Mata Buram Sebelah Secara Mendadak

Oleh :
dr. Utami Noor Syabaniyah SpM

Mata buram sebelah (unilateral) yang terjadi secara mendadak sering dikeluhkan oleh pasien dengan ablatio retina, perdarahan vitreus, oklusi arteri retina sentral, oklusi vena retina sentral, dan beberapa penyakit lain. Keluhan ini perlu diperiksa dengan segera karena mungkin menyebabkan kebutaan permanen. Selain itu, mata buram sebelah juga mungkin merupakan tanda penyakit sistemik yang serius.

Dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer perlu mengetahui apa saja anamnesis, pemeriksaan fisik, dan tes penunjang yang diperlukan untuk mendiagnosis kasus mata buram sebelah. Setelah itu, dokter juga perlu mengetahui kasus mana yang perlu dirujuk ke dokter spesialis mata atau dokter spesialis saraf.[1-3]

Mata Buram Sebelah Secara Mendadak-min

Etiologi Mata Buram Sebelah Secara Mendadak

Etiologi yang dapat menjadi diagnosis banding mata buram sebelah secara mendadak adalah ablatio retina, oklusi arteri atau vena retina sentral, perdarahan vitreus, neuritis optik, dan beberapa kondisi lain.

Ablatio Retina

Ablatio retina merupakan kegawatdaruratan. Pasien memiliki gejala penglihatan buram mendadak unilateral yang biasanya diawali dengan floaters atau fotopsia. Pasien juga sering mengeluhkan lapang pandang seperti tertutup tirai.[4-6]

Perdarahan Vitreus

Perdarahan vitreus dapat terjadi pada pasien dengan riwayat diabetes mellitus, trauma, hipertensi, dan konsumsi antikoagulan. Gejalanya adalah penglihatan buram mendadak yang disertai floaters yang bertambah banyak jumlahnya.[1,7]

Oklusi Arteri Retina Sentral

Oklusi arteri retina sentral terjadi karena emboli atau trombosis di arteri retina sentralis. Emboli dapat berasal dari jantung (misalnya akibat fibrilasi atrial atau kelainan katup), dari plak arteri karotid, maupun in situ. Pasien mengalami penglihatan buram mendadak unilateral yang tidak nyeri. Biasanya tajam penglihatan mencapai hitungan jari atau bahkan lebih buruk. Durasi buram berlangsung dalam 1–15 menit. Pasien dapat memiliki riwayat amaurosis fugax (penglihatan buram mendadak sementara).[3,6,8,9]

Oklusi Vena Retina Sentral

Pasien memiliki gejala penglihatan buram mendadak unilateral yang tidak nyeri. Buram biasanya dialami saat bangun tidur, yang terkadang sedikit membaik setelah beberapa jam. Oklusi ini biasanya berkaitan dengan penyakit sistemik, seperti aterosklerosis, hipertensi, diabetes mellitus, dan kelainan pembekuan darah.[2,7,10]

Neuritis Optik

Pasien biasanya mengalami penglihatan buram mendadak unilateral yang semakin memburuk dalam beberapa hari. Selain itu, ada rasa nyeri saat mata digerakan.[3,7]

Non-arteritic Ischemic Optic Neuropathy (NAION)

Pasien mengalami mata buram mendadak unilateral yang biasanya terjadi saat bangun tidur dan semakin memburuk dalam hitungan jam-minggu. Pasien biasanya memiliki faktor risiko penyakit sistemik, seperti hipotensi nokturnal, diabetes mellitus, hipertensi, dislipidemia, dan hiperkoagulasi.[1,7]

Giant Cell Arteritis (GCA)

Pasien GCA mengalami mata buram mendadak yang awalnya bersifat unilateral tetapi dapat berkembang menjadi bilateral. Selain itu, terdapat gejala sistemik berupa demam, sakit kepala, malaise, dan fatigue.[7-9]

Pituitary Apoplexy

Pituitary apoplexy adalah infark atau perdarahan pada tumor pituitari. Perdarahan yang terjadi meningkatkan tekanan intrakranial. Pasien memiliki gejala sakit kepala hebat dan penglihatan buram mendadak.[9,11]

Anamnesis untuk Kasus Mata Buram Sebelah Secara Mendadak

Pertama-tama, dokter perlu membedakan apakah penglihatan benar buram mendadak atau pasien memang baru menyadari bahwa penglihatannya buram. Dokter juga perlu memastikan apakah buram bersifat unilateral atau bilateral, bagaimanakah karakteristik buram, serta berapa lamakah durasi buram.[1,2,12]

Buram Unilateral atau Bilateral

Penglihatan buram unilateral menandakan bahwa kelainan terdapat di anterior kiasma (nervus optikus, arteri karotis, atau retina), sedangkan penglihatan buram bilateral menandakan bahwa kelainan ada pada kiasma atau posterior dari kiasma optik.[1,2,13]

Karakteristik Buram

Adanya beberapa area buram (tidak difus) menandakan bahwa lesi bersifat intraokular, misalnya perdarahan vitreus, perdarahan retina, atau ablatio retina. Penglihatan buram yang tidak melewati meridian horizontal berasal dari lesi vaskular pada diskus optikus atau vaskularisasi retina. Sementara itu, penglihatan buram yang tidak melewati meridian vertikal menandakan lesi berada di kiasma atau posterior dari kiasma optik.

