Pasien dengan percobaan bunuh diri apa perlu dibawa ke UGD - Jiwa Ask The Expert - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo, Dr.dr. Nove Riyanti Yusuf, spKJ. Izin bertanya lagi dok.Kalau kita menemukan seseorang yang melakukan percobaan bunuh diri misalnya pisau sudah di...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Pasien dengan percobaan bunuh diri apa perlu dibawa ke UGD - Jiwa Ask The Expert

    Dibalas 03 Juni 2021, 20:15

    Alo, Dr.dr. Nove Riyanti Yusuf, spKJ. Izin bertanya lagi dok.

    Kalau kita menemukan seseorang yang melakukan percobaan bunuh diri misalnya pisau sudah di tangan atau membentur-benturkan kepala ke tembok, setelah berhasil menyingkirkannya dari barang atau tempat yang berbahaya apakah perlu langsung dibawa ke UGD?

    Terima kasih

03 Juni 2021, 19:50
Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ
Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Alodokter,

Pasien dengan percobaan bunuh diri apa perlu dibawa ke UGD? YA.

Walaupun ada level tingkatan cedera atau luka yang berbeda yang dapat ditimbulkan oleh percobaan bunuh diri tersebut, tidak membatasi perlunya untuk segera dibawa ke UGD. Percobaan bunuh diri menjadi faktor risiko berat terjadinya lagi percobaan bunuh diri maka kita harus waspada. Harus segera dilakukan: 1. Penanganan cedera dan berbagai tindak lanjut upaya assessment dampak cedera secara keseluruhan terhadap tubuh pasien. 2. Pengamanan pasien dari alat-alat percobaan bunuh diri di UGD maupun saat rawat inap di kamar. 3. Menangani kebingungan yang timbul pada diri pasien karena dia masih hidup padahal sudah melakukan percobaan bunuh diri. 4. Tidak stigmatis dalam melakukan assessment terhadap pasien. 5.  Identifikasi gangguan jiwa yang menyertai. 6. Jika ada, evaluasi obat yang sudah diberikan untuk gangguan jiwa yang diderita dan modifikasi dosis atau jenis obat, oleh psikiater in-house rumah sakit tempat UGD itu berada jika dirasa perlu. Sangat baik jika psikiater in-house berkomunikasi dengan dokter jiwa yang selama ini menangani pasien tersebut.  7. Membuat orangtua pasien menjadi aman, atau siapa pun yang menjadi caregiver, karena ia juga pasti mengalami syok. 

Salam Sehat Jiwa.  

03 Juni 2021, 20:13
dr. Raymond Suryaatmadja Sp.KK
dr. Raymond Suryaatmadja Sp.KK
Dokter Spesialis Kulit
Sangat membantu 🙏
03 Juni 2021, 19:53
Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ
Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Sebagai tambahan, psikoterapi suportif dapat dilakukan. Jika selama ini dokter jiwa yang merawat sudah melakukan CBT, saat pasien sedang krisis maka CBT tidak dilakukan.

Perlu juga dilakukan asesmen IMPULSIVITAS. Setelah kejadian percobaan bunuh diri dan satu minggu setelah percobaan bunuh diri.

 

Salam Sehat Jiwa.

 

03 Juni 2021, 20:15
Terima kasih banyak dokter penjelasannya...sangat membantu