Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • SKP
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pap Smear general_alomedika 2022-12-01T15:15:59+07:00 2022-12-01T15:15:59+07:00
Pap Smear
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Pap Smear

Oleh :
dr. Jessica Elizabeth
Share To Social Media:

Pap smear adalah suatu tindakan medis yang dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks. Indikasi dilakukannya Pap smear adalah untuk skrining lesi maligna dan premaligna serviks. Pemeriksaan yang juga disebut dengan tes Papanicolau ini dikembangkan pada tahun 1940-an oleh Georgios Papanicolaou.[1]

Konsensus yang membahas tentang interval Pap smear sangat terbatas dan biasanya penerapannya berbeda-beda tiap negara. The American Cancer Society (ACS) dan U.S Preventive Services Task Force (USPSTF) merekomendasikan agar wanita berusia 21-65 tahun melakukan skrining dengan Pap smear setiap 3 tahun sekali untuk mendeteksi kanker serviks.[2,3]

 shutterstock_1358151032-min

Sedangkan untuk wanita usia di bawah 21 tahun, wanita usia 65 tahun ke atas yang memiliki riwayat skrining kanker serviks secara rutin selama 10 tahun terakhir dengan hasil yang normal, dan wanita yang sudah pernah melakukan prosedur histerektomi total tidak direkomendasikan untuk dilakukan skrining Pap smear.[1,2]

Teknik Pap smear dimulai dengan mengambil contoh sel pada zona transformasi serviks dengan menggunakan spatula, endocervical brush, dan cervical broom. Setelah itu, contoh sel akan dikirim ke laboratorium dan dilihat dibawah mikroskop untuk menentukan apakah terdapat perubahan abnormal dari sel-sel vagina dan serviks.[3]

Komplikasi dari prosedur Pap smear dapat berupa rasa tidak nyaman saat prosedur pemeriksaan berlangsung, perdarahan minor berupa bercak-bercak darah, dan infeksi. Namun, komplikasi tersebut biasanya jarang terjadi.[4]

Pasien yang telah selesai melakukan pemeriksaan Pap smear perlu mendapat edukasi mengenai kapan dan bagaimana pasien akan menerima hasil pemeriksaan, kemungkinan hasil yang dapat terjadi, dan waktu untuk follow-up. Anjurkan pula agar pasien merekomendasikan pemeriksaan Pap smear pada keluarga dan orang-orang terdekat.[5]

Referensi

1. Moyer V. Screening for Cervical Cancer: U.S. Preventive Services Task Force Recommendation Statement. Annals of Internal Medicine. 2012 June; 156(12): p. 880-891.
2. Saslow D, Solomon D, Lawson H, Killackey M, Kulasingam S, Cain J, et al. American Cancer Society, American Society for Colposcopy and Cervical Pathology, and American Society for Clinical Pathology screening guidelines for the prevention and early detection of cervical cancer. CA Cancer J Clin. 2012; 62(3): p. 147-172.
3. Kitchen FL, Cox CM. Papanicolaou Smear. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470165/
4. Karjane N. Pap Smear. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1947979-overview#a2.
5. WHO. Comprehensive Cervical Cancer Control : A Guide to Essential Practice. Guideline. Switzerland: World Health Organization; 2006.

Indikasi Pap Smear

Artikel Terkait

  • Potensi Risiko Skrining Prostate Specific Antigen (PSA)
    Potensi Risiko Skrining Prostate Specific Antigen (PSA)
  • Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
    Tes HPV DNA Lebih Direkomendasikan untuk Skrining Kanker Serviks
  • Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
    Vaksin HPV Nonavalent vs Quadrivalent pada Dewasa Muda
  • Red Flag Postcoital Bleeding
    Red Flag Postcoital Bleeding
  • Red Flag Perdarahan Intermenstrual
    Red Flag Perdarahan Intermenstrual

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
29 November 2022
Risiko kanker serviks jika berhubungan badan sebelum vaksin HPV dosis keenam
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, mau bertanya tentang Penggunaan vaksin HPV. Setahu saya Vaksin HPV dilakukan dengan urutan 0, 1, 6. Pertanyaan saya apakah individu yang sudah...
dr. Hudiyati Agustini
15 September 2022
Penggunaan Darah Menstruasi pada Pembalut untuk Skrining Kanker Serviks - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Beberapa studi menunjukkan darah menstruasi patut dipertimbangkan sebagai sampel tes HPV sebagai skrining kanker serviks, karena memiliki...
Anonymous
30 Agustus 2022
Konsul psikiater untuk kesehatan reproduksi pada pasien kanker serviks - Kedokteran Jiwa Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang, dr. Soeklola Muliady, Sp.KJ, MSi,   izin bertanya, Dok. Untuk pasien-pasien perempuan dengan kanker serviks post kemo dan radioterapi, apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.