Penglihatan buram yang disertai floaters atau mobile scotoma menandakan lesi berasal dari vitreus, sedangkan metamorfopsia (penglihatan seperti bergelombang) dan flashing light menandakan lesi berasal dari retina. Penglihatan buram yang disertai warna yang memudar atau fixed scotoma menandakan lesi berasal dari nervus optikus.[2,9,12]

Durasi Buram

Penglihatan buram sementara yang menghilang dengan berkedip bisa disebabkan oleh dry eyes. Sementara itu, penglihatan buram yang disebabkan oleh thromboembolic event biasanya memiliki durasi <15 menit. Buram yang disebabkan oleh migrain dapat berlangsung 30 menit. Penglihatan buram yang terjadi dalam hitungan beberapa hari hingga minggu menandakan lesi kompresif, infiltratif, atau inflamasi.[1,2]

Keluhan Penyerta dan Riwayat Penyakit Lain

Dokter juga perlu menanyakan keluhan lain, seperti gangguan neurologis (kelemahan satu sisi tubuh, hilang indra sensori) atau keluhan sistemik seperti sakit kepala, demam, fatigue, dan malaise. Riwayat penyakit sistemik yang dialami (terutama faktor risiko aterosklerosis, kanker, dan gangguan autoimun) dan riwayat penyakit keluarga karena beberapa penyakit tersebut juga perlu ditanyakan.[1,9,12]

Pemeriksaan untuk Kasus Mata Buram Sebelah Secara Mendadak

Pemeriksaan yang dapat dilakukan di pelayanan kesehatan primer untuk diagnosis kasus penglihatan buram mendadak adalah pemeriksaan tajam penglihatan, red reflex dan funduskopi, pemeriksaan lapang pandang konfrontasi, pemeriksaan nervus kranialis, pemeriksaan pupil, dan pemeriksaan warna.

Pemeriksaan Tajam Penglihatan Menggunakan Pinhole

Pemeriksaan visus dilakukan pada tiap mata. Kacamata harus digunakan bila pasien sudah menggunakan kacamata sebelumnya. Bila tajam penglihatan membaik dengan pinhole, penyebab buram bukan berasal dari retina atau nervus optikus.[1-3]

Pemeriksaan Red Reflex dan Funduskopi

Pemeriksaan red reflex dilakukan menggunakan oftalmoskop direk. Tidak adanya red reflex menandakan kekeruhan media refraksi. Pemeriksaan funduskopi bisa menilai retina secara umum, misalnya menilai perdarahan retina, cotton wool spot, eksudat, dan abnormalitas pembuluh darah. Funduskopi juga menilai nervus optikus, yaitu bentuk, ukuran, warna, cupping, ada tidaknya pembuluh darah abnormal, dan ada tidaknya perdarahan diskus optikus.[2,3,12]

Pada funduskopi direk ablatio retina, tidak terlihat red reflex tetapi area retina yang terlepas bisa tampak pucat seperti "terangkat". Pada kasus oklusi arteri retina sentral, pemeriksaan fundus khas memperlihatkan retina yang pucat dengan titik kemerahan di daerah fovea (cherry red spot). Pada oklusi vena retina sentral, funduskopi pupil lebar bisa menunjukkan edema papil dan perdarahan retina pada keempat kuadran.[3,4,6-10]

Pemeriksaan Lapang Pandang Konfrontasi

Pemeriksa atau dokter duduk berhadapan dengan pasien, lalu mata diperiksa secara bergantian. Satu mata pasien ditutup dengan telapak tangan, demikian pula dengan mata pemeriksa (sebelah mata ditutup, mata yang berlawanan dengan pasien). Pasien menyebutkan bila melihat target yang digerakan oleh pemeriksa dari arah perifer.

