Saya setuju dg dr. Tini. Pemberian muscle relaxant tidak wajib karena level of evidence nya lemah.
Sedangkan pemberian OAINS sebaiknya bila perlu atau jangka pendek saja. Tidak boleh terus menerus jangka panjang mengingat potensi efek samping. Dianjurkan pemberian OAINS tidak lebih dari 10 hari.

Untuk pengelolaan nyeri sebaiknya memang dgn multimodal sehingga tidak hanya bergantung obat pereda nyeri dan sebaiknya memang dipastikan derajat HNP nya dgn MRI utk menentukan apakah pasien memerlukan tindakan lebih lanjut misalnya dgn prosedur pembedahan.

Kira2 demikian.
Untuk literatur sudah dilampirkan oleh dr. Tini.

Terima kasih.

ALO Dokter, bukti ilmiah terkait efikasi dan keamanan pemberian muscle relaxant untuk LBP masih memiliki kualitas kurang baik, di mana efektifitas obat ini hanya jangka pendek. Uji klinis acak terkontrol skala besar masih diperlukan untuk memastikan hal tersebut.

https://www.alomedika.com/peran-obat-pelemas-otot-dalam-terapi-nyeri-punggung-bawah-nonspesifik

https://www.alomedika.com/kontroversi-kombinasi-muscle-relaxant-dan-anti-inflamasi-non-steroid-untuk-nyeri-punggung-bawah-akut

Sementara itu, untuk nyeri punggung bawah kronis, dibutuhkan intervensi kombinasi, yaitu latihan fisik, manual therapy, terapi psikologis, medikamentosa dengan OAINS atau antidepresan, serta terapi mandiri. Jadi, jangan hanya OAINS karena ada risiko efek samping. https://www.alomedika.com/intervensi-nyeri-punggung-bawah-kronis-berbasis-bukti