Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2022-11-21T09:14:21+07:00 2022-11-21T09:14:21+07:00
Vaksin Mumps
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Vaksin Mumps

Oleh :
dr. Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Vaksin mumps ditujukan untuk mencegah penyakit mumps atau gondongan. Vaksin mumps merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan dan mulai digunakan secara luas sejak tahun 1960-an.[3,4]

Vaksin mumps dinilai memiliki efikasi yang tinggi dan dapat menurunkan angka infeksi gondongan. Awalnya vaksin mumps diproduksi dalam bentuk vaksin monovalen, tetapi  semenjak ada vaksin kombinasi dengan vaksin campak dan vaksin rubella (MMR atau measles, mumps, and rubella), penggunaan vaksin monovalen mulai ditinggalkan.[3,4]

Penyakit gondongan atau mumps merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus RNA paramyxovirus. Penyakit ini umumnya bersifat ringan dan dapat sembuh sendiri. Namun pada beberapa kasus, dapat menimbulkan komplikasi seperti meningitis, pankreatitis, ooforitis atau orchitis yang bisa menyebabkan infertilitas, meningoensefalitis, dan tuli. [1,2]

Vaksin mumps dapat diberikan pada anak dengan usia minimal 12 bulan. Vaksin diberikan 2 dosis secara injeksi subkutan. Efek samping pasca pemberian vaksin relatif ringan dan lokal. Vaksin tidak dapat digunakan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas berat terhadap vaksin atau komponennya, ibu hamil, dan pasien dengan imunodefisiensi.[5]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Vaksin Mumps

Perihal Deskripsi
Kelas Vaksin, serum, dan immunoglobulin
Subkelas Vaksin
Akses Resep
Wanita hamil

Kategori FDA: C

Kategori TGA: B2

Wanita menyusui Diekskresikan pada ASI
Anak-anak Dapat diberikan pada anak usia di atas 12 bulan
Infant Tidak dapat diberikan kepada bayi
FDA

Approved (dalam bentuk vaksin kombinasi)

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Center for Disease Control and Prevention (CDC) Mumps. In: Atkinson W, Wolfe S, Hamborsky J, editors. Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Diseases. 12th ed. Public Health Foundation; Washington, DC: 2011. pp. 205–214
2. World Health Organization. Weekly epidemiological record: mumps virus vaccines. 2007;82(7):51-60
3. Centers for Disease Control and Prevention. Epidemiology and prevention of vaccine preventable diseases. 10th ed. Washington DC: Public Health Foundation; 2007
4. Feinberg M. Monovalent vaccines no longer available for measles, mumps, rubella. Merck vaccine. 2009. https://www.merckvaccines.com/monovalentMessage_102109.pdf
5. National Center for Immunization and Respiratory Diseases, Centers for Disease Control and Prevention (CDC). General recommendations on immunization: Recommendations of the Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP). MMWR Recomm Rep 2011;60(2):1-64

Farmakologi Vaksin Mumps

Artikel Terkait

  • Mispersepsi mengenai Alasan untuk Menunda Pemberian Vaksin
    Mispersepsi mengenai Alasan untuk Menunda Pemberian Vaksin
  • Manajemen Nyeri Vaksinasi
    Manajemen Nyeri Vaksinasi
Diskusi Terkait
dr.karina daniel
18 Februari 2020
Hubungan struma nodosa non toksis dengan fertilitas
Oleh: dr.karina daniel
3 Balasan
Allo dokter izin bertanya..apakah ada hubungan langsung dari struma nodusa non toksis dengan kesuburan?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.