Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kolostomi general_alomedika 2022-12-07T11:51:41+07:00 2022-12-07T11:51:41+07:00
Kolostomi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Kolostomi

Oleh :
dr. Henggar Allest Pratama
Share To Social Media:

Kolostomi adalah tindakan eksteriorisasi bagian usus besar ke dinding anterior abdomen, biasa dilakukan pada pasien dengan kanker kolon, perforasi kolon karena tifoid atau divertikulitis. Kolostomi dapat dilakukan dalam kondisi gawat darurat maupun elektif. Kolostomi merupakan salah satu tindakan eksteriorisasi life saving yang paling sering dilakukan di dunia.[1,2]

Kolostomi dilakukan dengan tujuan utama untuk dekompresi atau diversi kolon. Dekompresi dilakukan pada kasus tekanan kolon meningkat, seperti pada ileus obstruksi. Sedangkan diversi dilakukan untuk pengalihan saluran kolon guna melindungi kolon proksimal dari kontaminasi segmen distalnya, misalnya pada kasus perforasi atau kanker kolon. Kolostomi dapat dilakukan pada bayi, anak-anak, hingga dewasa tergantung penyakit yang mendasarinya. Kolostomi pada bayi dapat dilakukan pada kelainan malformasi anorektal dan pada anak-anak pada kasus Hirschsprung disease. Sedangkan pada dewasa, kolostomi dapat dilakukan untuk kasus kanker kolorektal, dan trauma atau perforasi kolorektal, yang tidak memungkinkan untuk dilakukan anastomosis secara langsung, karena masih menunggu proses penyembuhan kolon.[1,2]

Kolostomi-min

 

Kolostomi dapat bersifat sementara atau permanen. Berdasarkan tekniknya, kolostomi diklasifikasikan menjadi end colostomy (tipe Hartmann), loop colostomy, dan double barrel colostomy. Berdasarkan letaknya, kolostomi dapat dibedakan menjadi ascending colostomy, transverse colostomy, dan descending sigmoid colostomy.[1-5,7]

Referensi

1. Engida A. Ayelign T. Mahteme B. et al. 2016. Types and indications of colostomy and determinants of outcomes of patients after surgery. Ethiopian journal of health sciences, 26(2), 117-122.
2. Bischoff A. Levitt M.A. Lawal T.A. et al. 2010. Colostomy closure: how to avoid complications. Pediatric surgery international, 26(11), 1087-1092.
3. Bhagatwala J. Singhal A. Aldrugh S. et al. 2015. Colonoscopy—indications and contraindications. Screening for Colorectal Cancer with Colonoscopy.
4. Berti-Hearn L. Elliott B. 2019. Colostomy Care: A Guide for Home Care Clinicians. Home healthcare now, 37(2), 68-78.
5. Chidi E.S. Ndubuisi E. Assumpta C.J. 2018. Childhood Colostomy and Its Complications in Aba, Nigeria. Sepsis, 2, 50.
7. Krstic S. Resanovic V. Alempijevic T. et al. Hartmann’s procedure vs loop colostomy in the treatment of obstructive rectosigmoid cancer. World Journal of Emergency Surgery. 2014 Dec;9(1):52.

Indikasi Kolostomi

Artikel Terkait

  • Penggunaan Aspirin untuk Prevensi Kanker
    Penggunaan Aspirin untuk Prevensi Kanker
  • Diet dan Risiko Kanker Kolorektal – Telaah Jurnal
    Diet dan Risiko Kanker Kolorektal – Telaah Jurnal
  • Manfaat Persiapan Usus Kombinasi Sebelum Operasi Kolorektal
    Manfaat Persiapan Usus Kombinasi Sebelum Operasi Kolorektal
  • Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
    Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
  • Skrining Kanker Kolorektal: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Kanker Kolorektal: Kapan dan Bagaimana?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ciho Olfriani
10 Februari 2021
Asupan oral dini vs penundaan diet pascabedah kolorektal - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr.Ciho Olfriani
4 Balasan
ALO, dr. Sonny!Izin bertanya, Dok. Dalam praktik sehari-hari, klinisi masih sering bertumpu pada kembalinya bising usus sebagai acuan pemberian makan...
dr.Nikko Vanda Limantara
16 Agustus 2020
Info Webinar - Translating Evidence Into Clinical Practice in Metastatic Colorectal Cancer Management
Oleh: dr.Nikko Vanda Limantara
11 Balasan
Alo Docs!Izin menginfokan webinar terkaitTranslating Evidence Into Clinical Practice in Metastatic Colorectal Cancer Management
dr. Alfonsus Mario Eri Surya Djaya
21 April 2019
Temuan benjolan pada usus saat sectio caesarea
Oleh: dr. Alfonsus Mario Eri Surya Djaya
5 Balasan
Selamat malam sejawat,Ijin bertanyaAda user yang mengatakan bahwa saat setelah selesai melakukan operasi sesar,dokter kandungan mengatakan ada banyak bentol...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.