Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Uroflowmetry general_alomedika 2023-01-23T10:39:35+07:00 2023-01-23T10:39:35+07:00
Uroflowmetry
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Uroflowmetry

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Uroflowmetry merupakan salah satu pemeriksaan urodinamik non-invasif sederhana  yang berguna untuk menilai fungsi saluran kemih bagian bawah. Pemeriksaan ini biasa dilakukan untuk mendiagnosis benign prostate hyperplasia, neurogenic bladder hingga enuresis pada anak.

Pemeriksaan ini dilakukan menggunakan alat uroflowmeter yang dapat menilai kecepatan aliran maksimum atau maximum flow rate (Qmax), total volume berkemih, dan pola aliran urin atau flow pattern. Kecepatan aliran urin adalah volume yang mengalir keluar per unit waktu yang diukur dalam satuan mililiter per detik (ml/s).[1-3]

shutterstock_1453530440-min

Pemeriksaan uroflowmetry dilakukan untuk membantu diagnosis keluhan saluran kemih bagian bawah, menentukan pilihan terapi dan memperkirakan luaran klinis. Hasil pemeriksaan ini dapat digunakan untuk evaluasi bladder obstruction outlet dan fungsi detrusor yang mempengaruhi aliran urin.

Untuk menegakkan diagnosis, biasanya uroflowmetry dilanjutkan dengan pemeriksaan urodinamik lainnya seperti pemeriksaan volume urin pasca berkemih atau post void residual (PVR) melalui kateter atau ultrasonografi (USG). Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien dengan kesadaran penuh dan membutuhkan kooperasi yang baik antara pasien dengan klinisi.[1-2,4-5]

Pada pemeriksaan ini, pasien diminta untuk berkemih seperti biasa dengan kondisi kandung kemih cukup terisi penuh. Kemudian urin akan ditampung dalam corong dan alat flowmeter akan merekam informasi yang dibutuhkan.

Tidak ada potensi risiko, efek samping ataupun rasa tidak nyaman yang akan muncul pada pasien,  karena pemeriksaan ini hanya melibatkan proses pengosongan kandung kemih yang normal. Pemeriksaan dapat diulang tergantung kondisi masing-masing pasien.[2-3,6-7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Gammie A, Drake MJ. The fundamentals of uroflowmetry practice, based on International Continence Society good urodynamic practices recommendations. Neurourol Urodyn. 2018 Aug;37(S6):S44-S49.
2. National Clinical Guideline Centre (UK). The Management of Lower Urinary Tract Symptoms in Men. London: Royal College of Physicians (UK); 2010.
3. Gratzke C, Bachmann A, Descazeaud A, Drake MJ, Madersbacher S, Mamoulakis C, Oelke M, Tikkinen KAO, Gravas S. EAU Guidelines on the Assessment of Non-neurogenic Male Lower Urinary Tract Symptoms including Benign Prostatic Obstruction. Eur Urol. 2015 Jun;67(6):1099-1109.
4. Chun K, Kim SJ, Cho ST. Noninvasive Medical Tools for Evaluating Voiding Pattern in Real Life. Int Neurourol J. 2017 Apr;21(Suppl 1):S10-16.
5. Jarvis TR, Chan L, Tse V. Practical uroflowmetry. BJU Int. 2012 Dec;110 Suppl 4:28-9.
6. Columbia University. Uroflowmetry. 2023. http://www.columbiaurology.org/staywell/document.php?id=38551
7. Tuck G, Rogers P. Patient information: Uroflowmetry and bladder scan. 2020. https://www.esht.nhs.uk/wp-content/uploads/2017/06/0459.pdf

Indikasi Uroflowmetry
Diskusi Terbaru
dr. Khalisah Atma Aulia
Kemarin, 21:13
Jumlah pemberian obat Acyclovir
Oleh: dr. Khalisah Atma Aulia
1 Balasan
Alo dokter, saya izin bertanya terkait pemberian jumlah obat.Jika ingin meresepkan Acyclovir 5x800 mg (tablet 400) selama 7 hari. Berarti harus meresepkan 70...
dr. Gabriela Widjaja
Kemarin, 13:16
Keamanan dan Efikasi Obat Kedaluwarsa - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Pasien sering khawatir tentang keamanan dan efikasi obat yang mendekati atau telah melewati tanggal kedaluwarsa. Padahal, di lain pihak,...
Anonymous
1 hari yang lalu
Kapan boleh minum air setelah operasi tumor karotis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter .. ijin bertanya,Utk pasien pasca operasi tumor karotis berapa jam pasca operasi baru d perbolehkan minum air ? Apakah harus menunggu pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.