Alo dok,

Pada pasien hiperurisemia, tata laksana awal yang dilakukan adalah dengan mengubah pola makan rendah purin dan meningkatkan aktivitas fisik dengan rutin berolahraga.

Pada pasien hiperurisemua, direkomendasikan diet rendah purin dengan mengurangi bahan makanan dengan kadar purin >90 mg per 100 gram bahan makan (1A)

Makanan mengandung purin yang tinggi antara lain: daging merah, daging berlemak, jeroan, seafood (seperti kerang, udang, cumi), daging atau makanan olahan, susu full cream. 

Pada ibu hamil dengan hiperurisemia, tentunya membutuhkan makanan sehat dengan kandungan nutrisi yang seimbang. Perbanyak memakan buah dan sayuran, serta batasi makanan olahan. Selain itu, hindari pula makanan kaleng, makanan yang mengandung gula tambahan, konsumsi alkohol, dan perbanyak minum air putih.

Untuk memenuhi kebutuhan protein pada ibu hamil, dapat dipilih sumber protein hewani dari aging dada ayam (tanpa kulit), ikan laut/ikan air tawar segar (seperti ikan salmon, tuna, lele), dan putih telur. 

Penggunaan allopurinol pada ibu hamil tidak disarankan.

Perlu diketahui pula bahwa kondisi hiperurisemia di trimester ketiga dapat meningkatkan risiko hipertensi gestasional, preeklamsia, dan low birth weight, sehingga diperlukan pemantauan berkala dan perubahan pola makan.

Referensi:

https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/14767058.2023.2212830

 

 

Izin dok, hiperurisemia yang tinggi bisa berhubungan juga dengan fungsi ginjal, saran periksa fungsi ginjalnya juga.