Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-08-22T14:27:25+07:00 2022-08-22T14:27:25+07:00
Dopamin
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan Pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Dopamin

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Dopamin adalah obat kardiovaskular yang digunakan sebagai tata laksana ketidakseimbangan hemodinamik seperti gejala hipotensi dan output kardiak rendah terutama pada syok kardiogenik dan syok sepsis karena sifat simpatomimetik obat ini dan perannya sebagai vasopresor. Selain digunakan dalam tata laksana syok, dopamin juga digunakan untuk tata laksana gagal jantung akut dan bradikardia simtomatik.

Dopamin merupakan katekolamin endogen dan prekursor dari norepinephrine. Obat ini masih menjadi obat lini pertama pada pasien dengan hipotensi karena kemampuannya dalam vasokonstriksi, terutama pada pasien dengan risiko tinggi terjadinya iskemik pada organ akhir.

Efek terapi dopamin adalah sebagai agonis dari beta 1 adrenoseptor yang dapat memicu respons simpatis sehingga memberi efek inotropik positif dan kronotropik positif pada miokardium.

Pada dosis yang tinggi dopamin juga bekerja pada reseptor alfa 1 adrenergik untuk memicu vasokonstriksi. Peningkatan resistensi vaskuler perifer oleh dopamin ini mampu meningkatkan tekanan darah. Aktivitas pada reseptor dopaminergik dapat memberi efek vasodilator pada ginjal sehingga mampu meningkatkan laju filtrasi glomerulus, natriuresis, dan diuresis.[1-5]

Secara kimiawi, dopamin memiliki nama 4-(2-aminoethyl) pyrocatechol, dengan rumus kimia C8H11NO2. Sinonim: dopamine.

Tabel 1 Deskripsi Singkat Dopamin

Perihal Deskripsi
Kelas Obat kardiovaskuler[1,6,7]
Subkelas Obat syok kardiogenik dan sepsis[5]
Akses Resep[2]
Wanita hamil Kategori FDA: C; Kategori TGA: B3[1,2,8]
Wanita menyusui Tidak ada data yang jelas apakah dopamin diekskresikan pada ASI atau tidak[2]
Anak-anak dan infant

Sebuah tinjauan sistematis menyatakan dopamin merupakan inotropik yang cukup sering digunakan dan efektif dalam tata laksana hipotensi pada infant dengan efek samping minimal[9]
FDA

Approved[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. MIMS. 2019. Dopamine. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/dopamine/?type=brief&mtype=generic
2. Hospira. 2014. Dopamine Hydrochloride and Dextrose 5% injection solution. FDA. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/018132s067,018826s045lbl.pdf
3. Dopamine (Rx). Medscape. 2021. https://reference.medscape.com/drug/intropin-dopamine-342435#10
4. American Heart Association. 2018. Pharmacology II: Agents to Optimize Cardiac Output and Blood Pressure. Circulation. 2018;102:I-129–135. https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/circ.102.suppl_1.I-129
5. Marinosci GZ, Robertis ED, Benedicts GD, Piazza O. 2012. Dopamine Use in Intensive Care: Are We Ready to Turn it Down? Transl Med UniSa. 2012 Sep-Dec; 4: 90–94. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3728808/
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Formularium Nasional.
7. WHO. 2013. WHO Model List of Essential Medicine. https://www.who.int/groups/expert-committee-on-selection-and-use-of-essential-medicines/essential-medicines-lists.
8. Prescribing medicines in pregnancy database. Therapeutic Goods Administration. Australian Government Department of Health;2022. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database#classification
9. Bhayat SI, Gowda HMS, Eisenhut M. 2016. Should dopamine be the first line inotrope in the treatment of neonatal hypotension? Review of the evidence. World J Clin Pediatr. 2016 May 8; 5(2): 212–222. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4857235/

Farmakologi Dopamin
Diskusi Terbaru
dr. Gabriela Widjaja
34 menit yang lalu
Keamanan dan Efikasi Obat Kedaluwarsa - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter! Pasien sering khawatir tentang keamanan dan efikasi obat yang mendekati atau telah melewati tanggal kedaluwarsa. Padahal, di lain pihak,...
Anonymous
Kemarin, 19:47
Kapan boleh minum air setelah operasi tumor karotis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter .. ijin bertanya,Utk pasien pasca operasi tumor karotis berapa jam pasca operasi baru d perbolehkan minum air ? Apakah harus menunggu pasien...
Anonymous
Kemarin, 15:01
Cara untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dok. Ijin bertanya untuk mengetahui keberhasilan terapi bell's palsy bagaimana ya dok? Kapan diputuskan perlu dilakukan fisioterapi?Terima kasih.

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.