Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penjahitan Luka Episiotomi general_alomedika 2020-11-02T15:53:35+07:00 2020-11-02T15:53:35+07:00
Penjahitan Luka Episiotomi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Penjahitan Luka Episiotomi

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Penjahitan luka episiotomi atau episiotomy repair merupakan penjahitan kembali potongan surgikal pada vagina dan perineum pasca persalinan. Ketika seorang ibu bersalin, perineum terkadang mengalami robekan atau dibutuhkan episiotomi untuk memperbesar ukuran mulut vagina supaya mampu memfasilitasi persalinan. Episiotomi dan robekan yang melibatkan lapisan otot (derajat dua) memerlukan penjahitan. Teknik penjahitan episiotomi yang baik akan mempengaruhi derajat nyeri, kualitas hidup jangka panjang, dan penyembuhan luka pasca persalinan.[1]

Penjahitan luka episiotomi memiliki 2 fungsi penting, yaitu hemostasis, menyatukan kembali, dan mengembalikan fungsi mukosa vagina, jaringan ikat, dan otot.[2] Secara tradisional, bagian vagina dijahit menggunakan teknik kontinu (continuous locking stitch), sedangkan kulit dan otot perineum dijahit menggunakan teknik terputus. Sebuah tinjauan sistematik menemukan bahwa teknik penjahitan subkutan berhubungan dengan pengurangan nyeri dan kebutuhan analgesik pasca persalinan. Studi ini juga menemukan bahwa penggunaan teknik kontinu pada semua lapisan jahitan, berhubungan dengan lebih banyak lagi pengurangan nyeri.[1]

shutterstock_1190698291

Derajat luka episiotomi dapat dibagi menjadi:

  • Derajat 1: Robekan kecil pada kulit dan epitel vagina yang tidak melibatkan jaringan di bawahnya
  • Derajat 2: Robekan mengenai fascia dan otot perineum, tetapi tidak mengenai otot sfingter anal
  • Derajat 3: Robekan mengenai fascia dan otot perineum, serta sudah mengenai otot sfingter anal
  • Derajat 4: Robekan mengenai fascia dan otot perineum, serta sfingter anal dan mukosa anorektal

Komplikasi dari tindakan penjahitan luka episiotomi adalah rasa nyeri, dispareunia, dehisensi luka, infeksi, dan inkontinensia alvi.[3,4]

Referensi

1. Kettle C, Dowswell T, Ismail KMK. Continuous and interrupted suturing techniques for repair of episiotomy or second‐degree tears. Cochrane Database of Systematic Reviews 2012, Issue 11. Art. No.: CD000947. DOI: 10.1002/14651858.CD000947.pub3.
2. Lappen J. Episiotomy and Repair Technique: Approach Considerations, Midline Episiotomy, Mediolateral Episiotomy. Medscape. 2016. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/2047173-technique#c2
3. Radwan ME-H. Evaluation of Two Different Suturing Materials Used in Episiotomy Repair During Vaginal Delivery. AAMJ. 2015;13(4):7.
4. Leeman L, Spearman M, Rogers R. Repair of Obstetric Perineal Lacerations. Am Fam Physician. 2003 Oct 15;68(8):1585–90.

Indikasi Penjahitan Luka Episiotomi

Artikel Terkait

  • Episiotomi Rutin VS Episiotomi Selektif pada Persalinan Pervaginam
    Episiotomi Rutin VS Episiotomi Selektif pada Persalinan Pervaginam
Diskusi Terkait
Anonymous
20 Mei 2021
Episiotomi apakah harus selalu dilakukan - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Thomas Malonda, Sp.OGSaya ingin bertanya, Dok. Pada proses persalinan spontan pervaginam, apakah episiotomi harus selalu dilakukan? Karena ada...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.