Diet MIND sebagai Upaya Pencegahan Penurunan Kognitif pada Lansia – Telaah Jurnal Alomedika

Oleh :
dr.Kurnia Agustina Sitompul, M.Gizi, Sp.GK

Trial of the MIND Diet for Prevention of Cognitive Decline in Older Persons

Barnes LL, Dhana K, Liu X, et al. Trial of the MIND Diet for Prevention of Cognitive Decline in Older Persons. The New England journal of medicine, 2023. 389(7), 602–611. PMID: 37466280

studilayak

Abstrak

Latar Belakang: Hasil studi observasional menunjukkan bahwa pola diet dapat memberikan efek menguntungkan berupa pencegahan penurunan fungsi kognitif, namun data berdasarkan hasil uji coba sangat terbatas. Diet Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay, atau dikenal dengan diet MIND, merupakan modifikasi diet Mediterania dan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) dengan mengikutsertakan makanan yang diperkirakan berhubungan dengan penurunan risiko demensia.

Metode: Penelitian menggunakan metode uji acak terkontrol dua sisi, yang mengikutsertakan dewasa tua tanpa gangguan kognitif namun memiliki riwayat demensia dalam keluarga, dengan indeks massa tubuh lebih besar dari 25 kg/m2, diet suboptimal, sebagaimana dinyatakan melalui kuesioner berisi 14 pertanyaan, untuk menguji efek kognitif diet MIND dengan pembatasan kalori ringan dibandingkan dengan kontrol yang hanya menjalani pembatasan kalori ringan.

Peneliti membagi partisipan dengan rasio 1:1 untuk selanjutnya mendapatkan diet intervensi dan diet kontrol selama 3 tahun. Semua partisipan mendapatkan konseling mengenai ketetapan diet serta dukungan untuk menurunkan berat badan.

Luaran primer adalah perubahan skor kognitif secara umum dari awal dan empat skor dominan kognitif, keseluruhan berasal dari 12-test battery. Skor mentah dari setiap tes akan dikonversi ke dalam z-score, yang telah dirata-ratakan dari semua tes untuk menciptakan skor kognitif global dan dari semua komponen tes untuk menciptakan empat skor domain; kinerja kognitif yang baik ditunjukkan oleh skor tertinggi. Luaran sekunder yang diuji adalah perubahan magnetic resonance imaging (MRI) dibandingkan baseline, mengukur karakteristik otak partisipan dalam sampel yang tidak acak.

Hasil Penelitian: Dari sebanyak 1929 orang yang menjalani skrining, 604 diikutsertakan; sebanyak 301 orang dimasukkan ke dalam kelompok diet MIND dan 303 orang ke dalam kelompok kontrol. Penelitian diselesaikan oleh sebanyak 93,4% partisipan.

Sejak awal hingga tahun ketiga, terdapat perbaikan skor kognitif global pada kedua kelompok, dengan peningkatan 0,205 unit standar di kelompok perlakuan, dan 0,170 unit standar pada kelompok kontrol (perbedaan rerata 0,035 unit standar; p=0,23. Perubahan hiperintensitas pada bagian otak berwarna putih, volume hipokampus, dan volume total bagian putih dan kelabu otak pada MRI sama pada kedua kelompok.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil pemeriksaan tahun ketiga, tidak ditemukan adanya perbedaan bermakna pada fungsi kognitif dan hasil MRI otak partisipan yang tidak memiliki gangguan kognitif serta tidak memiliki riwayat gangguan kognitif dalam keluarga, antara mereka yang menjalankan diet MIND dan kontrol, dengan diet restriksi kalori.

DietMINDlansia

Ulasan Alomedika

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya menemukan metode preventif melalui diet terhadap demensia dan penyakit Alzheimer. Perubahan gaya hidup dengan pola diet sebagai target utama dianggap memiliki efek terhadap fungsi kognitif. Diet khusus seperti diet Mediterania dan diet DASH sendiri telah lama terbukti memberikan efek menguntungkan bagi kesehatan.

Ulasan Metode Penelitian

Penelitian dilakukan dalam sebuah uji klinis acak terkontrol di dua lokasi yang melibatkan orang dewasa lanjut usia tanpa gangguan kognitif namun dengan riwayat keluarga menderita demensia, indeks massa tubuh (BMI) lebih dari 25 kg/m2, dan diet suboptimal berdasarkan kuesioner 14 item.

Peserta secara acak ditugaskan dengan perbandingan 1:1 untuk mengikuti Diet MIND dengan pembatasan kalori ringan atau diet kontrol dengan pembatasan kalori ringan selama 3 tahun. Semua peserta mendapatkan konseling untuk mendorong kepatuhan terhadap diet yang ditugaskan dan dukungan untuk penurunan berat badan.

Luaran utama yang dievaluasi adalah perubahan dari nilai awal dalam skor kognisi global dan empat skor domain kognitif, yang diambil dari 12-test battery. Nilai tes mentah diubah menjadi z score, yang kemudian dihitung rata-rata untuk membuat skor kognisi global dan skor domain, dengan nilai yang lebih tinggi menunjukkan kinerja kognitif yang lebih baik.

Luaran sekunder dari studi melibatkan penilaian perubahan dari nilai awal dalam karakteristik otak yang didapatkan dari gambaran MRI otak pada sampel peserta yang tidak acak. Tujuan dari langkah ini kemungkinan adalah untuk menyelidiki apakah efek kognitif yang diamati dari diet MIND terkait dengan perubahan struktural atau fungsional yang dapat terdeteksi dalam otak sebagaimana diukur oleh MRI.

