Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Cairan Salin Normal general_alomedika 2022-01-21T16:55:51+07:00 2022-01-21T16:55:51+07:00
Cairan Salin Normal
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Cairan Salin Normal

Oleh :
dr.Trisni Untari Dewi Sp.FK
Share To Social Media:

Secara farmakologi, cairan salin normal atau NaCl 0,9% memiliki komposisi yang mirip dengan cairan ekstraseluler tubuh. Cairan ini bersifat isotonik dan memiliki tekanan osmotik yang sama dengan cairan tubuh. Cairan salin normal tersedia dalam bentuk parenteral dengan konsentrasi natrium dan klorida sebesar 154 mEq/L, osmolaritas 308 mOsm/L, dan pH sekitar 4,7.[4,9]

Farmakodinamik

Cairan salin normal terdiri dari sodium dan klorida yang terdisosiasi dalam air. Sodium merupakan kation utama pada cairan ekstraseluler yang berperan dalam keseimbangan cairan, pengontrolan distribusi cairan, dan kestabilan tekanan osmotik cairan tubuh.

Pada pengaturan keseimbangan asam basa cairan tubuh dalam ginjal, peran sodium juga dipengaruhi oleh klorida dan bikarbonat. Klorida adalah anion ekstraseluler utama yang memengaruhi metabolisme natrium dan keseimbangan asam basa. Klorida juga merupakan agen buffer dalam paru-paru dan jaringan, yang memfasilitasi ikatan antara oksigen dan karbon dioksida terhadap hemoglobin.[2,7]

Komponen air dalam cairan salin normal juga penting untuk pengaturan keseimbangan cairan tubuh. Dua pertiga dari total berat badan manusia terdiri dari air yang diatur oleh paru-paru dan ginjal.

Perpindahan air tergantung pada kadar sodium dan klorida di berbagai kompartemen tubuh. Sodium berperan untuk menjaga homeostasis dan distribusi air dalam berbagai kompartemen. Oleh karena itu, cairan salin normal umumnya dapat memperluas volume intravaskular tanpa mengganggu konsentrasi ion, kecuali bila diberikan dalam volume terlalu besar.[2,7]

Farmakokinetik

Salin normal yang diberikan secara intravena memiliki bioavailabilitas 100%. Sodium tidak berikatan dengan protein plasma dan akan dieliminasi melalui ginjal.

Absorbsi

Pemberian cairan salin normal secara intravena akan langsung masuk ke pembuluh darah, sehingga masing-masing komponen aktifnya memiliki bioavailabilitas 100%. Bila cairan ini tertelan ke sistem gastrointestinal, sebagian besar cairan dan garamnya tidak akan diserap di lambung dan usus kecil melainkan di usus besar.[7-9]

Distribusi

Sodium yang terdistribusi tidak berikatan dengan protein plasma. Volume distribusinya adalah sekitar 0,64 L/kg. Cairan ini umum digunakan pada kasus syok hipovolemik, dehidrasi, dan alkalosis metabolik yang disertai kehilangan cairan.[7,9]

Metabolisme

Cairan salin normal tidak mengalami metabolisme khusus.[7,9]

Eliminasi

Eliminasi utama sodium terjadi melalui urine, sedangkan sisanya terjadi melalui keringat dan feses. Sodium yang mengalami filtrasi di glomerulus ginjal akan diserap kembali (sekitar 60–70%) di tubulus proksimal bersama air dan bikarbonat. Sekitar 25–30% direabsorbsi di loop Henle bersama air dan klorida.

Ambang batas renal untuk ekskresi sodium adalah sekitar 110–130 mEq/L. Hanya <1% sodium yang difiltrasi akan diekskresikan di urine. Pada prinsipnya, tubuh akan selalu menjaga keseimbangan sodium klorida. Jika absorbsi melebihi jumlah yang diperlukan, ginjal akan berusaha mengeluarkannya.[7-9]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Immanuel Natanael Tarigan

Referensi

2. Epstein EM, Waseem M. Crystalloid Fluids. StatPearls Publishing. 2021.
4. Chang R, Holcomb JB. Choice of Fluid Therapy in the Initial Management of Sepsis, Severe Sepsis, and Septic Shock. Shock. 2016 Jul;46(1):17-26.
7. Pubchem. Sodium Chloride. National Library of Medicine. 2021.
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Sodium-chloride
8. MIMS. Sodium Chloride. 2021.
https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sodium%20chloride?mtype=generic
9. FDA. 0.9% Sodium Chloride Injection, USP. 2014.
https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2017/016366s214lbl.pdf

Pendahuluan Cairan Salin Normal
Formulasi Cairan Salin Normal

Artikel Terkait

  • Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Pasien dengan Penyakit Kritis
    Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Pasien dengan Penyakit Kritis
  • Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
    Kristaloid vs Koloid untuk Resusitasi Cairan
  • Penggunaan Fluid Challenge pada Syok
    Penggunaan Fluid Challenge pada Syok
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak
    Cairan Ringer Laktat vs Salin Normal untuk Diare dengan Dehidrasi pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
22 Maret 2023
Bagaimana cara memilih jenis cairan infus pada anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Mau bertanya kapan kita menggunakan cairan infus pada anak seperti Kaen, D5 1/4 NS, D5 1/2 NS, RL dan nacl ? Terimakasih
dr.Lulu Anandita Putri
22 Maret 2023
Bagaimana cara memilih pemberian RL dan NaCl 0,9% untuk cairan infus pasien
Oleh: dr.Lulu Anandita Putri
5 Balasan
Kepada teman sejawat semua, mau bertanya kapan kita dapat menggunakan cairan infus RL dan Nacl 0.9% dikarenakan kedua cairan tersebut sama sama isotonis?...
Anonymous
10 Maret 2023
Terapi dehidrasi berat disertai bronkopneumonia pada anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya izin bertanya. Jika seandainya ada anak-anak yang mengalami GEA dehidrasi berat disertai juga dengan penyakit lainnya seperti bronkopneumonia. Bagaimana...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.