Kegunaan Indeks Mentzer dalam Membedakan Trait Beta Thalassemia dengan Anemia Defisiensi Besi

Oleh :
dr.Alvi Muldani

Indeks Mentzer (IM) adalah salah satu formula indeks diskriminasi yang dikembangkan untuk skrining trait thalassemia, dan membedakannya dari anemia mikrositik hipokrom lain, khususnya anemia defisiensi besi. IM telah terbukti memiliki reliabilitas yang baik untuk membedakan trait beta thalassemia.[1,2]

Trait beta thalassemia sulit dibedakan dengan anemia defisiensi besi karena keterbatasan gambaran pemeriksaan darah rutin. Selain itu, jangkauan pemeriksaan elektroforesis hemoglobin dan pemeriksaan profil besi masih kurang memadai, baik dalam segi biaya maupun fasilitas. Oleh karena itu, indeks eritrosit dapat digunakan sebagai alternatif.[1,2]

IndeksMentzer

Penyebab Anemia Hipokrom Mikrositer

Anemia dapat diartikan sebagai berkurang kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht) atau jumlah eritrosit per mm3. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai penyebab, baik masalah nutrisi (defisiensi vitamin atau mineral), non-nutrisi (infeksi, penyakit kronik), atau timbul bersamaan.[1,3]

Anemia defisiensi besi diperkirakan mencapai >50% dari seluruh kasus anemia. Anemia defisiensi besi diklasifikasikan sebagai anemia hipokrom mikrositer. Sementara itu, penyebab lain anemia hipokrom mikrositer adalah trait beta thalassemia. Anemia defisiensi besi dan trait beta thalassemia adalah penyebab terbanyak dari anemia hipokrom mikrositer yang ditemukan di negara berkembang dan negara endemis thalassemia, seperti Indonesia.[1,3]

Kedua penyebab anemia hipokrom mikrositer di atas sulit dibedakan hanya dari pemeriksaan darah rutin. Diagnosis definitif anemia defisiensi besi di antaranya dengan pemeriksaan besi serum dan feritin, sedangkan trait beta thalassemia dengan pemeriksaan Hb elektroforesis.[1,3]

Apakah Indeks Mentzer?

Pada tahun 1973, William C Mentzer mendeskripsikan jalan mudah untuk membedakan anemia mikrositer ringan yang disebabkan oleh  trait beta thalasemia atau anemia defisiensi besi. Jalan mudah ini dengan cara menghitung hasil pemeriksaan darah yang biasa digunakan, yaitu membagi mean corpuscular volume (MCV) dengan jumlah sel eritrosit (red blood count atau RBC).[4]

Indeks Mentzer 13 telah ditetapkan sebagai angka batas. Ketentuan indeks Mentzer adalah:

  • Indeks >13 mengindikasikan kecenderungan diagnosis anemia defisiensi besi
  • Indeks Mentzer <13 mengindikasikan kecenderungan diagnosis trait beta thalassemia [4]

Indeks Mentzer mudah dan murah untuk dilakukan sebagai alat skrining untuk menentukan pasien cenderung karier beta thalassemia, sehingga dapat dilakukan follow up lebih lanjut.[4]

Indeks Mentzer pada Beta Thalassemia Lebih Rendah daripada Anemia Defisiensi Besi

Beta thalassemia disebabkan oleh gangguan sintesis globin, jumlah sel darah merah normal tetapi memiliki mean corpuscular volume (MCV) yang lebih rendah dari normal. MCV yang lebih rendah menandakan sel darah merah pasien yang lebih kecil dan rentan. Oleh karena itu, pasien beta thalassemia akan memiliki indeks Mentzer lebih rendah.[1,4]

MCV dideskripsikan dalam femtoliter (fL), di mana angka normal dewasa adalah 80−95 fL. Sedangkan jumlah eritrosit dideskripsikan dalam juta sel per mmvolume darah, di mana angka normal 4,7−6,1 juta/mm³ pada pria dan 4,2−5,4 juta/mm³ pada wanita.[1,4]

Penelitian Terkait Indeks Mentzer

Terdapat beberapa penelitian yang menilai reliabilitas berbagai indeks hematologi, termasuk indeks untuk diagnosis banding anemia mikrositer dan trait beta thalassemia.

Penelitian pada Subjek Anak

Vehapoglu et al, tahun 2014, menganalisis secara retrospektif 290 anak dengan anemia mikrositik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa indeks Mentzer adalah tes paling reliabel daripada beberapa indeks lainnya. Indeks Mentzer memiliki sensitivitas paling tinggi (98,7%) serta spesifisitas (82,3%) untuk diagnosis trait beta thalassemia.[4,5]

Sementara itu, Alam et al melakukan penelitian cross-sectional yang melibatkan 100 anak usia 6‒12 tahun pada tahun 2014. Penelitian ini menggunakan indeks Mentzer untuk diagnosis anemia defisiensi besi pada anak usia sekolah, dengan hasil yang baik yaitu sensitivitas 93% dan spesifisitas 84%.[6]