Diet MIND yang Digunakan dalam Penelitian:

Diet Mediterania dan diet DASH pada dasarnya memiliki kesamaan, yaitu sebagian besar mengonsumsi bahan makanan nabati serta sumber lemak baik dari ikan dan olive oil. Kedua diet ini juga membatasi konsumsi makanan yang tinggi gula dan lemak jenuh.

Diet MIND pada penelitian ini meminta partisipan mengonsumsi sayuran berdaun hijau seperti bayam, kale, daun kol, daun bit Swiss, daun sawi, daun lobak, daun dandelion, daun anggur, dan selada setidaknya 6 kali dalam seminggu. Partisipan juga diminta mengonsumsi sayuran jenis lain seperti asparagus, alpukat, brokoli, wortel, jagung, terong, kacang hijau, jamur, bawang prei, bawang, okra, kacang polong, labu, kacang kapri, paprika, ubi jalar, tomat, atau saus tomat, setidaknya 1 kali per hari.

Sumber protein yang dianjurkan pada diet MIND adalah ikan-ikanan tanpa digoreng dan unggas rendah lemak tanpa digoreng yang dikonsumsi setidaknya 1-2 kali per minggu.

Ulasan Hasil Penelitian

Penelitian ini mengikutsertakan 604 partisipan dengan rerata usia 70,4±4,2 tahun. 301 orang ditugaskan ke kelompok diet MIND dan 303 orang ke kelompok diet kontrol. Uji coba diselesaikan oleh 93,4% dari partisipan.

Dalam kurun waktu pemantauan, terjadi peningkatan skor kognisi global pada kedua kelompok, dengan peningkatan sebesar 0,205 unit standar pada kelompok diet MIND dan 0,170 unit standar pada kelompok diet kontrol, didapatkan perbedaan rata-rata, 0,035 unit standar (P = 0,23). Perubahan pada white-matter hyperintensities, volume hippocampus, dan total volume gray- dan white-matter pada MRI serupa di kedua kelompok.

Meskipun peningkatan kognisi terjadi pada kedua kelompok, perbedaan tersebut tidak signifikan secara statistik. Oleh karena itu, studi ini menyimpulkan bahwa pada populasi ini, diet MIND tidak menunjukkan keunggulan yang signifikan dalam meningkatkan kognisi atau karakteristik otak dibandingkan dengan diet kontrol dengan pembatasan kalori ringan.

Kelebihan Penelitian

Prosedur penelitian dengan jelas menetapkan diet MIND yang diharapkan, yakni sudah ditentukan apa saja yang perlu dikonsumsi dan dihindari, serta porsi yang dianjurkan. Selanjutnya, studi ini menggunakan metode uji klinis acak terkontrol, bukan studi observasional seperti yang sudah banyak dilakukan sebelumnya.

Kelebihan lain dari penelitian ini adalah waktu pemantauan yang cukup panjang. Penerapan diet MIND dengan pembatasan kalori ringan dibandingkan dengan diet kontrol dilakukan selama periode 3 tahun. Keterlibatan partisipan yang tinggi, yaitu 93,4%, menambah validitas hasil. Penelitian ini juga menggabungkan penilaian kognisi melalui skor global dan domain kognitif dari battery test, serta mengukur karakteristik otak melalui MRI.

Limitasi Penelitian

Salah satu keterbatasan penelitian ini ada pada pemilihan subjek studi. Kelebihan berat badan, riwayat demensia dalam keluarga, serta diet yang suboptimal sudah jelas menjadi salah satu faktor risiko penting terjadinya Alzheimer dan penurunan fungsi kognitif. Oleh karena itu, hasil mungkin tidak dapat diterapkan secara umum pada populasi tanpa riwayat keluarga demensia dan faktor-faktor tersebut. Lebih lanjut, penelitian ini fokus pada orang yang tidak mengalami gangguan kognitif pada awalnya, sehingga hasilnya mungkin tidak mencerminkan potensi manfaat diet pada individu yang sudah mengalami penurunan kognitif.

Selain itu, pengukuran diet dalam studi ini didasarkan pada kuesioner 14 item, yang mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan asupan nutrisi yang akurat. Tingkat kepatuhan peserta terhadap diet yang ditugaskan juga dapat mempengaruhi hasil, dan kualitas asupan makanan dapat bervariasi di antara partisipan

Diet MIND yang diterapkan dalam studi ini juga banyak berbasis pada bahan makanan yang tersedia di Eropa, sehingga mungkin sulit diterapkan di Indonesia. Partisipan pada penelitian ini sebagian besar berpendidikan dan keturunan Eropa, sehingga temuan mungkin tidak dapat diterapkan pada populasi umum dengan latar belakang berbeda.

Aplikasi Hasil Penelitian di Indonesia

Meskipun penelitian ini tidak menemukan perbedaan signifikan antara kelompok yang mengikuti Diet MIND dan kelompok kontrol dalam hal perubahan kognisi dan struktur otak, temuannya dapat memiliki implikasi penting untuk praktik sehari-hari, terutama dalam konteks kesehatan otak dan pencegahan demensia. Mendorong gaya hidup sehat dan pola makan yang seimbang tetap merupakan prinsip dasar untuk mendukung kesehatan otak.

Diet MIND, yang mencakup unsur-unsur dari diet Mediterania dan DASH, tetap dapat dianggap sebagai pilihan diet yang sehat, walaupun temuan studi ini tidak menunjukkan keunggulan signifikan dalam mencegah penurunan kognitif. Selain itu, perlu diingat bahwa faktor-faktor lain, seperti aktivitas fisik, pendidikan, dan pengelolaan stres, juga memiliki peran penting dalam kesehatan otak. Oleh karena itu, menyertakan elemen-elemen ini dalam praktik sehari-hari tetap penting untuk mendukung kesehatan kognitif.

Referensi