Dosis obat sedasi dan pengencerannya - Diskusi Dokter

general_alomedika

Pagi dok. Izin bertanya dok mengenai penggunaan obat sedasi saat jaga IGD untuk melakukan intubasi. Cukup sering pasien datang dengan klinis yang berat dan...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Dosis obat sedasi dan pengencerannya

    Dibalas 17 Januari 2023, 14:37
    dr.Surya
    dr.Surya
    Dokter Umum

    Pagi dok. Izin bertanya dok mengenai penggunaan obat sedasi saat jaga IGD untuk melakukan intubasi. Cukup sering pasien datang dengan klinis yang berat dan saturasi yang tidak stabil sehingga diperlukan dilakukan intubasi. Namun, karena pasien masih sadar, perlu dilakukan premedikasi dahulu. Izin bertanya dok. Bagaimana pertimbangan pemilihan obat sedasi dan induksi settingan di IGD ya dok? Kapan kita menggunakan kombinasi Miloz, Propofol, Fentanyl? Dan berapakah dosis dan pengencerannya dok? Terima kasih dok 🙏🏻

17 Januari 2023, 12:21
dr. Bimo Kusumo Bhirowo, Sp. An
dr. Bimo Kusumo Bhirowo, Sp. An
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif

alo dokter, begini dok, hal yang perlu diingat saat kita melakukan prosedur intubasi adalah prosedur tersebut merupakan prosedur yang sangat tidak menyenangkan dan nyeri. jadi dalam melakukan intubasi, idealnya adalah kita buat pasien senyaman mungkin dan sebisa mungkin pasien tidak bisa mengingat kejadian tersebut. bagaimana caranya?kita herus memenuhi trias anestesi bahkan sekarang sudah ada yang melengkapi menjadi penta anestesi. trias anestesi adalah sedasi, analgesi, dan relaksasi. sedangkan penta anestesi ditambahkan 2 hal, yaitu amnesia dan arefleksia.

 

bagaimana pertimbangan pemilihan obat obatan tersebut?tentu dari pasien satu dengan yang lain akan bisa berbeda pendekatannya. yang penting dok, pengetahuan kita tentang famakologi obat adalah yang utama. saya beri contoh yang cukup ideal ya dok, dengan asumsi pada pasien hemodinamiknya stabil.

 

Sedasi

obat pilihan sedasi banyak dok, mulai golongan benzodiazepine, propofol, dan bahkan opioid sendiri pun memiliki efek sedasi. tetapi dari obat obatan tersebut saya menyarankan penggunaan benzodiazepine midazolam (dengan pertimbangan onset yang cepat dan midazolam memiliki efek anterograde amnesia bahkan pada dosis rendah). dosis sedasi midazolam antara 0,01mg/kgbb - 0,1mg/kgbb.

 

Analgesik

analgesik pilihan pada tindakan intubasi adalah opioid dok. banyak opioid yang bisa dipilih mulai dari morphine, pethidin, fentanyl, sufentanyl, dll. sebenarnya hampir semua opioid kuat bisa digunakan dok untuk analgesik saat intubasi, tetapi perlu diingat kalau morphine punya onset yang lama (sekitar 15-30 menit dengan pemberian intravena) jadi saya sarankan penggunaan fentanyl. dosis analgesik fentanyl sekitar 2-5mcg/kg/menit

 

Induksi

obat-obatan induksi digunakan untuk memperdalam stadium anestesi (targetnya adalah pada stadium 3 plana 2). banyak obat obatan yang bisa digunakan duntuk memperdalam anestesi, seperti propofol, ketamine, fentanyl, midazolam, etomidate, dll. untuk pasien dengan hemodinamik stabil saya menyarankan pemberian propofol 1,5-2,5mg/kgbb. obat obatan lain bisa digunakan untuk induksi pada pasien tertentu. tinggal mempertimbangkan efek farmokologi dari masing masing obat dengan kondisi tiap pasien. yang perlu diingat adalah obat obatan ini kebanyakan bersifat cardiac depressant. mungkin ada yang salah kaprah mengenai ketamine yang tidak menyebabkan cardiac depressant, tetapi sebenarnya sifat asli dari ketamine itu juga merupakan cardiac depressant, hanya saja, sifat itu ter masking oleh salah satu efek ketamine yaitu menghambat reuptake catecholamine, sehingga efek dari ketamine pada pasien normal malah menjadi menaikkan tensi dan menaikkan nadi. kalau misalkan ingin induksi dengan midazolam juga bisa dok dengan dosis 0,1-0,4mg/kgbb. dengan fentanyl juga bisa, tetapi butuh high dose yaitu 30-100mcg/kgbb

