Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diabetes Mellitus Tipe 2 karyanti 2022-07-12T10:22:48+07:00 2022-07-12T10:22:48+07:00
Diabetes Mellitus Tipe 2
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Diabetes Mellitus Tipe 2

Oleh :
dr. Devina Sagitania
Share To Social Media:

Diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) merupakan penyakit metabolik yang kronik progresif, berupa hiperglikemia akibat resistensi insulin, sekresi insulin yang tidak adekuat, serta ekskresi glukagon yang tidak normal. Penyakit ini berhubungan erat dengan faktor risiko usia, obesitas, sedentary lifestyle, dan keturunan.[1,2]

Estimasi prevalensi global untuk DM tipe 2 adalah 9,3% pada orang dewasa dan terus mengalami peningkatan pada anak, pasien obesitas dan lansia. Prevalensi DM tipe 2 pada seluruh pasien diabetes mencapai 90%. Sedangkan komplikasi yang terjadi akibat DM tipe 2 merupakan penyebab kematian utama akibat penyakit ini.[3,6,14]

Diabetes Mellitus Tipe 2-min

Diagnosis DM tipe 2 ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit, keluhan, gejala, tanda klinis, kadar gula darah puasa, kadar gula darah 2 jam post-prandial, hemoglobin A1c (HbA1c), tes antibodi, serta C-peptide untuk membedakan dengan diabetes mellitus tipe 1. Standar baku diagnosis DM tipe 2 di Indonesia adalah pemeriksaan kadar glukosa darah dan HbA1c.[1,2,20]

Tujuan penatalaksanaan diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) adalah mengontrol kadar gula darah untuk mencegah terjadinya komplikasi, serta berupaya agar penderita dapat beraktifitas dan kerja seperti orang normal pada umumnya. Penatalaksanaan DM tipe 2 meliputi pemberian obat hipoglikemik oral (OHO), seperti metformin, atau kombinasi terapi dengan insulin eksogen, diet ketat, olahraga teratur, memperbaiki gaya hidup, self-monitoring gula darah harian, dan follow-up teratur.[1,2,3]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. DrRiawati MMedPH

Referensi

1. Garcia, et al. Pathophysiology of Type 2 Diabetes Mellitus. Int. J. Mol. Sci. 2020.
2. Maxine A. Papadakis, MD, Stephen J. McPhee, MD, Michael W. Rabow, MD. CURRENT Medical Diagnosis & Treatment. 2022. LANGE medical book
3. Goyal R, Jialal I. Diabetes Mellitus Type 2. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2022.
6. Zheng, et al. Global aetiology and epidemiology of type 2 diabetes mellitus and its complications. 2017. Macmillan Publishers. doi:10.1038/nrendo.2017.151
14. World Health Organization. Diagnosis and management of type 2 diabetes (HEARTS-D). Geneva: 2020 (WHO/UCN/NCD/20.1).
20. PERKENI. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 2021.

Patofisiologi Diabetes Mellitus ...

Artikel Terkait

  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Kontroversi Prediabetes
    Kontroversi Prediabetes
  • GLP-1 Receptor Agonist: Apakah Hanya Bermanfaat Untuk Terapi Hiperglikemi?
    GLP-1 Receptor Agonist: Apakah Hanya Bermanfaat Untuk Terapi Hiperglikemi?
  • Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
    Indeks Glikemik dan Beban Glikemik
  • Terapi Pilihan pada Nyeri Neuropati Diabetik
    Terapi Pilihan pada Nyeri Neuropati Diabetik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
4 hari yang lalu
Penurunan penglihatan pada pasien diabetes mellitus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, seorang pasien usia 41 tahun, datang dengan keluhan penglihatan menurun, hanya melihat cahaya putih pada mata kanan saja, mata kiri...
dr.Tya
26 hari yang lalu
Susu untuk lansia penderita diabetes tipe 2
Oleh: dr.Tya
2 Balasan
Alo dokter, saya ingin bertanya, apakah Susu Entrasold Gold aman dikonsumsi oleh lansia dengan DM Tipe 2 ?
dr. Gabriela Widjaja
17 Februari 2023
Perkembangan Terkini pada Penyakit Ginjal Diabetik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Penyakit ginjal diabetik merupakan komplikasi diabetes mellitus yang perlu dikontrol dengan baik, menimbang risiko mortalitas dan morbiditasnya....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.