Waktu yang Tepat untuk Tindakan Operatif setelah Diagnosis Kanker Payudara – Telaah Jurnal Alomedika

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan

Reexamining Time From Breast Cancer Diagnosis to Primary Breast Surgery

Wiener AA, Hanlon BM, et al. JAMA surgery. 2023 Mar 1. PMID: 36857045

layak

Abstrak

Latar Belakang: Rentang waktu yang lebih panjang antara diagnosis dan tindakan operatif primer pada kanker payudara telah dikaitkan dengan luaran survival yang lebih buruk. Namun, titik rentang waktu pasti, di mana tindakan operatif tidak memberikan manfaat, masih belum diketahui. Dengan mengetahui waktu yang tepat untuk melaksanakan tindakan operatif akan memberikan manfaat pada pasien, klinisi, dan sistem kesehatan.

Tujuan: Menilai hubungan rentang waktu antara diagnosis dan tindakan operatif kanker payudara dengan survival keseluruhan, serta mendeskripsikan berbagai faktor yang berhubungan dengan penundaan tindakan operatif. Hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan antara rentang waktu antara diagnosis dan tindakan operatif kanker payudara dengan survival secara keseluruhan.

Desain: Penelitian ini merupakan case series menggunakan data National Cancer Database (NCDB) pasien perempuan dengan diagnosis kanker payudara, dari tahun 2012‒2014 dengan pemantauan selama 5 tahun sampai 2019. Data NCDB diambil dari >1.500 rumah sakit terakreditasi, dan mencakup 70% kasus kanker di Amerika Serikat.

Subjek penelitian adalah perempuan usia >18 tahun dengan kanker payudara duktal atau lobular stadium I sampai III, yang menerima tindakan operatif sebagai terapi pertama. Pasien dengan riwayat kanker payudara, data tidak lengkap, mendapat terapi neoadjuvant atau eksperimental, atau terdiagnosis kanker payudara saat tindakan operatif primer dieksklusi dari penelitian.

Evaluasi terhadap faktor terkait survival keseluruhan dilakukan dengan regresi multivariat Cox. Usia dan karakteristik tumor termasuk sebagai kovariat. Regresi multinomial dilakukan sebagai identifikasi faktor terkait rentang waktu tindakan operatif yang lebih panjang, dengan menggunakan data subjek yang menerima tindakan operatif dalam <30 hari sebagai referensi. Data dianalisis selama 15 Maret sampai 7 Juli 2022.

Hasil: Penelitian ini melibatkan 373.334 pasien dengan median usia 61 tahun. Berdasarkan analisis multivariat regresi Cox, rentang waktu untuk tindakan operatif pada >9 minggu (57‒63 hari) setelah diagnosis dikaitkan dengan survival keseluruhan yang lebih buruk (HR 1,15; 95% CI: 1,08‒1,23; p <0,001) bila dibandingkan dengan rentang waktu 0‒4 minggu (1‒28 hari).

Melalui regresi multinomial, berbagai faktor yang terkait dengan rentang waktu untuk tindakan operatif yang lebih panjang meliputi usia lebih muda atau <45 tahun, tidak memiliki asuransi atau status Medicaid, dan pendapatan rumah tangga rendah kurang dari $38.000 per tahun (rata-rata pendapatan di Amerika Serikat mencapai >$70.000 per tahun).[1,2]

Kesimpulan: Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa  <8 minggu merupakan rentang waktu yang ideal untuk melakukan tindakan operatif primer kanker payudara. Waktu >8 minggu dikaitkan dengan faktor sosial kesehatan.

TindakanOperatifKankerPayudara

Ulasan Alomedika

Penelitian ini membandingkan rentang waktu antara diagnosis dan tindakan operatif primer kanker payudara. Dengan membandingkan rentang waktu yang berbeda tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan rentang waktu dengan luaran survival keseluruhan pasien. Rentang waktu tindakan operatif primer dari awal diagnosis kanker payudara diketahui memiliki peran dalam prognosis, di mana rentang waktu yang lebih panjang menyebabkan survival yang lebih buruk.

