Red Flag Keluhan Kaki Merah

Oleh :
dr. Erika Gracia

Red flag atau tanda bahaya keluhan kaki merah penting diketahui karena keluhan kaki merah sering salah didiagnosis. Keluhan kaki merah banyak dihubungkan dengan proses infeksi, seperti selulitis. Padahal keluhan kaki merah dapat terjadi akibat kondisi lain, seperti pada pasien dengan penyakit vena kronis, edema kronis, atau bahkan kondisi dermatologis tungkai bawah.[1]

Berbagai Etiologi Keluhan Kaki Merah

Pasien dengan keluhan kaki merah umumnya datang dengan eritema pada ekstremitas bawah unilateral atau bilateral, yang disertai dengan hangat dan nyeri pada area yang terpengaruh. Gejala ini paling banyak dihubungkan dengan selulitis, namun bisa disebabkan oleh kondisi lain seperti dermatitis vaskular, limfedema, lipodermatosklerosis, deep vein thrombosis (DVT), gout, tinea pedis, dan dermatitis kontak. Keluhan kaki merah juga bisa ditemukan akibat adanya edema atau penyakit kulit yang berhubungan dengan peningkatan usia ataupun gangguan mobilisasi akibat stroke, obesitas, maupun arthritis.[2-5]

Red Flag Keluhan Kaki Merah-min

Potensi etiologi kaki merah yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Unilateral: selulitis, necrotising fasciitis, osteomielitis, arthritis septik, bursitis, DVT, sindrom kompartemen, serta arthropati kristal akibat gout
  • Bilateral: selulitis bilateral (jarang terjadi), dermatitis stasis, lipodermatosklerosis, serta inflamasi sistemik (seperti vaskulitis, eritema multiforme, dan pioderma gangrenosum)[3-5]

Red Flag Keluhan Kaki Merah

Red flag pada keluhan kaki merah dapat membantu dokter membedakan etiologi ringan dengan yang berat seperti DVT dan necrotising fasciitis. Karena sering salah didiagnosis sebagai selulitis, dokter juga perlu membedakan keluhan kaki merah akibat selulitis dengan penyebab lain.

Beberapa red flag atau tanda bahaya keluhan kaki merah adalah:

Pada kasus dimana terdapat rasa nyeri berlebih yang tidak sesuai dengan gambaran klinis yang relatif tenang, dokter perlu memikirkan kemungkinan adanya acute necrotising fasciitis. Jika terdapat keterlibatan sendi, maka pikirkan kemungkinan arthritis septik.[4,5] Pada pasien yang memiliki riwayat trauma dalam waktu dekat, dokter perlu mewaspadai kemungkinan adanya fraktur atau sindrom kompartemen.[3]

Kasus kaki merah dimana kulit tampak berserat, keras, dan kaku, terlebih jika disertai dengan gambaran inverted champagne bottle, mengindikasikan adanya lipodermatosklerosis. Sementara itu, adanya riwayat kejadian thromboemboli dan penyakit kardiovaskular, atau adanya riwayat imobilitas, mengarahkan kecurigaan terhadap DVT. Dokter dapat menilai skor Wells atau melakukan USG untuk mengeksklusi DVT.[3-5]

Pendekatan Diagnosis Keluhan Kaki Merah Untuk Menghindari Misdiagnosis

Menurut suatu penelitian retrospektif, dari 259 pasien yang dirawat di rumah sakit karena selulitis, sepertiganya dipulangkan dengan diagnosis yang berbeda. Dari pasien yang salah didiagnosis, 85% tidak memerlukan rawat inap dan 92% menerima antibiotik yang tidak diperlukan. Selain itu, kesalahan diagnosis juga menyebabkan peningkatan biaya kesehatan dan peningkatan risiko resistensi antibiotik. Oleh karenanya, terus dilakukan studi untuk mencari pendekatan diagnosis terbaik bagi keluhan kaki merah.[6,7]

Kendala dalam Diagnosis Selulitis

Selulitis sendiri merupakan infeksi bakteri pada kulit superfisial dan jaringan lunak yang ditandai dengan eritema, edema, hangat pada perabaan, dan nyeri tekan pada kulit. Awitan selulitis umumnya akut dan sekitar 70-80% kasus selulitis terjadi pada tungkai bawah. Menegakkan diagnosis selulitis tidak mudah, karena tidak ada temuan patognomonik dan tidak ada tes diagnostik konfirmasi untuk selulitis. Temuan klinis dari selulitis seperti eritema, kehangatan, pembengkakan, dan nyeri tekan merupakan indikator inflamasi nonspesifik yang juga dapat disebabkan oleh kondisi lain.[2,7]

Membedakan Kaki Merah Akibat Selulitis dari Diagnosis Banding Lain

Keluhan kaki merah bisa juga ditemukan pada pasien dengan neuropati perifer dan penyakit vaskular iskemik. Bila mikrosirkulasi ekstremitas terganggu, maka dapat menimbulkan kemerahan. Tergantung pada tingkat keparahan kondisinya, kemerahan dapat meluas dari ujung jari kaki hingga ke lutut. Berbeda dengan selulitis, kemerahan pada populasi ini seringkali bersifat bilateral. Melakukan elevasi tungkai bawah dapat membantu diagnosis. Jika kemerahan disebabkan oleh neuropati atau iskemia, maka kemerahan akan hilang saat elevasi. Sementara itu, kemerahan akibat selulitis tidak akan hilang dengan elevasi tungkai bawah.[7]

Perlu diperhatikan pula bahwa beberapa hal berikut akan meningkatkan kemungkinan adanya selulitis:

  • Riwayat selulitis sebelumnya
  • Limfedema atau edema tungkai bawah kronik
  • Penyakit kulit ekskoriasi
  • Tinea pedis atau adanya port d’entry infeksi yang jelas
  • Indeks massa tubuh > 30 kg/m2[5]

Penggunaan Sistem Skor dalam Mencegah Misdiagnosis Keluhan Kaki Merah

Sistem skor ALT70 menggunakan fitur yang dianggap sangat sugestif ke arah selulitis. Sistem skor ini digunakan sebagai alat bantu untuk memprediksi adanya selulitis. ALT70 merupakan singkatan dari:

  • Asimetri: 3 poin
  • Leukositosis: 1 poin
  • Takikardia: 1 poin
  • Usia ≥ 70 tahun: 2 poin[5]

Skor ALT70 di bawah 3 mengindikasikan kemungkinan di atas 83,3% seseorang mengalami penyebab keluhan kaki merah non-selulitis. Sementara itu, jika skor di atas 4, maka kemungkinannya di atas 82,2% seseorang mengalami selulitis.[8]

Sistem skor lain yang dapat digunakan adalah kriteria NEWHAvUN. Sistem skor ini menggunakan fitur klinis:

  • New onset (≤ 3 hari): 1 poin

  • Erythema: 1 poin

  • Warmth/fever: 1 poin

  • History of trauma: 1 poin

  • Ache (nyeri dengan sentuhan ringan): 1 poin

  • Unilaterality: 1 poin

  • Number of white cells (di atas 10.000/L): 1 poin[5,9]

Apabila pasien memenuhi 4 atau lebih kriteria NEWHAvUN, maka pasien kemungkinan besar mengalami selulitis.[9]

Referensi