 

Relaksan

obat ini sebenarnya tidak wajib ya dok, biasanya yang pakai relaksan ini hanya dokter anestesi, itupun bila benar benar yakin kalau pasien tidak ada kesulitan intubasi. umumnya memakain rocuronium ya dok kalau kasus emergency, untuk menghindari resiko aspirasi

 

terima kasih dok

17 Januari 2023, 12:29
dr.Surya
dr.Surya
Dokter Umum
Terima kasih banyak dok penjelasannya dok 🙏🏻👍🏻
17 Januari 2023, 14:31
dr.Emerald muhammad
dr.Emerald muhammad
Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif
Alo dok,saya sedikit menambahkan.
Pada kondisi critcal ill, pemberian obat anestesi,dari jenis,dosis,dan teknik harus benar benar dipertimbangkan dan diperhitungkan.
Pada kondisi tertentu Kita bisa lakukan dengan crash intubation atau kita bisa lakukan dengan teknik RSI (Rapid Sequence Intubation).
indikasi intubasi pun tidak semata-mata karena gagal nafas saja.Jadi pertimbangan kompleks dibaliknya cukup penting untuk diperhitungkan.Apabila kondisi pasien masih sadar dan desaturasi, maka targetnya adalah oksigenasi.Kita bisa lakukan dengan penggunaan masker ketat dan jackson rees untuk mengendalikan oksigenasi (O2) dan ventilasi (CO2).
Karena sekali kita memasukkan obat anestesi (yang notabene obat anestesi berefek depresi nafas dan depresi sirkulasi), dan kita tidak bisa mengendalikan airway dan breathingnya maka konsekuensi yg didapatkan adalah:
1. Semakin desaturasi
2. Syok -> cardiac arrest. Bila perlu diberikan vasopressor atau inotropic
3. Dekompensasi asam basa. Karena ada jeda antara pemberian obat sampai px apneu. Kondisi itu akan meningkatkan CO2 nya. Resikonya adalah asidosis metabolik (karena dasar penyakitnya) mix asidosis respiratorik (resiko dari perlakuan intubasi dengan obat anestesi).
4.Regurgitasi karena konsep pasien emergency dianggap nonfasting (lambung terisi penuh).resiko untuk regurgitasi sampai aspirasi sangat tinggi.
Persiapan STATICS harus matang.Jadi kesimpulannya, pemberian obat anestesi harus benar2 diperhitungkan dosis dan jenisnya.terlebih lagi kita harus siap kompensasi yg akan kita hadapi setelah masuk obat2an tersebut.
Pertimbangan teknik RSI(Rapid Sequence Intubasi) sangat dianjurkan untuk pasien tersebut.
Dan terakhir,first do no harm..
Lakukan Crash Intubation apabila diperlukan.karena untuk kompetensi dokter umum boleh melakukan intubasi tanpa pemberian obat anestesi. Bila menemukan pasien seperti diatas,lakukan oksigenasi dan bantuan ventilasi dengan sungkup ketat + jackson rees, sampai ekspertis datang.Apabila kondisi pasien cardiac arrest,maka dipersilahkan dokter umum untuk melakukan crash intubation dengan pertimbangan STATICSSekian jawaban dari saya,semoga bermanfaat
17 Januari 2023, 14:37
dr.Surya
dr.Surya
Dokter Umum
Terima kasih banyak dok atas penjelasannya 🙏🏻
17 Januari 2023, 11:40
dr. Gabriela
dr. Gabriela
Dokter Umum

Alo dr. Surya, topik yang ditanyakan menarik ya, 

ijin menyertakan link artikel mengenai dosis untuk Midazolam (Miloz) [Link], Propofol [Link], dan Fentanyl [Link] ya Dok.  Untuk saat ini, kita punya artikel tentang sedasi cepat bagi pasien yang mengalami agitasi yang bisa digunakan di IGD untuk kasus tersebut [Link].

Turut menyimak pendapat/insight dari TS lain Terkait pemilihan dan waktu pengggunaan obat ataupun kombinasi tersebut, khususnya di setting IGD. 

Klik link untuk artikel relevan lainnya:

Prosedur sedasi

Prosedur intubasi

 

17 Januari 2023, 12:30
dr.Surya
dr.Surya
Dokter Umum
Terima kasih dok info nya 🙏🏻👍🏻