Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Manajemen Luka Akut irfan 2022-09-30T09:49:30+07:00 2022-09-30T09:49:30+07:00
Manajemen Luka Akut
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Manajemen Luka Akut

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Manajemen luka akut adalah upaya untuk mendapatkan penyembuhan luka yang optimal, mencegah terjadinya infeksi, dan mengatasi rasa nyeri akibat luka yang ditimbulkan.

Luka akut adalah kerusakan jaringan kulit atau terputusnya kontinuitas jaringan akibat trauma maupun pembedahan. Patoetiologi dari luka akut atau luka traumatik adalah mekanisme, pola, lokasi, tenaga yang dihantarkan dan kerusakan jaringan, serta keparahan kontaminasi dari luka.[1,2]

Sumber: apichart609, Freedigitalphotos, 2016. Sumber: apichart609, Freedigitalphotos, 2016.

Perawatan luka akut seperti luka trauma memiliki manajemen yang berbeda dengan perawatan luka kronis misalnya pressure injury, ulkus diabetikum, ulkus vena, hingga luka maligna.[1-4]

Sesuai dengan acuan the triangle of wound assessment yang dikeluarkan sejak tahun 2016 oleh World Union of Wound Healing Societies (WUWHS), penilaian luka harus dilakukan secara holistik untuk mendapatkan penyembuhan luka yang optimal Identifikasi luka dilakukan sebagai penilaian awal, hal-hal yang perlu dilakukan penilaian adalah sifat luka perburukan, statis, luka penyembuhan atau luka akut.[2,5]

Kemudian untuk mendapatkan luka yang optimal, dilakukan asesmen lanjutan untuk mempersiapkan bed luka. Dasar luka, tepi luka dan kulit sekitar luka harus dinilai.

Berikut ini adalah penilaian dasar luka yang dapat dinilai, antara lain:

  • Dasar luka: penilaian jaringan vital dan non-vital, manajemen eksudat, manage bacterial burden, rehidrasi dasar luka, dan melindungi jaringan granulasi/epitelisasi
  • Tepi luka: manajemen eksudat, menjaga tepi luka tetap lembab, menghilangkan jaringan non-vital, lindungi jaringan granulasi/epitelisasi
  • Kulit sekitar luka: manajemen eksudat, rehidrasi kulit, hilangkan jaringan non vital, perlindungan kulit[5,6]

Seyogyanya, dalam melakukan manajemen luka akut dipertimbangkan penggunaan antibiotik, profilaksis tetanus, perlu tidaknya tindakan operasi, debridement dan stabilisasi fraktur (pada kondisi fraktur terbuka) dan penutupan luka.[1,2]

Penutupan luka dapat dilakukan sesuai dengan kondisi dari luka. Luka akut yang bersih dan tidak terkontaminasi dapat dilakukan penutupan secara primer, sedangkan luka yang terkontaminasi dan terinfeksi dapat dilakukan penutupan luka secara sekunder. Selain itu, berdasarkan studi yang telah ada, madu efektif untuk merawat luka.[1,2]

Tindakan manajemen luka ini juga dapat menimbulkan komplikasi dini dan lanjutan, seperti hematoma, infeksi, pembentukan skar, dan keloid. Pasien sebaiknya dapat merawat luka dengan baik selama di rumah dan melakukan follow up sesuai dengan arahan dokter.[1-4,9]

Referensi

1. Nagle SM, Waheed A, Wilbraham SC. Wound Assessment. [Updated 2021 Jul 29]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482198/
2. Lee N, Di Mascio L. Classification and management of acute wound and open fractures. volume 32, ISSUE 3, P134-138. 2014. Tersedia di: https://www.surgeryjournal.co.uk/article/S0263-9319(13)00282-2/pdf
3. Tsao S. Basic Wound Management. 2015. The Society for Academic Emergency Medicine (SAEM). Tersedia di: https://www.saem.org/about-saem/academies-interest-groups-affiliates2/cdem/for-students/online-education/m3-curriculum/group-emergency-department-procedures/basic-wound-management
4. Daley BJ. Wound Care – Medscape. 2020. Tersedia di: https://emedicine.medscape.com/article/194018-overview#a9
5. Dowsett C, von Hallern B. The Triangle of Wound Assessment: a holistic framework forum wound assessment to management goals and treatment. Wounds International. 2017.
9. Smith F, Dryburgh N, Donaldson J, Mitchell M. Debridement for surgical wounds. Cochrane Database Syst Rev. 2013.

Indikasi Manajemen Luka Akut

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
    Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
  • Debridemen Luka Berkala pada Penatalaksanaan Luka Kronik
    Debridemen Luka Berkala pada Penatalaksanaan Luka Kronik
  • Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
    Prinsip Penatalaksanaan Luka Kronik
  • Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
    Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
  • Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
    Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
11 Januari 2023
Pengganti H2O2 3% untuk membersihkan luka
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok.Dalan hal membersihkan luka dg susp Mikroorganisme anaerob. Jika tdk tersedia H202 3%, adakah penggantinya selain H2O2 3% ?
dr. Hudiyati Agustini
06 Desember 2022
Pinggir bibir sering pecah dan perih - Kulit Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Risty SpDV, pasien dewasa muda mengeluh seringkali pinggir bibir pecah dan perih, hilang timbul, demam disangkal. Apakah termasuk angular chelitis?...
dr. Retma Rosela Nurkayanty
01 Desember 2022
Diagnosis keluhan lesi di hidung pada anak umur 8 tahun
Oleh: dr. Retma Rosela Nurkayanty
4 Balasan
Alodokter, izin berdiskusi Saya menemukan kasus adanya pasien anak berumur 8 tahun dengan keluhan adanya lesi di hidung sejak 1 minggu. Awalnya kecil di...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.