Namun, diperlukan pengetahuan mengenai titik waktu pasti, dalam hitungan minggu, mengenai kapan tindakan operatif tidak memberikan manfaat. Pengetahuan mengenai titik waktu ini menjadi penting sebagai bagian dari perencanaan manajemen pasien, termasuk waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan penunjang hingga konsultasi dengan spesialisasi terkait.

Ulasan Metode Penelitian

Metode penelitian ini cukup baik, mengingat basis data yang digunakan mencakup jumlah pasien yang besar. Penelitian ini mengambil data dari basis data kanker terbesar di Amerika Serikat, yaitu National Cancer Database (NCDB). Basis data ini mencakup data rekam medis terkait kanker dari 1.500 fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga memuat sekitar 70% data kasus kanker di Amerika Serikat.

Kriteria inklusi penelitian adalah pasien perempuan dewasa dengan usia >18 tahun yang terdiagnosis kanker payudara stadium I sampai III, selama tahun 2014‒2014. Kriteria eksklusi penelitian ini meliputi riwayat kanker payudara sebelumnya, histologi nonduktal atau lobular, tanpa status reseptor hormon atau ERBB2, tidak menerima terapi operatif, menerima terapi neoadjuvant, dan status penatalaksanaan tidak diketahui.

Analisis data penelitian dilakukan dengan regresi multivariat Cox untuk menilai hubungan rentang waktu tindakan operatif dan survival keseluruhan 5 tahun. Subjek penelitian terbagi menjadi 10 grup berdasarkan rentang waktu tindakan operatif, mulai dari <4 minggu hingga >12 minggu. Karakteristik tumor, seperti ukuran, grading, dan status reseptor, maupun demografi subjek, seperti usia, status asuransi, dan pendapatan rumah tangga, menjadi bagian dalam variabel karena dapat memengaruhi survival subjek penelitian.

Ulasan Hasil Penelitian

Setelah proses inklusi dan eksklusi, total 373.334 data pasien menjadi bagian dalam penelitian, dengan median usia 61 tahun. Survival lima tahun secara keseluruhan berada pada 90,1%, dengan median pemantauan pada 41 bulan. Median rentang waktu tindakan operatif primer berada pada 30 hari, di mana sebagian besar pasien menjalani tindakan operatif dalam 60 hari.

Ulasan Luaran Primer:

Sebagai luaran utama penelitian, dalam analisis regresi tidak ditemukan hubungan bermakna antara rentang waktu tindakan operatif dan survival keseluruhan pada berbagai grup, hingga 9 minggu atau 57‒63 hari setelah diagnosis. Grup 9 minggu memiliki angka kematian dalam lima tahun yang lebih tinggi secara signifikan bila dibandingkan dengan grup rentang waktu lebih rendah.

Ulasan Luaran Sekunder:

Luaran sekunder dari penelitian ini mencakup faktor lain yang mempengaruhi survival lima tahun. Berbagai faktor karakteristik tumor, yaitu ukuran tumor lebih besar >5 cm, grade tumor lebih tinggi, dan subtipe ERBB2-receptor, dikaitkan dengan survival yang lebih buruk. Tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistik antara rentang waktu tindakan operatif primer, survival keseluruhan, dan faktor karakteristik tumor.

Penelitian ini menemukan keterkaitan antara rentang waktu tindakan operatif primer dengan demografi subjek penelitian. Rentang waktu tindakan operatif yang lebih lama hingga >74 hari didapatkan lebih banyak pada kelompok subjek dengan usia lebih muda (<45 tahun), subjek tanpa asuransi atau dengan asuransi Medicaid (sebuah layanan asuransi bagi warga miskin di Amerika Serikat), dan subjek dengan pendapatan rumah tangga rendah <$38.000 per tahun. Penelitian ini tidak menilai hubungan demografi subjek penelitian dengan survival keseluruhan.

Ulasan Analisis Tambahan:

Penelitian ini juga melakukan analisis tambahan mengenai keterkaitan tindakan rekonstruksi payudara dengan rentang waktu tindakan operatif primer. Subjek yang menjalani tindakan rekonstruksi payudara cenderung memiliki median rentang waktu tindakan operatif primer 38 hari, bila dibandingkan dengan subjek yang tidak menjalani tindakan rekonstruksi pada 29 hari.

