Facebook 
Masuk dengan Email
Pendahuluan Gabapentin
Gabapentin adalah obat antikonvulsan yang juga memiliki efek antispasmodik dan pelemas otot, sering digunakan dalam tata laksana neuralgia postherpetik dan epilepsi. Gabapentin menghambat pelepasan neurotransmitter eksitatorik, sehingga mampu menghalangi adanya neurotransmisi patologis seperti yang ditemukan pada kasus nyeri neuropati dan gangguan kejang. [1]
Gabapentin pertama kali ditemukan pada tahun 1970-an di Jepang. Obat ini pertama kali digunakan sebagai pelemas otot dan obat antispasmodik, tetapi kemudian, ditemukan juga berpotensi sebagai obat antikonvulsan dan sebagai tambahan untuk antikonvulsan yang lebih kuat. Gabapentin telah mendapat persetujuan FDA untuk terapi kejang parsial pada tahun 1993. Saat ini, gabapentin memiliki persetujuan FDA untuk neuralgia postherpetik, terapi tambahan kejang parsial dengan atau tanpa generalisasi sekunder pada pasien di atas usia 12 tahun dengan epilepsi, dan restless leg syndrome (RLS) sedang hingga berat.[2-5]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Gabapentin
| Perihal | Deskripsi |
| Kelas | Antikonvulsan[1] |
| Sub-kelas | Antiepilepsi[1] |
| Akses | Resep[6] |
| Wanita hamil | Kategori FDA : C[7] Kategori TGA : B3[8] |
| Wanita menyusui | Diekskresikan ke dalam air susu ibu[1] |
| Anak-anak | Keamanan dan efikasi pada anak belum diketahui[7] |
| Infant | Keamanan dan efikasi pada infant belum diketahui [7] |
| FDA | Approved[7] |
