Edukasi Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual dalam Chat Bersama Dokter - Diskusi Dokter

general_alomedika

Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) cukup sering ditemui dalam Chat Bersama Dokter. Sifat konsultasi telemedis yang memberikan konfidensialitas yang tinggi...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Edukasi Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual dalam Chat Bersama Dokter

    Dibalas 07 Februari 2021, 14:49

    Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) cukup sering ditemui dalam Chat Bersama Dokter. Sifat konsultasi telemedis yang memberikan konfidensialitas yang tinggi karena tidak melakukan tatap muka, sehingga memberikan ruang untuk pasien lebih terbuka dalam sesi konsultasi. Meski topik ini terkadang menjadi hal yang sensitif, tetapi selayaknya pertanyaan lain, dokter tidak perlu menghindari dan sebagai medical advisor, diharapkan dapat menjawab dengan netral dan berdasarkan keilmuan medis terkini.

    Dengan anamnesis yang terarah dan sistematis serta penunjang media foto, dokter sudah dapat mengarahkan pada kemungkinan diagnosis infeksi menular seksual. Tidak jarang, banyak user yang akhirnya meminta saran pengobatan. Kewenangan dokter untuk mengobati penyakit dalam platform telemedis, sejatinya tidaklah berbeda dengan praktik keseharian. Apabila dari penilaian TS, dibutuhkan penanganan, maka dokter dapat memberikan tatalaksana yang sesuai. 

    Terpenting pada kondisi ini, pengobatan secara medikamentosa harus diiringi dengan saran non-medikamentosa yang mumpuni. Maka dari itu, edukasi mengenai seks yang sehat dan aman menjadi poin esensial demi memutus rantai penularan. Terlebih, jika user memiliki pasangan, maka dokter juga bisa memberikan pengertian agar pasangan user ikut mendapatkan pengobatan dengan sesi konsultasi yang terpisah.

    Sebagai bahan referensi dalam edukasi IMS, dokter dapat melihat artikel dari Alomedika dengan tautan https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/gonorea/edukasi-dan-promosi-kesehatan

    https://www.alomedika.com/penyakit/dermatovenereologi/sifilis/edukasi-dan-promosi-kesehatan

     

     

    Bagaimana pendapat sejawat sekalian? Mari kita diskusikan dalam thread ini ya dok.

07 Februari 2021, 11:40
dr. Silfia Mandasari, Sp.DV
dr. Silfia Mandasari, Sp.DV
Dokter Spesialis Kulit
Bukankah prinsip alodokter sebelumnya, konsultasi ini tidak dapat menggantikan pemeriksaan langsung? Dan pastinya sangat tepat sekali. 


Saya rasa akan jadi bencana kalau tatalaksana IMS bisa dengan mudah didapatkan secara online. 


Tentunya ada banyak poin yang harus dipertimbangkan, seperti masalah meluasnya IMS, serta Resistensi Antibiotik yang makin sulit dikendalikan. Sebagai dokter tentu harus diingat, bahwa dalam pengelolaan pasien ada banyak hal yg perlu ditimbang, tidak dengan mudahnya melempar obat begitu saja. 


Dan tentunya dokter perlu sence, mana yg perlu pemeriksaan fisik langsung, mana yg perlu penunjang, mana yg perlu perawatan. Semua tentunya dengan melihat latar belakang pasien dan penyakit yg diderita. 


Apalagi bicara GO, bagaimana bisa menegakkan dengan mudah infeksi GO atau NON GO ? Apa semua “BAK nanah” langsung di “cap” GO? dan di terapi GO ?


Poin meresepkan antibiotik untuk GO. Baik, boleh memberikan resep apa saja termasuk untuk GO. Mungkin saat ini dibolehkan, tetapi kembali; sebaiknya bertanya dalam diri apakah yang anda atau saya lakukan sudah tepat? Apakah yg saya lakukan ini tidak akan berdampak luas kedepannya'? Apakah saya benar memberikan obat pada pasien dengan penyakit yg memiliki resiko, berdampak luas bagi sosial dan kesehatan, sedangkan ini masih diagnosis "kemungkinan" ? Apakah yang akan saya lakukan akan menyelesaikan masalah atau malah menambah masalah? 


Karenanya dalam tatalaksana dokter berbeda dengan robot. Kalau robot diprogram, oke penyakit A maka obatnya A, tetapi seorang dokter seyogyanya berpikiran holistik.


Untuk poin edukasi, pasien IMS ini sudah hafal dalam dan luar kepala edukasi seks, bahkan sebelum kita mulai bicara. 


Penatalaksanaan IMS holistik, ada banyak hal yang dipertimbangkan. Bukan seperti mengobati influenza. Mohon untuk diperhatikan. Terimakasih 

07 Februari 2021, 14:49
dr.Jimmy
dr.Jimmy
Dokter Umum
Alo dok.
Mohon maaf , untuk kasus IMS , sya rasa tidak etis kita memberikan obat scra online. Memang tidak ada aturan resmi tentang pemberian antibiotik secra online untuk IMS. Memutus rantai penularan bukan dengan pemberian obat saya kira. Kemudahan pemberian obat IMS scra online. Terlebih untuk GO , secra jangka panjang justru menjadi rantai masalah baru IMS. Akan ada user yg mendpatkan obat , berdalih bgini : oh gampang ya obat kencing nanah bisa dpat online., dan murah ternyta Besok-besok kalau sya kena lagi, sya pake obat ini lagi, sya kabarin teman-teman sya ah  yg "hobi jajan"  untuk cadangin obat ini kalau2 kena kencing nanah. Se urgent2nya GO, saya rasa tidak untuk kuta memikirkan kemudahan jangka pendek. Mohon maaf, ini pendapat pribadi 🙏
22 Januari 2021, 17:23
dr.Aprilia
dr.Aprilia
Dokter Umum

Alo dr. Reynaldi, setuju ya Dok, meskipun saat ini melalui konsultasi telemedis kita sudah bisa memberikan resep obat, namun tetap perlu menyertakan edukasi non medikamentosa sesuai dengan kondisi medis user. Izin menambahkan juga Dok, mungkin salah satu contoh yang sering ditanyakan apakah boleh meresepkan antibiotik terhadap kasus GO pada konsultasi telemedis? Kita memang dapat meresepkan secara online, karena antibiotik tidak termasuk dalam larangan BPOM no. 8 tahun 2020, namun tetap perlu kehati-hatian juga ya dok dan perlu edukasi non-medikamentosa selain pemberian obat. Terima kasih Dok :)

05 Februari 2021, 19:23
Alo dr. Rose, iya betul dok, pada dasarnya prinsip kehati-hatian menjadi penting dan tentunya edukasi yang diberikan haruslah komprehensif agar user bisa memahami baik dari penyakitnya, tujuan pengobatan maupun pencegahan agar tidak berulang.
05 Februari 2021, 19:14

Alo dr. Reynaldi, terima kasih atas sharingnya

Setuju untuk pemberian tatalaksana medikamentosa pada kasus IMS sama seperti pemeriksaan secara langsung tentunya diperlukan edukasi terkait mengenai seks yang sehat dan aman untuk menjadi poin memutus rantai penularan.

Karena untuk saat ini penatalaksanaan IMS seperti misalnya GO sudah dapat diberikan tatalaksana medikamnetosa lewat telemedis, mungkin selain GO apakah semua IMS juga boleh dok?  Dan apakah harus ada hasil lab yang terlampir atau jika sudah sangat jelas untuk klinis dari user dapat langsung diresepkan? 

Terima kasih dok :)