Pendahuluan Deep Vein Thrombosis
Deep vein thrombosis (DVT), atau yang juga dikenal sebagai thrombosis vena dalam, adalah terbentuknya thrombus abnormal dalam sistem vaskular vena dalam, umumnya vena dalam tungkai bawah, seperti vena poplitea atau vena femoralis, yang menyebabkan hambatan dalam aliran darah. [1]
DVT disebabkan karena formasi thrombus yang diakibatkan 3 faktor yang dikenal dengan trias Virchow, yang terdiri dari:
- Kerusakan endotel
- Stasis
- Hiperkoagulabilitas
Gold standard untuk menegakkan diagnosis DVT yaitu dengan contrast venography, meskipun saat ini ultrasonografi menjadi modalitas lini pertama yang paling sering digunakan karena relatif mudah, cepat, aman, efektif, reliabel, serta dapat menentukan ukuran, kronisitas, dan derajat oklusi thrombus.

Prinsip utama penatalaksanaan DVT yaitu antikoagulasi dengan bridging therapy heparin/fondaparinux serta vitamin K antagonist (VKA). DVT umumnya tidak diketahui dan dapat mencapai resolusi spontan, namun mortalitasnya mencapai 10-30%.
Komplikasi DVT yang paling serius adalah emboli paru, yang juga menjadi penyebab kematian utama pada kasus DVT. [2]