Penelitian pada Subjek Ibu Hamil

Tabassum et al, pada tahun 2022, melaporkan hasil studi cross-sectional untuk melihat spesifisitas dan sensitivitas indeks Mentzer, dengan subjek 100 ibu hamil dengan Hb <11 g/dL. Diagnosis anemia defisiensi besi dan trait beta thalassemia dikonfirmasi dengan pemeriksaan serum feritin, serum besi, dan elektroforesis Hb. Studi ini menyimpulkan bahwa indeks Mentzer dapat digunakan sebagai alat skrining untuk membedakan anemia defisiensi besi dan trait beta thalassemia dengan nilai sensitivitas dan spesifisitas tinggi.[2]

Hasil studi mendapatkan subjek dengan indeks Mentzer >13 hampir mungkin memiliki anemia defisiensi besi (sensitivitas 91%) dan hampir tidak mungkin tidak memiliki anemia defisiensi besi (spesifitas 91%). Sebaliknya, subjek dengan indeks Mentzer <13 hampir mungkin memiliki trait beta thalassemia (sensitivitas 83%) dan hampir tidak mungkin tidak memiliki trait beta thalassemia (spesifisitas 83%).[2]

Penelitian lain oleh Zafar et al, pada tahun 2019, melibatkan 178 wanita hamil dengan anemia mikrositer, di mana 164 subjek (92,1%) memiliki anemia defisiensi besi, 9 subjek (5,1%) anemia defisiensi besi sekaligus trait beta thalassemia, dan 5 subjek (2,8%) trait beta thalassemia.[7]

Penggunaan indeks Mentzer mendapatkan nilai sensitivitas 7,1% dan spesifisitas 100% dalam mendiagnosis trait beta thalassemia, serta sensitivitas 99,4% dan spesifisitas 0% untuk diagnosis anemia defisiensi besi. Hal ini dapat disebabkan karena sampel trait beta thalassemia yang kurang banyak sehingga mempengaruhi nilai sensitivitas dan spesifisitas yang didapat.[7]

Penelitian pada Segala Umur

Penelitian oleh Saxena et al, pada tahun 2020, melakukan studi retrospektif dengan sampel yang lebih besar, yaitu melibatkan 1.236 rekam medis. Studi mendapatkan 741 subjek (59,9%) mengidap anemia defisiensi besi dan 495 subjek (40,1%) mengidap trait beta thalassemia.[8]

Kemudian dihitung profil indeks Mentzer pada setiap subjek, sehingga didapatkan sensitivitas 89,0% dan spesifisitas 87,9% untuk mendiagnosis trait beta thalassemia, serta sensitivitas 89,0% dan spesifisitas 89,0% untuk mendiagnosis anemia defisiensi besi.[8]

Follow Up Hasil Skrining

Pasien dengan gejala dan tanda anemia, atau populasi dengan risiko tinggi thalasemia, bisa dilakukan skrining awal dengan pemeriksaan hematologi lengkap dan indeks eritrosit, yaitu MCV dan MCH.[3,9]

Pada orang dengan anemia hipokrom mikrositer, di mana MCV <80 fL dan MCH <27 pg, bisa dilakukan perhitungan indeks Mentzer untuk membedakan anemia defisiensi besi dan beta thalassemia.[9]

Indeks Mentzer dengan nilai <13 bisa dijadikan sebagai tolak ukur awal kemungkinan adanya thalasemia pada pasien. Untuk langkah selanjutnya, pasien disarankan untuk penelusuran thalasemia dengan pemeriksaan elektroforesis Hb atau high performance liquid chromatography (HPLC), dan kuantifikasi HbA2 dan HbF. Diagnosis trait beta thalassemia didasarkan dengan kadar HbA2 >3,5%.[9]

Kesimpulan

Indeks Mentzer (IM) adalah salah satu formula indeks diskriminasi untuk membedakan trait thalassemia dari anemia mikrositik hipokrom lain, khususnya anemia defisiensi besi. Banyak penelitian yang telah mendapatkan  nilai sensitivitas dan spesifisitas >80 % untuk indeks Mentzer sebagai pembeda antara anemia defisiensi besi dan trait beta thalassemia.

Indeks Mentzer memiliki reliabilitas yang tinggi dan dapat digunakan sebagai alat skrining, terutama  di daerah yang memiliki keterbatasan untuk melakukan pemeriksaan definitif, seperti kadar serum feritin dan elektroforesis Hb. Pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk menegakkan diagnosis pasti, di mana indeks >13 mengindikasikan kecenderungan diagnosis anemia defisiensi besi sehingga diperlukan pemeriksaan kadar serum feritin atau trial tablet besi di tempat yang tidak mudah untuk mengakses pemeriksaan besi serum.

Sementara itu, indeks Mentzer <13 mengindikasikan kecenderungan diagnosis trait beta thalassemia dan diperlukan pemeriksaan elektroforesis Hb. Penelitian yang lebih kuat dengan sampel trait beta thalassemia lebih besar perlu dilakukan sebelum mengimplementasikan indeks Mentzer ini sebagai guideline menegakkan diagnosis beta thalassemia.

Referensi