Penggunaan Knee Brace pada Osteoarthritis Lutut

Oleh :
Josephine Darmawan

Penyangga lutut (knee brace) diperkirakan dapat memperbaiki keluhan nyeri, stabilitas sendi, dan limitasi pergerakan pada osteoarthritis lutut.

Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit arthritis yang paling sering terjadi. Secara global, prevalensi OA diperkirakan sebanyak 3,6%. Osteoarthritis lutut merupakan bentuk OA tersering yang dijumpai, yaitu mencapai 85%. Pada usia di atas 70 tahun, prevalensi OA lutut diperkirakan mencapai 40%.[1–3]

knee brace

Gejala OA bermacam-macam, antara lain nyeri, kaku sendi, dan pembengkakan. Pada stadium akhir OA, nyeri dapat dirasakan terus-menerus, dan kadang terjadi episode nyeri yang sangat intens, yang mengakibatkan fungsi persendian terganggu. OA diperkirakan menjadi penyebab tersering nomor 4 dari hidup dengan disabilitas.[3,4]

Tata laksana OA dapat dilakukan menggunakan medikamentosa, rehabilitasi fisik, dan tindakan pembedahan. Selain itu, penggunaan alat bantu (assistive devices), seperti knee brace atau penyangga lutut juga dapat dilakukan. Selain sebagai modalitas terapi, knee brace juga berperan untuk mencegah terjadinya cedera persendian.[5,6]

Peran dan Jenis Penyangga Lutut pada Manajemen Osteoarthritis

Secara umum, penggunaan knee brace bertujuan untuk stabilisasi, imobilisasi, koreksi mekanik, dan rehabilitasi sendi. Knee brace diduga dapat mengurangi rasa nyeri, melindungi persendian, serta memperbaiki fungsi dan stabilitas sendi untuk aktivitas fungsional dan rekreasi. Penggunaan knee brace juga dapat dilakukan setelah operasi, untuk memberikan support pada persendian, serta mencegah cedera bertambah berat.

Berdasarkan kebutuhan dan kondisi klinis pasien, terdapat 6 tipe knee braces, antara lain profilaksis, rehabilitatif, fungsional, patellofemoral, sleeve dan unloader knee brace. Secara khusus tipe sleeve dan unloader sering digunakan oleh pasien OA.[5,7]

Penyangga Profilaksis

Tujuan penggunaan penyangga profilaksis adalah untuk mencegah atau meringankan cedera pada lutut. Indikasi pemakaiannya adalah trauma valgus, cedera pada medial collateral ligament (MCL), atau pada pasien yang berisiko mengalami cedera MCL.[5,7]

Penyangga Rehabilitatif

Penyangga rehabilitatif berguna untuk membatasi pergerakan pada sendi yang mengalami cedera atau setelah operasi. Penyangga rehabilitatif menyebabkan imobilisasi sendi, atau gerakan fleksi dan ekstensi yang terkontrol. Hal ini berguna untuk mencegah rotasi varus-valgus dan range of motion yang berlebihan.[7]

Penyangga Fungsional

Penggunaan penyangga fungsional dapat memberikan stabilitas pada sendi lutut yang cedera, terutama pada bagian anterior cruciate ligament (ACL). Selain itu, penyangga fungsional juga dapat digunakan pada MCL atau posterior cruciate ligament (PCL) yang tidak stabil akibat cedera, serta mempercepat proses penyembuhan.[5,7]

Penyangga Patellofemoral

Nyeri patellofemoral dapat terjadi akibat penggunaan sendi berlebihan/overuse, mikrotrauma, ataupun trauma pada sendi secara langsung. Penyangga patellofemoral memperbaiki alignment patela dan mengurangi nyeri dengan cara mencegah pergeseran sendi ke sisi lateral.[7]

Penyangga Unloader

Penyangga unloader diketahui dapat mengurangi nyeri lutut pada pasien OA lutut yang tidak menjalani operasi, baik karena pilihan pasien maupun karena adanya komorbiditas. Penyangga unloader memiliki desain yang dapat memperbaiki alignment persendian, sehingga meringankan beban pada kompartemen sendiri. Adanya beban pada kompartemen sendi menyebabkan rasa nyeri dan gangguan pergerakan.

Penyangga unloader medial bekerja meringankan valgus yang terjadi pada OA kompartemen medial, sehingga disebut juga valgus unloader brace. Penyangga unloader lateral bekerja meringankan varus yang terjadi pada OA kompartemen lateral, atau dikenal juga dengan nama varus unloader brace.[5,7]

Penyangga Sleeve

Penyangga tipe sleeve atau dikenal juga dengan soft knee braces merupakan penyangga elastis, tanpa perekat yang dapat digunakan untuk mengurangi keterbatasan aktivitas pada pasien OA. Meskipun sleeve tidak memberikan support secara struktural, tetapi sleeve dapat memberikan kompresi sehingga mencegah terjadinya efusi persendian.