Tidak ditemukan perbedaan signifikan mengenai median rentang waktu tindakan operatif primer pada jenis tindakan maupun penggunaan bahan yang berbeda. Peneliti tidak melakukan analisis regresi untuk menilai hubungan tindakan rekonstruksi payudara dengan rentang waktu tindakan operatif primer dan survival keseluruhan.

Kelebihan Penelitian

Kelebihan dari penelitian ini adalah penggunaan basis data yang besar sebagai sumber data penelitian, sehingga dapat menggambarkan hubungan antara rentang waktu tindakan operatif primer dengan survival secara lebih akurat. Penelitian ini juga membagi grup rentang waktu dalam hitungan minggu, yang lebih presisi daripada pembagian grup dalam hitungan bulan.

Selain itu, penelitian ini mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi rentang waktu tindakan operatif atau survival keseluruhan. Karakteristik tumor tertentu dapat menyebabkan prognosis yang berbeda, sehingga dapat memengaruhi hasil penelitian. Tidak hanya itu, faktor sosiodemografi pasien, seperti status asuransi maupun pendapatan rumah tangga, dapat menyebabkan penundaan tindakan operatif kanker payudara. Peneliti mampu menyajikan berbagai faktor tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam rentang waktu tindakan operatif dan survival pasien.

Limitasi Penelitian

Pertama, limitasi penelitian ini berkaitan dengan penggunaan NCDB. Meskipun menyediakan jumlah data yang masif sehingga sampel penelitian ini dapat berukuran besar, NCDB hanya memiliki data kematian akibat berbagai penyebab (any-cause death), di mana data kematian ini tidak spesifik hanya terkait dengan kanker payudara.

Hal ini menyebabkan adanya kemungkinan perbedaan hasil penelitian mengenai survival bila terdapat data kematian yang spesifik terkait kanker payudara. Selain itu, basis data NCDB tidak mencatat kekambuhan yang dapat mempengaruhi keputusan dalam melakukan tindakan operatif.

Limitasi lainnya berkaitan dengan desain penelitian. Penelitian ini tidak menganalisis hubungan antara karakteristik tumor dengan rentang waktu tindakan operatif. Analisis ini perlu dilakukan karena karakteristik tumor dapat menjadi bagian dalam pengambilan keputusan oleh dokter, sehingga rentang waktu tindakan operatif pada karakteristik tumor tertentu dapat berbeda dengan karakteristik tumor lainnya.

Selain itu, meskipun menyajikan faktor tumor dan pasien, penelitian ini tidak menganalisis berbagai faktor terkait tenaga kesehatan yang dapat menyebabkan tertundanya tindakan operatif, misalnya waktu kunjungan dokter bedah.

Aplikasi Hasil Penelitian di Indonesia

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker dengan morbiditas dan mortalitas tinggi di Indonesia. Penelitian ini perlu diteliti kembali pada populasi di Indonesia, di mana terdapat beberapa kesamaan dalam variabel penelitian dengan kondisi pelayanan kanker Indonesia. Karakteristik sosiodemografi pasien, seperti status Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan pendapatan rumah tangga, dapat menjadi variabel dalam replikasi penelitian ini di Indonesia.

Aplikasi penelitian ini dapat menjadi bagian dalam menentukan manajemen kanker payudara di Indonesia. Dokter perlu mengetahui bahwa rentang waktu tindakan operatif primer sejak ditegakkan diagnosis adalah <9 minggu, untuk meningkatkan hasil luaran survival. Subjek yang mendapatkan tindakan operatif dalam waktu lebih dari 9 minggu memiliki angka kematian dalam lima tahun yang lebih tinggi secara signifikan.

Oleh karena itu, rentang waktu tidak memanjang perlu menjadi prioritas untuk memperbaiki morbiditas dan mortalitas pasien kanker payudara. Rentang waktu standar yang didasari data penelitian ini dapat menjadi informasi yang berguna bagi pasien, tenaga kesehatan, dan sistem kesehatan Indonesia.

Referensi