Hasil pemeriksaan lapang pandang pasien dibandingkan dengan pemeriksa. Hasil yang berbeda menandakan gangguan lapang pandang, sehingga pasien bisa disarankan pemeriksaan lanjutan dengan kampimetri/perimetri.[2,3]

Pemeriksaan Neurologis Saraf Kranial yang Sesuai

Pemeriksaan saraf kranial dapat menentukan penyebab penglihatan buram apabila digabungkan dengan anamnesis dan pemeriksaan lain yang menyeluruh. Misalnya, gangguan penglihatan yang disertai defisit saraf kranial (II, III, dan IV) mengindikasikan adanya massa orbita (lesi kompresi).[2,3,12]

Pemeriksaan Pupil

Pemeriksaan pupil dilakukan dengan senter. Reaksi pupil normal memerlukan fungsi saraf okulomotor dan saraf optikus yang normal. Hal yang perlu diperhatikan saat pemeriksaan pupil adalah ukuran pupil, refleks terhadap cahaya (refleks langsung dan konsensual), dan relative afferent pupillary defect (RAPD).

RAPD positif menandakan terdapat kelainan pada saraf optikus di sisi yang positif. Pemeriksaan yang khas pada neuritis optik adalah relative afferent pupillary defect atau RAPD+ pada pupil yang terkena dan desaturasi warna merah.[2,3,7]

Pemeriksaan Warna

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai fungsi nervus optikus, yaitu red desaturation dan tes Ishihara. Penilaian red desaturation dapat dilakukan dengan menggunakan tutup botol tetes mata yang berwarna merah. Pasien kemudian ditanya apakah warna merah tersebut memiliki intensitas warna yang sama di kedua mata. Warna merah terlihat lebih pucat pada mata dengan kelainan optik neuropati tertentu.[1,2,12]

Kasus yang Perlu Dirujuk dan Tata Laksana Sebelum Perujukan

Pasien ablatio retina harus segera dirujuk ke dokter mata subspesialis vitreoretina dalam waktu 24 jam, untuk penilaian apakah perlu dilakukan operasi retina. Bila ada kecurigaan ablatio retina tetapi pasien tidak dapat segera dirujuk, sarankan pasien untuk berbaring dengan posisi wajah menghadap ke sisi yang mengalami defisit lapang pandang untuk meminimalkan perluasan detachment ke arah makula.[4,5,11]

Pasien dengan perdarahan vitreus juga harus dirujuk ke dokter mata. Tata laksana sementara untuk perdarahan vitreus sebelum pasien dirujuk adalah posisi semi-fowler saat tidur dan instruksi untuk menghindari aktivitas fisik yang berlebihan.[1,4,6,7]

Oklusi arteri retina sentral juga harus segera dirujuk ke dokter mata karena dapat terjadi kerusakan permanen bila terlambat ditangani. Tata laksana yang dapat diberikan oleh dokter umum sebelum merujuk adalah ocular massage, inhalasi carbogen (campuran oksigen 95% dan karbondioksida 5%), atau hiperventilasi dengan bernapas ke dalam kantong plastik. Agar efektif, terapi tersebut harus dilakukan dalam 4-6 jam setelah onset gejala.[3,6,8,9]

Bila terdapat sumber emboli dari jantung, maka selain dokter mata, pasien oklusi arteri retina sentral juga perlu dirujuk ke dokter jantung. Pasien oklusi vena retina sentral, pasien neuritis optik, pasien GCA, dan pasien NAION juga sebaiknya dirujuk ke dokter mata.[3,7,9,11]

Bila terdapat salah satu poin di bawah ini, kasus sebaiknya dirujuk ke dokter saraf:

  • Ada defisit neurologis pada pemeriksaan saraf kranial
  • Ada kelemahan pada salah satu sisi tubuh
  • Riwayat penglihatan buram mendadak yang berlangsung beberapa menit (dapat berulang atau baru pertama kali) tetapi kembali lagi normal
  • Penglihatan buram mendadak disertai nyeri kepala hebat dan muntah-muntah
  • Pemeriksaan pupil menunjukkan anisokoria

Kesimpulan

Mata buram sebelah (unilateral) yang terjadi secara mendadak perlu mendapatkan perhatian karena biasanya berkaitan dengan risiko kebutaan permanen atau penyakit sistemik yang lebih serius. Contoh etiologi yang mungkin adalah ablatio retina, oklusi arteri atau vena retina sentral, perdarahan vitreus, dan neuritis optik.

Saat anamnesis, dokter harus menanyakan apakah onset benar mendadak dan apakah buram benar unilateral. Selain itu, dokter juga menanyakan karakteristik buram, durasi buram, keluhan penyerta, serta riwayat penyakit yang mungkin berkaitan.

Kasus mata buram unilateral yang perlu segera dirujuk ke dokter spesialis mata adalah ablatio retina, perdarahan vitreus, dan oklusi arteri retina sentral. Kasus oklusi vena retina sentral, neuritis optik, GCA, dan NAION juga sebaiknya dirujuk ke dokter mata.

Referensi