Sleeve bekerja pada mekanoreseptor di kulit, sehingga memperbaiki propriosepsi persendian lutut, juga mengurangi rasa nyeri dan instabilitas pada sendi. Propriosepsi dan rasa nyeri dilaporkan berhubungan secara langsung dengan keterbatasan aktivitas fisik pada pasien OA lutut. Stimulasi taktil yang terjadi akibat sleeve dapat menghambat hantaran sinyal nyeri pada persarafan. Selain itu penggunaan sleeve juga memberikan input sensoris tambahan sehingga sendi lutut terasa lebih stabil.[6,7]

Bukti Klinis Efektifitas Knee Brace pada Osteoarthritis

Tinjauan sistematis dari Cochrane pada tahun 2015 menunjukkan bahwa efektivitas knee brace dalam mengurangi nyeri, kaku sendi, ataupun memperbaiki fungsi gerak serta kualitas hidup pasien osteoarthritis sangat minimal. Pemakaian knee brace tidak memiliki efek dalam mengurangi nyeri berdasarkan visual analogue score (VAS).[8]

Perbaikan fungsi lutut dan kualitas hidup pada pemakaian knee brace juga sangat minim, dibandingkan tanpa knee brace, yaitu sebesar 1% dan 4%. Namun, penggunaan knee brace ini tidak menyebabkan efek samping yang signifikan.[8]

Studi literatur sistematik oleh Mine, et al. pada tahun 2017 juga menunjukkan hasil serupa. Penggunaan knee brace dalam mengurangi nyeri dan memperbaiki fungsi lutut dapat bermanfaat, tetapi bukti klinisnya masih sangat minimal.[9]

Studi oleh Cudejko, et al. pada tahun 2019 mendapatkan hasil yang berbeda. Studi ini menilai manfaat penggunaan sleeve pada pasien OA lutut. Hasil studi mendapatkan penggunaan sleeve menghasilkan penurunan skala numerik rasa nyeri dan instabilitas sendi pada pasien OA lutut.[6]

Uji klinis ERGONOMIE pada tahun 2021 dilakukan untuk menilai efektivitas, keamanan, dan keuntungan dari segi biaya atas penggunaan penyangga unloader dibandingkan dengan perawatan standar. Hasil uji klinis menemukan bahwa penggunaan knee brace berhubungan dengan perbaikan yang lebih besar terhadap rasa nyeri, fungsi sendi, aktivitas fisik, dan kualitas hidup pasien.[10]

Penggunaan analgesik pada bulan ke-12 juga dilaporkan lebih rendah, dibandingkan kelompok perawatan standar. Selain itu, kelompok yang menggunakan penyangga unloader didapatkan memiliki peluang sebesar 85% untuk lebih menghemat biaya (cost-effective). Berdasarkan hasil-hasil tersebut, penyangga unloader terbukti memiliki manfaat klinis dan ekonomis bagi pasien OA lutut.[10]

Rekomendasi Penggunaan Knee Brace pada Osteoarthritis

Pada tahun 2014, National Institute for Clinical Excellence (NICE) menyatakan tata laksana osteoarthritis harus dilakukan secara holistik. Tata laksana paling sederhana meliputi edukasi pasien, serta pendekatan non-farmakologis, seperti olahraga, penurunan berat badan, dan alat bantu, seperti knee braces, sol sepatu, dan tongkat berjalan.[11]

Pada tahun 2019, American College of Rheumatology/Arthritis Foundation menyatakan sangat merekomendasikan (strongly recommended) penggunaan penyangga tibiofemoral bagi pasien OA lutut, yang memiliki gangguan pada ambulasi, stabilitas sendi, atau menderita nyeri. Namun, penyangga lebih disarankan bagi pasien yang dapat mentoleransi rasa tidak nyaman yang berhubungan dengan penggunaan penyangga.[12]

Penyangga patellofemoral juga direkomendasikan bagi pasien OA lutut, tetapi dengan disesuaikan dengan kondisi pasien (conditionally recommended). Hal ini disebabkan masih adanya inkonsistensi hasil dari berbagai uji klinis, serta pasien umumnya kesulitan menyesuaikan diri terhadap rasa tidak nyaman akibat penyangga jenis ini.[12]

American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS) tahun 2021 menyatakan terdapat bukti klinis berkekuatan sedang bahwa penggunaan penyangga dapat memperbaiki fungsi, rasa nyeri, dan kualitas hidup pasien OA. Penyangga juga dapat memberikan perasaan subjektif atas rasa normal pada persendian tibiofemoral, sehingga mengurangi tegang berlebihan pada persendian.[13]

Penggunaan penyangga juga dihubungkan dengan peningkatan rasa percaya diri, sebab pasien merasa lututnya lebih terlindung saat beraktivitas. Nyaris tidak ada efek samping membahayakan terkait pemakaian penyangga, kecuali iritasi kulit yang minimal atau rasa kurang nyaman akibat penyangga.[13]

Kesimpulan

Penggunaan knee brace untuk osteoarthritis lutut dapat dipertimbangkan, jika sesuai dengan kondisi klinis dan pasien memiliki kepatuhan terapi yang baik. Namun, efektifitas pemakaian knee brace pada osteoarthritis lutut masih menunjukkan hasil yang inkonklusif.

Perbaikan nyeri, fungsi gerak, dan kualitas hidup pasien yang didapatkan dari knee brace tergolong minimal, dan beberapa penelitian yang ada menyatakan tidak signifikan secara statistik. Walaupun begitu, tidak dilaporkan adanya risiko efek samping yang serius.

Perbedaan hasil antar penelitian dapat terjadi karena derajat keparahan osteoarthritis yang berbeda, jenis penyangga yang digunakan, durasi pemakaian, dan kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi. Pemakaian knee brace juga tidak dapat digunakan sebagai modalitas terapi utama.

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi