Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Dekompresi Jarum general_alomedika 2022-08-04T13:39:44+07:00 2022-08-04T13:39:44+07:00
Dekompresi Jarum
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Dekompresi Jarum

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Dekompresi jarum, atau dikenal dengan nama lain torakostomi jarum, merupakan suatu prosedur gawat darurat yang dilakukan dalam kondisi seperti tension pneumothorax. Biasanya tindakan dekompresi jarum dilakukan sebelum pemasangan chest tube atau kateter interkostal yang merupakan terapi definitif pada kasus tension pneumothorax. Dekompresi jarum dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama yang sifatnya sementara, namun menyelamatkan nyawa. [1,2]

Pada pneumothorax terjadi suatu gangguan dari fungsi kardiorespirasi, yang diawali dengan peningkatan tekanan intrapelura pada rongga dada, yang kemudian menyebabkan penekanan pada struktur di sekitarnya seperti vena kava superior, inferior dan atrium kanan. Akibatnya, pasien akan mengalami sesak napas hingga hipoksia, serta akan mengalami gangguan curah jantung (cardiac output). Jika tidak ditangani segera, kondisi ini dapat menyebabkan kematian. Dekompresi jarum bertujuan untuk mendekompresi cukup tekanan dalam ruang intrapleural, sehingga mengembalikan arus balik vena ke atrium kanan sebagai tindakan sementara hingga chest tube dapat dimasukkan. [3]

needle thoracostomycomp Sumber: Openi, 2014

Meskipun tindakan ini bisa menyelamatkan nyawa, namun jika dilakukan dengan tidak tepat dan benar maka juga bisa menimbulkan komplikasi. Komplikasi-komplikasi yang bisa terjadi akibat tindakan dekompresi jarum adalah perdarahan akibat cedera pada pembuluh darah di sekitar lokasi insersi, hemothorax, cedera pada saraf atau neuralgia pada lokasi tusukkan, cardiac tamponade, pneumonia, hingga empiema. [1,4-5]

Referensi

1. Wernick B, Hon HH, Mubang RN, et al. Complications of needle thoracostomy: A comprehensive clinical review. Int J Crit Illn Inj Sci. 2015; 5(3): 160–169.
2. Kim J, Jeong J, Cho SJ, et al. Needle decompression for trauma patients: chest wall thickness and size of the needle. J Korean Soc Traumatol. 2010; 23(2): 63-67.
3. Aho JM, Thiels CA, El Khatib MM, et al. Needle thoracostomy: Clinical effectiveness is improved using a longer angiocatheter. J Trauma Acute Care Surg. 2016; 80(2): 272–277.
4. Leigh-Smith S, Harris T. Tension pneumothorax: time for a re-think.? Emerg Med J. 2005; 22: 8–16.
5. Butler KL, Best IM, Weaver WL, Bumpers HL. Pulmonary artery injury and cardiac tamponade after needle decompression of a suspected tension pneumothorax. J Trauma. 2003; 54: 610–1.

Indikasi Dekompresi Jarum

Artikel Terkait

  • Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
    Penggunaan Chest Tube Drainage VS Aspirasi Jarum Pada Kasus Primary Spontaneous Pneumothorax
Diskusi Terbaru
dr. Khalisah Atma Aulia
Kemarin, 21:13
Jumlah pemberian obat Acyclovir
Oleh: dr. Khalisah Atma Aulia
1 Balasan
Alo dokter, saya izin bertanya terkait pemberian jumlah obat.Jika ingin meresepkan Acyclovir 5x800 mg (tablet 400) selama 7 hari. Berarti harus meresepkan 70...
dr. Gabriela Widjaja
Kemarin, 13:16
Keamanan dan Efikasi Obat Kedaluwarsa - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela Widjaja
1 Balasan
ALO Dokter!Pasien sering khawatir tentang keamanan dan efikasi obat yang mendekati atau telah melewati tanggal kedaluwarsa. Padahal, di lain pihak,...
Anonymous
1 hari yang lalu
Kapan boleh minum air setelah operasi tumor karotis?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter .. ijin bertanya,Utk pasien pasca operasi tumor karotis berapa jam pasca operasi baru d perbolehkan minum air ? Apakah harus menunggu pasien...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.