, penilaian kualitas data studi yang digunakan menurut sistem GRADE menunjukkan skor yang rendah.

Aplikasi Hasil Penelitian Di Indonesia

Terlepas dari limitasinya, hasil penelitian ini dapat diterapkan di Indonesia. Beta-blocker sudah tersedia merata dan masuk dalam cakupan asuransi kesehatan nasional. Berdasarkan hasil studi ini, penggunaan beta-blocker pada pasien diabetes dengan penyakit jantung koroner dapat menurunkan angka mortalitas keseluruhan maupun mortalitas kardiovaskuler.

Referensi